Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon
​Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan
Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar-Bali, 80234
2/22/2017 4:00 PM
Hits: 3491

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Februari 2017

Bali
Triwulan

​​

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi ​​

Pertumbuhan ekonomi Bali tumbuh melambat pada triwulan IV 2016 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV 2016, ekonomi Bali tumbuh 5,47% (yoy), lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,61% (yoy), dengan output riil mencapai Rp 35,29 triliun. Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan IV 2016 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,94% (yoy). Dari sisi permintaan, perlambatan tersebut disebabkan oleh perlambatan kinerja konsumsi pemerintah, konsumsi LNPRT, konsumsi rumah tangga, dan investasi. Sementara, dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan perekonomian Bali pada triwulan IV 2016 disebabkan oleh perlambatan kinerja beberapa lapangan usaha utama, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan, penyediaan akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan, dan konstruksi. ​​

Meskipun demikian, secara keseluruhan tahun 2016 kinerja perekonomian Provinsi Bali tercatat mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami peningkatan dari sebesar 6,03% (yoy) pada tahun 2015 menjadi sebesar 6,24% (yoy) pada tahun 2016. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 5,02% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja ekspor luar negeri dan PMTB. Sementara dari sisi penawaran, peningkatan didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama Provinsi Bali, antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan, transportasi dan pergudangan, konstruksi, dan penyediaan akomodasi makan dan minum.Meskipun demikian, secara keseluruhan tahun 2016 kinerja perekonomian Provinsi Bali tercatat mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami peningkatan dari sebesar 6,03% (yoy) pada tahun 2015 menjadi sebesar 6,24% (yoy) pada tahun 2016. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 5,02% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja ekspor luar negeri dan PMTB. Sementara dari sisi penawaran, peningkatan didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama Provinsi Bali, antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan, transportasi dan pergudangan, konstruksi, dan penyediaan akomodasi makan dan minum.Meskipun demikian, secara keseluruhan tahun 2016 kinerja perekonomian Provinsi Bali tercatat mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami peningkatan dari sebesar 6,03% (yoy) pada tahun 2015 menjadi sebesar 6,24% (yoy) pada tahun 2016. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 5,02% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja ekspor luar negeri dan PMTB. Sementara dari sisi penawaran, peningkatan didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama Provinsi Bali, antara lain pertanian, kehutanan, dan perikanan, transportasi dan pergudangan, konstruksi, dan penyediaan akomodasi makan dan minum. ​​​

Asesmen Inflasi ​​

Inflasi Bali pada triwulan IV 2016 tercatat sebesar 3,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (3,18%) dan lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional di periode yang sama sebesar 3,02% (yoy). Meskipun demikian, angka tersebut masih dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia. Inflasi Bali triwulan IV 2016 juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,75% (yoy). Tekanan inflasi tertinggi dialami kota Singaraja dengan laju inflasi sebesar 4,57% (yoy). Sedangkan kota Denpasar mengalami inflasi yang lebih landai sebesar 2,94% (yoy). Secara garis besar, peningkatan tekanan inflasi pada triwulan IV 2016 terutama didorong oleh kelompok administered prices dan volatile food. Sementara itu, inflasi kelompok inti menunjukkan pergerakan pada level moderat. Meski tercatat meningkat, pencapaian inflasi Bali pada Tahun 2016 masih lebih rendah dari rata-rata tahunan selama 3 tahun terakhir dan berada dalam kisaran sasaran inflasi berdasarkan PMK No.93/PMK.011/2014 sebesar 4%±1%. Terjaganya inflasi di Provinsi Bali didukung oleh semakin solidnya upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Namun demikian, untuk tahun 2017, TPID perlu memperhatikan beberapa potensi risiko seiring penyesuaian harga pada kelompok administered prices dan peningkatan harga komoditas cabai rawit merah. Pada Januari 2017, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 1,46% (mtm) atau sebesar 4,13% (yoy). Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Nasional yang sebesar 0,97% (mtm) atau 3,49% (yoy). Sementara itu, di triwulan laporan, rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan dari 105,15 di triwulan IV 2015 menjadi 106,98 pada triwulan IV 2016. Kondisi tersebut mencerminkan kesejahteraan petani yang sedikit mengalami peningkatan, dengan kondisi inflasi perdesaan yang relatif rendah.

Lampiran
Kontak
​Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan
Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar-Bali, 80234
Tel. (0361) 248982 Fax. (0361) 222988
email: t_setiadi@bi.go.id, umran_u@bi.go.id, putriana_n@bi.go.id, rai_gdw@bi.go.id, dea_wr@bi.go.id, nm_wiwieks@bi.go.id, trio_pa@bi.go.id
Halaman ini terakhir diperbarui 2/16/2021 8:47 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga