Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara​

3/13/2024 12:00 AM
Hits: 2649

Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Februari 2024

Sumatera Utara
Triwulan

Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 5,02% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya (4,94%). Dari sisi pengeluaran, peningkatan pertumbuhan terutama berasal dari investasi, konsumsi pemerintah, dan ekspor-impor. Kondisi ini seiring dengan berlanjutnya percepatan pembangunan PSN serta pembangunan venue PON. Selain itu, terdapat pembangunan infrastruktur yang menunjang konektivitas a.l. pembangunan Bandara A.H. Nasution di Mandailing Natal serta revitalisasi fasilitas umum di Kota Medan dan sekitarnya. Selain itu, percepatan realisasi belanja pegawai dan barang pemda se-Sumut pada akhir tahun dan persiapan Pemilu 2024 juga mendorong kinerja konsumsi pemerintah. Adapun aktivitas konsumsi rumah tangga tetap tumbuh kuat meski terdapat normalisasi pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan dan penumpang pesawat setelah maraknya perjalanan wisata pada triwulan IV 2022.

Realisasi dari Pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2023 mengalami penurunan dari sisi pendapatan, namun meningkat dari sisi penyerapan serta nominal belanja. Serapan realisasi pendapatan pemerintah provinsi Sumatera Utara pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022 baik dari pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yang tidak setinggi tahun 2022 serta kondisi harga komoditas yang masih lemah seiring dampak ketidakpastian global. Di sisi lain, serapan realisasi dan nomimal belanja APBD pada tahun 2023 mengalami peningkatan didorong oleh belanja operasional, belanja modal dan belanja tidak terduga (BTT) seiring peningkatan belanja barang dan modal pemerintah daerah dalam mendukung Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), pelaksanaan F1H2O, persiapan PON Sumut-Aceh 2024 serta peningkatan pemahaman ASN terhadap ketentuan pemanfaatan BTT dalam rangka pengendalian inflasi pangan. Lebih lanjut, ditengah peningkatan pagu belanja Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rangka mendukung sejumlah proyek strategis di Sumatera Utara, serapan dan nominal belanja APBN di Sumut 2023 meningkat signifikan di hampir seluruh komponen kecuali belanja operasional seiring normalisasi realisasi belanja hibah dalam rangka pembangunan jalan daerah yang sangat tinggi di tahun 2022 seiring penyelesaian infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan F1H2O.   

Tekanan Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara pada triwulan IV-2023 mengalami sedikit peningkatan meskipun masih berada dalam sasaran target inflasi nasional. Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara pada triwulan IV-2023 tercatat sebesar 2,25% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,15% (yoy) namun masih berada di rentang sasaran inflasi nasional yang sebesar 3%±1%. Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara juga tercatat lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 2,61% (yoy). Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, diikuti oleh Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Adapun berdasarkan komoditas, inflasi triwulan IV-2023 utamanya didorong oleh kenaikan harga beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, dan gula pasir. Peningkatan harga beras disebabkan oleh kenaikan biaya produksi padi dan tata niaga yang belum efisien. Selain itu, tingginya harga pupuk, belum meratanya panen di wilayah produksi, serta berkurangnya produksi beras secara Nasional akibat fenomena El-Nino juga menyebabkan pasokan dan alur distribusi beras terganggu. Selanjutnya, kenaikan harga cabai merah di akhir tahun disebabkan oleh kelangkaan barang/pasokan di nasional akibat fenomena El-Nino. Kenaikan harga rokok kretek filter disebabkan oleh kenaikan harga rokok oleh pemasok secara bertahap seiring dengan kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2023. Peningkatan biaya akademi/perguruan tinggi seiring dengan mulai masuknya tahun ajaran baru di jenjang pendidikan tinggi. Adapun peningkatan harga gula pasir terjadi seiring dengan kenaikan harga di pasar global dan sempat terjadinya larangan ekspor gula dari India. Di sisi lain, koordinasi TPID yang semakin baik melalui kerangka 4K termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) turut menahan laju inflasi lebih tinggi pada triwulan IV-2023. GNPIP dilakukan melalui sejumlah program seperti (i) pelaksanaan pasar murah yang tepat waktu dan tepat sasaran, (ii) pelaksanaan urban farming dan perluasan klaster pangan, (iii) dukungan terhadap peningkatan produksi, serta (iv) dorongan prioritisasi pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Sumatera Utara melalui pemetaan Kerjasama Antar Daerah (KAD​).

