ASESMEN MAKRO EKONOMI REGIONAL
Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,19% (yoy), meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,87% (yoy). Kondisi ini terutama ditopang oleh perbaikan permintaan domestik seiring dengan momen Hari Besar Keagamaan dan libur sekolah yang meningkatkan aktivitas mobilitas. Konsumsi Pemerintah juga mencatat perbaikan seiring dengan berlanjutnya proyek infrastruktur daerah dan proyek strategis nasional (PSN). Dari sisi lapangan usaha (LU), secara tahunan, sektor jasa memiliki pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor barang seiring dengan momen lebaran Idul Fitri, libur sekolah, dan Idul Adha yang terjadi di triwulan yang sama. Hal ini terefleksikan pada pertumbuhan yang tinggi pada LU transportasi dan pergudangan, LU jasa lainnya, dan LU penyediaan akomodasi dan makan minum. Lebih lanjut, LU industri pengolahan mengalami perbaikan seiring dengan meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan domestik. Adapun LU konstruksi mengalami akselerasi didorong oleh berlanjutnya proyek infrastruktur strategis. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang lebih tinggi tertahan oleh melemahnya permintaan global dan penurunan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional sehingga berdampak pada kinerja ekspor dan sejumlah LU lainnya seperti LU perdagangan, LU pertanian, dan LU transportasi dan pergudangan.
ASESMEN KEUANGAN PEMERINTAH
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara pada triwulan II-2023 mengalami penurunan dari sisi pendapatan, namun meningkat dari sisi penyerapan belanja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan APBD pada triwulan II-2023 sebesar 38,43% dari pagu, lebih rendah dari realisasi triwulan II-2022 sebesar 46,58% yang berasal dari penurunan realisasi seluruh komponen pendapatan. Di sisi lain, realisasi belanja APBD pada triwulan II-2023 mengalami peningkatan didorong oleh optimalisasi penyerapan pada seluruh komponen belanja seiring dengan gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mulai cair pada Juni 2023, berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara, serta pelaksanaan kegiatan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1H2O) dan Hari Pers Nasional. Lebih lanjut, pagu belanja Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke Sumatera Utara tahun 2023 tercatat meningkat hingga 9,24% (yoy) dari tahun 2022, dengan realisasinya pada triwulan II-2023 sebesar 15,85%, lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2022 sebesar 14,22%. Peningkatan realisasi belanja APBN di Sumatera Utara terjadi pada seluruh komponen belanja kecuali belanja operasi lainnya.
ASESMEN INFLASI
Tekanan inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara pada triwulan II-2023 mengalami penurunan secara signifikan. Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara pada triwulan II-2023 tercatat sebesar 2,55% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,80% (yoy) dan berada di rentang sasaran inflasi nasional yang sebesar 3%±1%. Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumatera Utara juga tercatat lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 3,52% (yoy) dan inflasi Gabungan Kota-Kota IHK di Wilayah Sumatera yang sebesar 2,71% (yoy) pada triwulan II-2023. Sumber tekanan inflasi berasal dari Kelompok Transportasi, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran. Adapun berdasarkan komoditas, inflasi triwulan II-2023 terutama didorong oleh kenaikan harga bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, dan daging ayam ras. Peningkatan harga komoditas bensin sejalan dengan berlanjutnya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina dan Shell yang berlaku per tanggal 1 Maret 2023 yakni Pertamax, Pertamax Turbo, dan Shell V-Power. Seiring dengan kenaikan harga BBM, biaya angkut komoditas beras ikut meningkat. Selain itu, tingginya harga pupuk dan belum meratanya panen di wilayah produksi juga menyebabkan pasokan dan alur distribusi beras terganggu. Kenaikan harga rokok kretek filter disebabkan oleh kenaikan harga rokok oleh pemasok secara bertahap seiring dengan kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2023. Selanjutnya, kenaikan tarif angkutan dalam kota sejalan dengan tingginya permintaan masyarakat pada perayaan HBKN Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun peningkatan harga daging ayam ras dipicu oleh meningkatnya biaya pakan ternak dan tingginya permintaan masyarakat pada perayaan HBKN Idul Adha. Di sisi lain, koordinasi TPID yang semakin baik melalui kerangka 4K termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) turut menahan laju inflasi lebih tinggi pada triwulan II-2023. GNPIP dilakukan melalui sejumlah program seperti (i) pelaksanaan pasar murah yang tepat waktu dan tepat sasaran, (ii) pelaksanaan urban farming dan perluasan klaster pangan, (iii) dukungan terhadap peningkatan produksi, serta (iv) dorongan prioritisasi pemenuhan kebutuhan pangan di dalam Sumatera Utara melalui pemetaan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
ASESMEN PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN, SERTA UMKM
Sejalan dengan peningkatan optimisme masyarakat, kinerja intermediasi perbankan masih terjaga di triwulan II-2023. Pembiayaan Rumah Tangga (RT) dan UMKM mengalami peningkatan, meskipun tertahan khususnya pada sektor korporasi. Kinerja penyaluran kredit Rumah Tangga (RT) masih tercatat tumbuh ditopang oleh perbaikan daya beli masyarakat dan peningkatan optimisme RT terhadap kondisi perekonomian saat ini. Di sisi lain, kinerja penyaluran kredit kepada korporasi tercatat menurun pada triwulan II-2023 sejalan dengan tertahannya kinerja beberapa LU utama Sumatera Utara di tengah perlambatan permintaan global, korporasi masih cenderung menggunakan retained earnings mereka untuk kebutuhan operasional. Secara keseluruhan, kualitas kredit tetap terjaga baik di bawah level 5% baik untuk rumah tangga, korporasi maupun UMKM.
ASESMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Pada triwulan II-2023, transaksi sistem pembayaran menunjukkan peningkatan. Transaksi sistem pembayaran nontunai menunjukkan persebaran penggunaan pada berbagai instrumen pembayaran. Nominal transaksi kartu ATM debit yang meningkat pada triwulan II-2023 sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat Sumatera Utara menyambut perayaan Idul Fitri 1444H dan Idul Adha 1444H. Daya beli masyarakat bawah juga turut didukung oleh penyerapan bantuan sosial yang sesuai dengan rencana. Di tengah pemulihan mobilitas, transaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) terus tertahan yang turut dipengaruhi dengan kehadiran BI-FAST sebagai alternatif layanan transfer dana yang lebih efisien. Semakin kuatnya pemulihan perekonomian Sumatera Utara juga tercermin dari perkembangan arus kas. Secara keseluruhan, aliran uang kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I-2023 mencatatakan net outflow sebesar Rp904,7 miliar. Lebih lanjut, layanan kegiatan usaha penukaran valas (KUPVA) semakin meningkat seiring perbaikan mobilitas antar negara. Di sisi lain, transaksi transfer dana melalui PTD BB perlahan menuju level pra-pandemi seiring kembali normalnya aktivitas remitansi.
ASESMEN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Sumatera Utara terus mengalami perbaikan seiring dengan berlanjutnya momentum pemulihan perekonomian domestik. Di sisi ketenagakerjaan, serapan tenaga kerja meningkat seiring dengan menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2023 menjadi 5,24% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,47%. Kondisi tersebut juga sejalan dengan kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 70,45% pada bulan Februari 2022 menjadi 70,60% pada bulan Februari 2023. Sementara itu, dari sisi kesejahteraan, angka kemiskinan di Sumatera Utara pada Maret 2023 mengalami penurunan menjadi 8,15% dibanding September 2022 yang sebesar 8,33%. Ketimpangan pendapatan serta Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan. Adapun dari sisi ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perdesaan relatif lebih berimbang dibandingkan di wilayah perkotaan, sehingga ketimpangan pendapatan penduduk di wilayah perkotaan perlu mendapat perhatian.
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
Pada tahun 2023, perekonomian Sumatera Utara diprakirakan tetap kuat, yakni bias atas dalam kisaran 3,9-4,7% (yoy). Permintaan masyarakat yang kembali pulih dan daya beli masyarakat yang meningkat tercermin dari kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) diperkirakan dapat mendorong pemulihan ekonomi Sumatera Utara. Namun demikian, terdapat beberapa potensi risiko yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, seperti: i) perlambatan ekonomi global yang diiringi dengan tertahannya permintaan ekspor dan koreksi harga komoditas unggulan Sumatera Utara; ii) pengetatan kebijakan moneter negara maju sebagai respon dari ketatnya pasar tenaga kerja; serta iii) ketidakpastian pasar keuangan global yang merambat pada perekonomian domestik. Selanjutnya, laju inflasi gabungan 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan prasyarat perlunya peningkatan produksi bahan pangan strategis. Sinergi kebijakan pengendalian inflasi yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional 3%±1% pada tahun 2023.