Laporan Perekonomian Indonesia (LPI)
Laporan Perekonomian Indonesia
(LPI) adalah publikasi flagship Bank Indonesia yang telah terbit sejak awal
berdiri Bank Indonesia yaitu tahun 1953. Sejak saat itu, LPI hadir rutin
setiap tahun mengulas kinerja dan perjalanan ekonomi Indonesia.
Dalam setiap edisi, LPI memuat ulasan lengkap dinamika perekonomian
nasional, prospek dan risiko serta tantangan di masa depan. Buku LPI juga
mencatat berbagai lessons learned yang diperoleh para pembuat kebijakan dari
proses pengelolaan ekonomi bangsa selama setahun ke belakang, termasuk
berbagai agenda yang masih perlu dilanjutkan dalam memperkuat perekonomian
ke depan.
Selain memuat analisis ekonomi yang komprehensif, LPI
juga dimaksudkan sebagai produk dokumentasi yang mengabadikan setiap momen
penting dalam perjalanan ekonomi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, LPI
dilengkapi dengan data dan statistik yang detil, akurat, dan relevan. LPI
juga mengangkat hasil riset Bank Indonesia tentang berbagai aspek ekonomi
yang dianggap penting untuk diteliti secara mendalam. Dengan demikian, LPI
diharapkan dapat menjadi referensi yang lengkap dan terpercaya tentang
perkembangan ekonomi Indonesia.
Laporan Tahunan BI Sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi bank
sentral, Bank Indonesia menerbitkan Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI).
LTBI dipublikasikan secara tahunan guna menyampaikan informasi mengenai
laporan manajemen Bank Indonesia yang mencakup laporan pelaksanaan tugas,
tantangan, dan capaiannya selama tahun berjalan. Laporan ini juga memuat
informasi mengenai arah strategis organisasi dan pertanggungjawaban keuangan
Bank Indonesia yang telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia.
Penerbitan LTBI ini sejalan dengan best practices
laporan akuntabilitas yang menyajikan informasi pelaksanaan tugas, manajemen
organisasi, dan pengelolaan keuangan dalam suatu laporan yang komprehensif
(integrated reporting). LTBI menjadi media komunikasi dan media
pertanggungjawaban kepada
stakeholders.
Laporan kepada
DPR (Triwulan)
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Bank Indonesia secara triwulanan dan tahunan merupakan
pemenuhan amanat pasal 58 Undang-Undang tentang Bank Indonesia untuk
memastikan terwujudnya tata kelola yang baik (good governance) dalam
pengelolaan kebijakan dan organisasi Bank Indonesia.
Laporan dimaksud wajib disampaikan kepada DPR dan Pemerintah sebagai
bentuk pertanggungjawaban kelembagaan dan penerapan mekanisme checks and
balances dalam penyelenggaraan tata negara. Di tengah era keterbukaan
informasi publik, laporan tersebut juga disampaikan kepada stakeholders
Bank Indonesia lainnya dan dipublikasikan kepada masyarakat.
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia memuat kebijakan
yang ditempuh oleh Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial,
sistem pembayaran, pengelolaan uang Rupiah, dan pengelolaan sumber daya
Bank Indonesia yang berlandaskan tata kelola organisasi yang baik.
Laporan Kebijakan Moneter
(LKM)Laporan Kebijakan Moneter (LKM) dipublikasikan secara triwulanan
oleh Bank Indonesia setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada bulan Februari,
Mei, Agustus, dan November. Laporan ini memiliki dua fungsi utama, yaitu
menyediakan data, analisis, dan proyeksi ekonomi untuk mendukung pembentukan
ekspektasi, yang merupakan bagian dari kerangka kerja antisipatif dalam
perumusan kebijakan moneter dan sebagai media bagi Dewan Gubernur untuk
memberikan penjelasan kepada masyarakat luas mengenai berbagai pertimbangan
yang melandasi kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia.
Indonesia: Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan
Indonesia: Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan (PER) dipublikasikan secara bulanan oleh Bank Indonesia setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG). Publikasi ini dimaksudkan sebagai media bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat luas mengenai evaluasi kondisi moneter terkini atas asesmen perekonomian Indonesia. Secara umum, PER menyampaikan asesmen perekonomian global, perekonomian domestik, dan respons kebijakan Bank Indonesia.
Laporan NusantaraLaporan Nusantara disusun
setiap triwulan yang memuat pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi
terkini, isu strategis, dan prospek perekonomian domestik dalam perspektif
regional. Laporan Nusantara dipublikasikan setelah pelaksanaan REKDA (Rapat
Evaluasi Ekonomi dan Keuangan Daerah) dan disampaikan kepada berbagai
pemangku kepentingan yaitu antara lain kementerian/lembaga terkait,
Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi khususnya fakultas ekonomi, media massa
nasional dan daerah, serta perpustakaan nasional dan daerah.
Highlight News InflasiHighlight news inflasi merupakan asesmen
realisasi inflasi yang disusun setelah rilis inflasi BPS dan dipublikasikan
setiap awal bulan.
Laporan Perekonomian Provinsi (LPP)Laporan Perekonomian Provinsi (LPP)
atau yang dulu disebut Kajian Ekonomi Regional (KER) merupakan asesmen ekonomi dan keuangan domestik dalam perspektif regional
dan/atau perekonomian daerah (Provinsi) yang disusun secara berkala.
Perkembangan Uang Beredar
Uang Beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral,
Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat/BPR) terhadap sektor swasta
domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Kewajiban
yang menjadi komponen Uang Beredar terdiri dari uang kartal yang
dipegang masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi
yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain
saham yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta
domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Uang
Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas
(M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral
(giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi
(mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta
giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh
sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka
waktu sampai dengan satu tahun.
Faktor yang mempengaruhi Uang
Beredar adalah Aktiva Luar Negeri Bersih (Net Foreign Assets / NFA) dan
Aktiva Dalam Negeri Bersih (Net Domestic Assets / NDA). Aktiva Dalam
Negeri Bersih antara lain terdiri dari Tagihan Bersih Kepada Pemerintah
Pusat (Net Claims on Central Government / NCG) dan Tagihan kepada sektor
lainnya (sektor swasta, pemeritah daerah, lembaga keuangan dan
perusahaan bukan keuangan) terutama dalam bentuk Pinjaman yang
diberikan.
Uang Beredar disusun dengan mengacu pada Monetary and Financial Statistics Manual (MFSM) 2000 dan Compilation Guide (2008).
SURVEI KONSUMEN
Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang
bertujuan untuk mengetahui keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi
saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi perekonomian pada 6 bulan
mendatang.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dapat diakses melalui
link berikut
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Survei Kegiatan Dunia Usaha merupakan survei
triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan indikator pertumbuhan
ekonomi dari sisi penawaran secara triwulanan.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dapat diakses melalui
link berikut
SURVEI PERBANKAN
Survei Perbankan merupakan survei triwulanan yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai proses transmisi
kebijakan moneter yang tercermin dari kebijakan perbankan dalam
penyaluran kredit dan penentuan suku bunga.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Survei Perbankan dapat diakses melalui
link berikut
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL DI PASAR PRIMER
Survei Harga Properti Residensial merupakan survei
triwulanan yang bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari
sisi permintaan dan memperoleh informasi mengenai perkembangan dan
sumber tekanan harga properti residensial sebagai salah satu indikator
inflasi harga asset.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data Survei Harga Properti Residensial dapat diakses melalui
link berikut
SURVEI PENJUALAN ECERAN
Survei Penjualan Eceran merupakan survei bulanan yang
bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan
dan memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan
eceran serta konsumsi masyarakat.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Survei Penjualan Eceran dapat diakses melalui
link berikut
PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL
Perkembangan Properti Komersial merupakan analisa
properti komersial triwulanan yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan dan sumber tekanan harga properti komersial sebagai salah
satu indikator inflasi harga asset.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data Perkembangan Properti Komersial dapat diakses melalui
di sini
SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI (SPIME)
Survei Proyeksi Indikator Makroekonomi merupakan
survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini
mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan nilai tukar serta
faktor-faktor yang mempengaruhi ketiga indikator tersebut.
Informasi selengkapnya mengenai survei dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Survei Proyeksi Indikator Makroekonomi dapat diakses melalui
di sini
Prompt Manufacturing Index
Prompt Manufacturing Index–Bank Indonesia
(PMI-BI) adalah sebuah indikator yang menyediakan gambaran umum mengenai
kondisi Sektor Industri Pengolahan saat ini dan perkiraan triwulan
mendatang. PMI-BI merupakan indeks komposit yang diperoleh dari lima
indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventori.
Informasi selengkapnya mengenai Prompt Manufacturing Index dapat diakses melalui
metadata berikut
Data hasil Prompt Manufacturing Index dapat diakses melalui
link berikut