Sejalan dengan peningkatan optimisme masyarakat, kinerja pembiayaan Rumah Tangga (RT) dan pembiayaan UMKM mengalami peningkatan, sementara pembiayaan korporasi masih tertahan namun dengan kontraksi yang mengecil. Meningkatnya kinerja kredit RT dan UMKM mengindikasikan mulai kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca pandemi. Di sisi lain, penyaluran kredit korporasi pada triwulan laporan masih tertahan (kontraksi). Meskipun demikian, pertumbuhan penyaluran pada triwulan laporan sudah cukup meningkat jika dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya meskipun masih terkontrasi. Penurunan ini diprakirakan terjadi seiring dengan tren penurunan harga komoditas serta berlanjutnya konflik geopolitik yang mendorong penurunan ekspor.

Pada triwulan IV-2023, transaksi sistem pembayaran terus terakselerasi khususnya pada pembayaran non tunai sejalan dengan meningkatnya daya beli Masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024. Hal tersebut terkonfirmasi dari terus meningkatnya transaksi non tunai seperti kartu kredit tumbuh 27,78 (yoy), e-commerce 28,0 (yoy), penyaluran bantuan sosial non tunai yang masih berjalan dengan lancar, serta akselerasi perluasan implementasi Quick Response Code Indonesia yang masih berlanjut. Dari sisi transaksi antar negara di Provinsi Sumatera Utara juga masih berlanjut yang tercermin dari masih tumbuh nya transaksi KUPVA maupun PJP LR sejalan dengan mobilitas Masyarakat yang meningkat pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Upaya perluasan imeplementasi non tunai terus dilakukan melalui kolaborasi program yang dilakukan besama mitra startegi Pemerintah Daerah, Penyelenggara Jasa Pembayaran baik bank dan non-bank, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas strategis lainnya.

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Sumatera Utara terus mengalami perbaikan seiring dengan berlanjutnya perbaikan kinerja perekonomian. Di sisi ketenagakerjaan, serapan tenaga kerja meningkat yang tercermin dari menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2023 menjadi 5,89% dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 6,16%. Kondisi tersebut juga sejalan dengan kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 69,53% pada bulan Agustus 2022 menjadi 71,06% pada bulan Agustus 2023. Sementara itu dari sisi kesejahteraan, angka kemiskinan di Sumatera Utara pada Maret 2023 mengalami penurunan menjadi 8,15% dari 8,33% pada bulan September 2022. Ketimpangan pendapatan yang tercermin dari rasio Gini pun turut membaik. Sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Ketimpangan pendapatan  penduduk di wilayah perdesaan relatif lebih berimbang dibandingkan di wilayah perkotaan, sehingga ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perkotaan perlu mendapat perhatian.​

​Pada 2024, ekonomi Sumatera Utara diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi pada rentang 4,5-5,3% (yoy), meskipun dihadapkan pada ketidakpastian global, dan konflik geopolitik. Dari sisi pengeluaran, perekonomian Sumatera Utara untuk keseluruhan tahun 2024 diprakirakan tetap kuat didukung pemulihan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi PMTB. Sementara itu, harga komoditas global yang diprakirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya akan berdampak pada risiko menurunnya surplus neraca perdagangan Sumatera Utara dan berpotensi menahan Net Ekspor. Dari sisi lapangan usaha, perekonomian Sumatera Utara untuk keseluruhan tahun 2024 diprakirakan tetap kuat. Hal ini didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat melalui implementasi program biofuel B35 dan B40 yang mendukung industri kelapa sawit serta pelaksanaan Pemilu 2024, meski masih dibayangi masih lemahnya harga komoditas utama di pasar internasional. Selain itu, terdapat kecenderungan tren penurunan suku bunga perbankan di level global seiring semakin terkendalinya laju inflasi global, yang berpotensi mendorong aktivitas ekonomi. 


Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​​Provinsi Sumatera Utara




Halaman ini terakhir diperbarui 3/14/2024 11:16 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga