Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara​

9/4/2024 12:00 AM
Hits: 1801

Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Agustus 2024

Sumatera Utara
Triwulan

ASESMEN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), meningkat dari triwulan I 2024 yang tumbuh sebesar 4,88% (yoy). Dari sisi pengeluaran, akselerasi ekonomi Sumatera Utara didorong oleh peningkatan kinerja ekspordan investasi seiring dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara, peningkatan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional, serta meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan II 2024. Di sisi lain, meskipun tumbuh lebih moderat dibanding triwulan sebelumnya, Konsumsi Rumah Tangga masih tetap menopang pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dengan pangsa 51% dari total PDRB.

Dari sisi lapangan usaha (LU), LU Pertanian, Industri Pengolahan, dan Konstruksi mengalami peningkatan di tengah deselerasi LU Perdagangan serta Transportasi dan Pergudangan. LU Pertanian tumbuh meningkat ditopang oleh meningkatnya produksi kelapa sawit dan tren normalisasi harga pupuk yang mendukung keterjangkauan harga bahan baku dan mendorong perbaikan Nilai Tukar Petani (NTP). Akselerasi kinerja LU Industri Pengolahan didorong perbaikan kinerja ekspor seiring perbaikan harga CPO di pasar internasional. Sementara itu, peningkatan kinerja LU Konstruksi didorong oleh pembangunan 36 venue PON XXI di 10 Kabupaten/Kota, serta pembangunan infrastruktur Kota Medan seperti jalan, saluran air, dan revitalisasi fasilitas umum.


ASESMEN KEUANGAN PEMERINTAH

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara pada triwulan II 2024 meningkat dari sisi pendapatan, namun menurun dari sisi penyerapan belanja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan pada triwulan II 2024 sebesar 43,15% dari pagu, lebih tinggi dari realisasi triwulan II 2023 sebesar 38,43% didorong oleh meningkatnya realisasi di komponen Pendapatan Transfer. Di sisi lain, realisasi belanja APBD pada triwulan II 2024 mengalami penurunan didorong oleh penurunan realisasi pada hampir seluruh komponen belanja yakni Belanja Operasi, Belanja Transfer, dan Belanja Tak Terduga. Lebih lanjut, pagu belanja Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke Sumatera Utara tahun 2024 terpantau meningkat hingga 3,69% (yoy) dari tahun 2023. Sementara itu, realisasinya pada triwulan II 2024 adalah sebesar 43,54% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2023 sebesar 37,52% dari pagu. Peningkatan realisasi belanja APBN di Sumatera Utara terjadi pada seluruh komponen belanja kecuali Belanja Modal.


ASESMEN INFLASI

Inflasi Sumatera Utara pada triwulan II-2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan berada dalam sasaran inflasi tahun 2024 sebesar 2,5±1% (yoy). Inflasi Provnisi Sumatera Utara pada periode laporan tercatat sebesar 3,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,67% (yoy). Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, diikuti oleh Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, dan Kelompok Transportasi. Adapun berdasarkan komoditas, inflasi triwulan laporan utamanya didorong oleh kenaikan harga cabai merah, beras, bawang merah, emas perhiasan, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Peningkatan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh menurunnya pasokan akibat faktor cuaca yang menyebabkan adanya banjir di sentra produksi. Selanjutnya, peningkatan harga beras disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dan tidak meratanya panen yang terjadi di beberapa wilayah. Emas perhiasan juga menjadi salah satu komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tahunan akibat dari kondisi geopolitik dunia yang masih memanas dan memandang emas sebagai instrumen investasi safe haven. Sementara itu, peningkatan harga SKM disebabkan oleh kenaikan harga rokok oleh pemasok secara bertahap seiring dengan kenaikan tarif cukai rokok diawal tahun sebesar 10%.

Pelaksanaan koordinasi TPID yang semakin baik melalui kerangka 4K termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) turut menahan laju inflasi lebih tinggi pada triwulan laporan. GNPIP dilakukan melalui sejumlah program seperti (i) pelaksanaan pasar murah yang tepat waktu dan tepat sasaran, (ii) pelaksanaan urban farming dan perluasan klaster pangan, (iii) dukungan terhadap peningkatan produksi, serta (iv) dorongan prioritisasi pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Sumatera Utara melalui pemetaan Kerjasama Antar Daerah (KAD).

