Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan​

6/12/2025 2:00 PM
Hits: 396

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan Mei 2025

Kalimantan Selatan
Triwulan


PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO KALIMANTAN SELATAN

Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan I 2025 tumbuh 4,81% (yoy), melambat dibandingkan Triwulan IV 2024 yang sebesar 5,15% (yoy). Perlambatan disebabkan oleh kontraksi pada kinerja LU Pertambangan akibat perlambatan permintaan batu bara dari negara mitra dagang utama. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan ditopang oleh peningkatan kinerja LU Pertanian dan LU Perdagangan. LU Pertanian tercatat tumbuh 7,74% (yoy) pada triwulan I 2025, lebih tinggi dari triwulan IV 2024 yang tumbuh sebesar 4,53%. Pertumbuhan LU Pertanian seiring dengan peningkatan produksi padi sebesar 22% (yoy) sejalan dengan realisasi program ektensifikasi dan optimalisasi lahan. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang masih tumbuh positif turut ditopang oleh pertumbuhan LU Perdagangan, yang tumbuh 7,84% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 7,02% (yoy).
Dari sisi pengeluaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor sejalan dengan kinerja LU Pertambangan. Namun, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang tetap tinggi terutama ditopang oleh kinerja Konsumsi Rumah Tangga (RT). Pertumbuhan kinerja Konsumsi RT sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat seiring dengan masih tingginya NTP, meningkatnya gaji ASN dan UMP; serta peningkatan aktivitas belanja masyarakat pada perayaan momen HBKN Idul Fitri 1446 H dan kegiatan tahunan Haul Guru Sekumpul yang lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya. 

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Secara agregat, persentase realisasi pendapatan daerah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan sampai dengan triwulan I 2025 secara nominal dan realisasi mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 meski terjadi penurunan pagu pendapatan tahun 2025. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan yang terjadi di seluruh komponen Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Secara spasial, persentase realisasi pendapatan yang meningkat terjadi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kondisi tersebut ditopang oleh peningkatan semua komponen Pendapatan Daerah.
Secara agregat, persentase realisasi Belanja Daerah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan sampai dengan triwulan I 2025 mengalami peningkatan, meski terjadi penurunan pagu belanja tahun 2025. Hal tersebut diakibatkan oleh peningkatan belanja operasional, utamanya belanja pegawai, sejalan dengan realisasi penyaluran THR dan gaji ke-13 pada tahun 2025 yang terealisasi pada triwulan I.

PERKEMBANGAN INFLASI

Secara tahunan, inflasi Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 1,20% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan capaian triwulan IV 2024 sebesar 1,95% (yoy). Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,03% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi gabungan kota di Kalimantan Selatan selama tiga tahun terakhir sebesar 3,84% (yoy).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada triwulan I 2025 terutama didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Tekanan inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh komoditas emas perhiasan dengan andil inflasi tahunan sebesar 0,76% (yoy). Peningkatan tersebut sejalan dengan tren peningkatan harga emas dunia yang dipengaruhi ketidakpastian global.

Pada April 2025, inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2025. Inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 1,57% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dengan inflasi sebesar 1,20% (yoy). Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan II 2025 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2025. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan komoditas sewa rumah menjelang tahun ajaran baru serta kenaikan harga komoditas emas perhiasaan seiring tren harga emas global yang masih tinggi di tengah ketidakpastian global. 

PEMBIAYAAN DAERAH, SERTA PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan I 2025 yang positif turut didukung peningkatan fungsi intermediasi perbankan. Kredit perbankan tetap tumbuh positif sebesar 12,17% (yoy) dengan outstanding Rp103,71 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 9,47% (yoy) dengan outstanding Rp100,99 triliun; serta diikuti dengan kualitas kredit yang baik, tecermin dari NPL yang terjaga pada level 2,58%.
Kredit konsumsi pada triwulan I 2025 dengan outstanding sebesar Rp34,21 triliun, tumbuh 14,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 13,02% (yoy) dengan outstanding sebesar Rp33,69 triliun, sejalan dengan peningkatan kinerja LU Perdagangan dan indeks penghasilan konsumen pada triwulan I 2025. Berdasarkan distribusinya, kredit multiguna (42,00%), kredit kepemilikan rumah/KPR (37,83%) dan kredit kendaraan bermotor/KKB (8,28%) memiliki pangsa terbesar terhadap seluruh penyaluran kredit di Kalimantan Selatan.

Penyaluran kredit korporasi pada triwulan I 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 19,70% (yoy) atau dengan outstanding senilai Rp51,72 triliun, melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 24,12% (yoy) atau dengan outstanding senilai Rp 50,65 triliun. Perlambatan pertumbuhan pada kredit korporasi terutama bersumber dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan korporasi pada LU Pertambangan (dengan proporsi terbesar mencapai 55,01% dari kredit korporasi) yang tumbuh 45,91% (yoy) dengan outstanding senilai Rp28,45 triliun, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 71,15% (yoy) dengan outstanding senilai Rp27,82 triliun, sejalan dengan kinerja LU Pertambangan yang terkontraksi pada triwulan I 2025 akibat melambatnya permintaan batu bara dari negara mitra dagang utama.

Pada triwulan I 2025, kredit UMKM di Kalimantan Selatan terkontraksi 0,12% (yoy) dengan outstanding senilai Rp23,66 triliun, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,18% (yoy) dengan outstanding senilai Rp23,88 triliun. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 22,81%, lebih rendah dibandingkan dengan pangsa pada triwulan sebelumnya sebesar 23,65%. 

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Transaksi BI-RTGS pada triwulan laporan tercatat terkontraksi 4,89% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 0,26% (yoy). Sementara itu, transaksi Kliring (SKNBI) juga terkontraksi sebesar 9,75% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 5,23% (yoy). Penurunan transaksi bernilai besar (RTGS) sejalan dengan melambatnya kinerja Konsumsi Pemerintah pada triwulan I 2025 akibat adanya kebijakan efisiensi dan realokasi anggaran. Sementara itu, penurunan transaksi kliring (SKNBI) terjadi seiring dengan masifnya penggunaan kanal pembayaran real-time seperti BI-FAST dan QRIS dalam aktivitas transaksi ritel. yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Dari sisi transaksi tunai, aliran uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan pada triwulan laporan mengalami net inflow sebesar Rp0,15 triliun, kondisi yang berbeda dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami net outflow sebesar Rp1,45 triliun. Net inflow pada triwulan I 2025 sejalan dengan pola historis penurunan kebutuhan uang kartal pasca momen HBKN Nataru dan libur akhir tahun. Namun, peningkatan net inflow yang lebih tinggi tertahan oleh adanya peningkatan kebutuhan uang kartal masyarakat pada momen HBKN Idul Fitri.

Perkembangan elektronifikasi dan digitalisasi terus mengalami peningkatan, tecermin dari peningkatan jumlah merchant yang telah memiliki QRIS di Kalimantan Selatan yang tumbuh sebesar 23,85% (yoy) atau mencapai 441,48 ribu merchant. Selain itu, Kalimantan Selatan mampu mempertahankan pencapaian skor Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) pada Semester II 2024 dengan status 100% digital.

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Selatan pada semester I 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan semester I 2024. Hal tersebut terkonfirmasi dari perbaikan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meskipun terdapat sedikit peningkatan di Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) karena ada tenaga kerja yang belum terserap secara optimal. Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), penyerapan lapangan pekerjaan di Provinsi Kalimantan Selatan pada semester I 2025 (Februari 2025) didominasi oleh LU Pertanian dengan pangsa sebesar 31,42%, relatif tidak berubah dibandingkan triwulan dan tahun sebelumnya.
Optimisme daya beli masyarakat dalam 6 bulan ke depan menunjukkan peningkatan sejalan dengan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia. Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat sebesar 120,69 lebih tinggi dibanding triwulan IV 2024 yang sebesar 115,43. Pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 75,19, meningkat dari tahun 2023 sebesar 74,66. Peningkatan IPM Kalimantan Selatan bersumber dari peningkatan seluruh dimensi umur panjang dan hidup sehat yakni Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH), serta pengetahuan seperti Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) serta standar hidup layak (pengeluaran per kapita). 

PROSPEK PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATAN

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan 2025 diprakirakan tetap tumbuh positif pada kisaran 4,60% – 5,40% (yoy). Ekspor luar negeri diprakirakan melambat akibat moderasi permintaan negara mitra dagang utama di tengah harga komoditas yang diprakirakan menurun. Konsumsi Pemerintah diprakirakan melambat sejalan dengan berakhirnya momen Pilpres dan Pilkada pada tahun 2024. Namun demikian, Konsumsi Rumah Tangga diprakirakan masih terjaga seiring dengan masih tingginya NTP serta meningkatnya gaji ASN dan UMP masing-masing sebesar 8% dan 6,5% pada 2025 serta rencana bantuan subsidi upah dan bantuan sosial. Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi diprakirakan bersumber dari penurunan kinerja LU Pertambangan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan. Perlambatan LU Pertambangan terutama disebabkan oleh melambatnya permintaan batu bara negara mitra dagang utama, Tiongkok dan India, di tengah peningkatan produksi dalam negeri mitra dagang dan masifnya pengembangan renewable energy. Sementara perlambatan LU Konstruksi dan LU Perdagangan diprakirakan sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Namun, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap tinggi didorong oleh kinerja LU Pertanian dan LU Industri Pengolahan. Produksi padi dan tandan buah segar (TBS) diproyeksikan meningkat sejalan dengan penambahan luas lahan panen didukung program optimalisasi lahan, kondisi cuaca yang lebih kondusif dibandingkan tahun sebelumnya, serta implementasi kebijakan B40.
​Secara keseluruhan 2025, inflasi Provinsi Kalimantan Selatan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2024 namun masih berada dalam rentang sasaran 2,5%±1% (yoy). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau diprakirakan meningkat salah satunya didorong oleh kebijakan kenaikan Harga Jual Eceran (HJE) komoditas rokok yang sudah mulai diterapkan pada awal tahun 2025. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya diprakirakan meningkat didorong oleh harga emas perhiasaan seiring harga emas global yang diprakiran masih tinggi sejalan dengan ketidakpastian global yang masih berlanjut. Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman diprakirakan meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas nasi dengan lauk sejalan dengan peningkatan harga pada komoditas pangan strategis.


Lampiran
Kontak

Contact Center BICARA: (6221) 131

e-mail: bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.​00 WIB
Halaman ini terakhir diperbarui 6/12/2025 3:09 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga