Asesmen Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Provinsi Bali pada triwulan III 2016 mencatat perlambatan pertumbuhan yaitu sebesar 6,17% (yoy) dengan output riil mencapai Rp 34,9 triliun. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya (triwulan II 2016) yang sebesar 6,54% (yoy). Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan III 2016 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02% (yoy). Dari sisi permintaan, perlambatan tersebut disebabkan oleh perlambatan kinerja konsumsi pemerintah, konsumsi LNPRT, konsumsi rumah tangga, dan investasi. Sementara, dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan perekonomian Bali pada triwulan III 2016 disebabkan oleh perlambatan kinerja beberapa lapangan usaha, yaitu konstruksi, pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan, jasa pendidikan, dan administrasi pemerintahan.
Asesmen Inflasi
Setelah pada triwulan II 2016 inflasi Bali mengalami penurunan, pada triwulan III 2016 inflasi Bali kembali mengalami peningkatan.Namun demikian, pencapaian inflasi hingga triwulan III 2016 masih berada pada rentangproyeksi Bank Indonesia pada keseluruhan Tahun 2016 dan masih berada pada rentang sasaran inflasi nasional sesuai PMK No.93/PMK.011/2014 tentang Sasaran Inflasi, yaitu sebesar 4%±1%. Pada triwulan III 2016 inflasi Bali tercatatsebesar 3,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 3,07% (yoy).Peningkatan inflasi pada triwulan III disebabkan seiring dengan peningkatan permintaan karena adanya perayaan Galungan, Kuningan, dan Idul Adha di bulan September 2016. Dari dua kota sampel inflasi di Bali, inflasi Kota Singaraja tercatat sebesar 4,25% (yoy) pada triwulan III2016, lebih tinggi dari inflasi Kota Denpasar yang tercatat sebesar 2,95% (yoy). Inflasi Bali yang relatif rendah dan stabil merupakan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan seperti memantau kecukupan stok ketahanan pangan, menjaga stabilitas dan ekspektasi harga, dan menggali informasi dari stakeholders/instansi terkait.Selain itu, melalui forum koordinasi TPID,telah diambil langkah - langkah antisipatif pengendalian inflasi.