 

ASESMEN PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN, SERTA UMKM

Penyaluran kredit di Sumatera Utara terakselerasi dengan risiko yang terjaga. Pada Tw-II 2024, penyaluran kredit di Sumatera Utara tumbuh menguat sebesar 8,21% yoy dari triwulan sebelumnya 5,06% yoy dengan risiko yang terjaga tercermin dari Non Performing Loan (NPL) yang rendah sebesar 1,98%. Hal ini didorong oleh tetap kuatnya pertumbuhan seluruh jenis kredit, baik Konsumsi, Investasi, dan Modal Kerja. Kredit Rumah Tangga Sumatera Utara tumbuh kuat seiring dengan perayaan Idul Fitri serta berlanjutnya insentif makroprudensial dan fiskal dalam mendorong pembelian perumahan dan kendaraan bermotor. Penyaluran kredit kepada UMKM juga tetap kuat dan berimbang antara kredit usaha mikro, kecil dan menengah. Kinerja kredit korporasi di sektor perdagangan dan industri pengolahan tumbuh kuat seiring berlanjutnya investasi sektor swasta dan tingginya permintaan jelang HBKN Idul Fitri. Meski demikian, kredit di sektor pertanian masih tertahan seiring likuiditas sektor swasta yang masih cukup ample. Di satu sisi, risiko kredit cenderung stabil di tengah kesehatan perbankan yang terjaga. Secara keseluruhan, intermediasi perbankan terjaga dalam kondisi sehat dengan LDR sebesar 82,7% di tengah suku bunga yang kondusif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

 

ASESMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Pada triwulan II-2024, transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh meskipun melambat. Transaksi sistem pembayaran non-tunai menunjukkan persebaran penggunaan pada berbagai instrumen pembayaran. Nominal transaksi kartu ATM debit yang tumbuh melambat pada triwulan II-2024 diindikasikan seiring dengan munculnya berbagai inovasi instrumen pembayaran lainnya seperti digital banking sehingga masyarakat memiliki berbagai pilihan dalam bertransaksi. Daya beli masyarakat bawah masih didukung oleh penyerapan bantuan sosial yang sesuai dengan rencana. Akselerasi sistem pembayaran non tunai didukung oleh perbaikan transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS). Selain itu secara keseluruhan, aliran uang kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada triwulan II-2024 mencatatakan net inflow sebesar Rp2.4 triliun. Lebih lanjut, layanan kegiatan usaha penukaran valas (KUPVA) menunjukkan pergerakan yang relatif stagnan dengan kontraksi yang terbatas. Di sisi lain, transaksi transfer dana melalui PJP LR masih terkontraksi sejalan dengan penyesuaian pemulihan aktivitas remitansi secara persisten.

 

ASESMEN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Sumatera Utara terus mengalami perbaikan seiring dengan berlanjutnya perbaikan kinerja perekonomian. Di sisi ketenagakerjaan, serapan tenaga kerja meningkat yang tercermin dari menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2024 menjadi 5,10% dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,24%. Sementara itu dari sisi kesejahteraan, angka kemiskinan di Sumatera Utara pada Maret 2023 mengalami penurunan menjadi 7,99% dari 8,15% pada bulan Maret 2023. Ketimpangan pendapatan yang tercermin dari rasio Gini pun turut membaik. Sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Ketimpangan pendapatan  penduduk di wilayah perdesaan relatif lebih berimbang dibandingkan di wilayah perkotaan, sehingga ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perkotaan perlu mendapat perhatian.

 

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

Pada tahun 2024, ekonomi Sumatera Utara diperkirakan tetap kuat pada rentang 4,5-5,3% (yoy), meskipun dihadapkan pada ketidakpastian global dan konflik geopolitik. Dari sisi pengeluaran, perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2024 diprakirakan tetap kuat didukung oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Sementara itu, rebound ekonomi Tiongkok yang tidak setinggi perkiraan awal, masih berlanjutnya konflik geopolitik, serta masih lemahnya aktivitas sektor manufaktur di negara-negara tujuan ekspor diprakirakan menahan laju kinerja ekspor Sumatera Utara di 2024. Dari sisi lapangan usaha, akselerasi kinerja lapangan usaha (LU) Pertanian, Industri Pengolahan, dan Perdagangan diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2024. Hal ini didorong oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan normalisasi harga bahan baku (pupuk), serta permintaan domestik yang tetap kuat melalui implementasi program biofuel yang mendukung industri kelapa sawit, dan kegiatan Pilkada menjelang akhir tahun 2024. Penyelenggaraan PON XXI Aceh – Sumut pada triwulan III-2024 diprakirakan akan mendorong kinerja konstruksi dan pengeluaran investasi bangunan. Beberapa potensi risiko yang perlu diwaspadai yaitu peningkatan ketidakpastian global serta konflik geopolitik yang masih berlanjut sehingga menghambat aktivitas perdagangan internasional.

Di sisi lain, kinerja inflasi Sumatera Utara tahun 2024 diprakirakan akan tetap terjaga dalam kisaran target 2,5±1% (yoy), dengan fokus pada sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Sumatera Utara.



Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA:(62 21) 131 
E-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Halaman ini terakhir diperbarui 9/4/2024 8:24 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga