PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH
Ekonomi Sumatera Selatan tetap tumbuh kuat pada triwulan III 2024 sebesar 5,04% (yoy) yang didorong oleh akselerasi kinerja ekspor luar negeri dan meningkatnya kinerja lapangan usaha (LU) pertambangan. Kinerja perekonomian Sumatera Selatan tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi regional Sumatera yang tercatat sebesar 4,48% (yoy) dan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 4,95% (yoy). Dari sisi pengeluaran, kinerja Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan III 2024 bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor luar negeri yang memberikan andil tertinggi. Berdasarkan pertumbuhan, kinerja ekspor luar negeri, investasi dan konsumsi pemerintah menjadi faktor pendorong peningkatan kinerja ekonomi. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan III 2024 bersumber dari komponen LU Pertambangan dan Penggalian serta LU Industri Pengolahan yang memiliki andil tertinggi. Adapun secara pertumbuhan, kinerja LU Pertambangan dan Penggalian menjadi faktor pendorong tumbuhnya ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan laporan dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, LU Pertanian, LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, dan LU Konstruksi menjadi faktor penahan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera pada triwulan III 2024.
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
Kinerja keuangan pemerintah pada triwulan III 2024 menunjukkan kenaikan realisasi dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya baik dari sisi pendapatan maupun belanja. Hal ini didorong oleh strategi-strategi yang dilakukan pemerintah daerah untuk mendorong penerimaan dan mempermudah belanja. Realisasi pendapatan pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan sampai dengan triwulan III 2024 tercatat sebesar Rp32,77 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp26,81 triliun. Adapun realisasi pendapatan tersebut secara persentase menunjukkan peningkatan dari 62,44% pada triwulan III 2023 menjadi 67,31% pada triwulan III 2024. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, realisasi belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan sampai dengan triwulan III 2024 mencapai Rp50,43 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp44,04 triliun. Secara persentase, realisasi belanja tersebut menunjukkan kenaikan dari 52,53% pada tahun 2023 menjadi 55,54% pada triwulan III 2024. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) triwulan III 2024 sebesar 75,04% dari pagu, meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar 57,41% dari pagu. Peningkatan tersebut seiring dengan semakin patuhnya pemerintah daerah dalam menyampaikan dokumen persyaratan, sehingga mempercepat realisasi penyaluran.
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
Tekanan inflasi Provinsi Sumatera Selatan tercatat melandai pada triwulan III 2024 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan pasokan pangan yang memadai. Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 1,40% (yoy), menurun dibandingkan dengan triwulan II 2024 yang sebesar 2,48% (yoy). Tekanan inflasi yang melandai tersebut tidak terlepas dari fenomena deflasi (% mtm) yang terjadi pada Juni-September. Deflasi berkelanjutan tersebut didorong oleh melimpahnya pasokan komoditas pangan dan perikanan di tengah masa panen dan cuaca yang mendukung. Tekanan inflasi pada triwulan IV 2024 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat jelang Pilkada Serentak 2024 serta akselerasi mobilitas masyarakat pada HBKN Natal dan Tahun Baru. Dengan perkembangan tersebut, prospek inflasi IHK di tahun 2024 diperkirakan berada di kisaran batas bawah sasaran inflasi nasional 2,5±1%. Kegiatan pengendalian inflasi daerah akan terus dilanjutkan untuk menjaga stabilitas harga dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).
PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Kinerja stabilitas sistem keuangan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III 2024 masih terjaga dengan baik di tengah tendensi sikap wait and see oleh masyarakat dan pelaku usaha. Hal direfleksikan melalui pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh positif disertai dengan kualitas kredit yang relatif terjaga. Kinerja pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset perbankan di Provinsi Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan yang positif. Namun, pada sisi lain, penyaluran pembiayaan sedikit mengalami penurunan pada periode laporan. Penurunan kinerja ini sejalan dengan menurunnya kualitas kualitas Non-Performing Loan (NPL) pada triwulan III 2024 di angka 1,86%. Kredit perbankan mencatatkan penurunan jika ditinjau secara lokasi proyek maupun lokasi bank yang masing-masing tercatat mengalami penurunan sebesar 8,79% (yoy) dan 9,62% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan kredit konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 12,49% (yoy), khususnya dari kredit multiguna. Sejalan dengan itu, penyaluran kredit UMKM triwulan III 2024 tumbuh 6,81% (yoy) meningkat dibandingkan periode sebelumnya, meskipun pada kualitas kredit yang tercatat mengalami penurunan sebesar 3,76%. Pangsa penyaluran kredit UMKM terbesar pada triwulan berjalan didominasi oleh UMKM skala mikro sebesar 48,29%, diikuti dengan kredit UMKM skala kecil sebesar 30,70% dan kredit UMKM skala menengah sebesar 21,01%. Peningkatan permintaan kredit UMKM pada periode laporan dipengaruhi oleh momentum strategis, yaitu pelaksanaan Pilkada serentak dan persiapan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kedua momentum tersebut mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, terutama melalui pertumbuhan penjualan para pelaku usaha UMKM.
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan yang terus meningkat pada kuartal ketiga tahun 2024 didukung oleh sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal, baik melalui metode tunai maupun non-tunai. Transaksi uang kartal mengalami net outflow pada triwulan III 2024, sesuai dengan pola historis tahunan. Selanjutnya, Transaksi RTGS dan SKNBI pada triwulan III 2024 sedikit melandai seiring dengan semakin maraknya pengggunaan alternatif transaksi menggunakan BI-FAST. Transaksi Uang Elektronik (UE) dan e-commerce terus mengalami pertumbuhan positif. Sejalan dengan hal tersebut, alternatif pembayaran non tunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) turut tumbuh akseleratif. Hal ini mencerminkan tingginya minat masyarakat Sumatera Selatan terhadap opsi pembayaran secara digital.
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN DAERAH
Pada triwulan III 2024 indikator ketenagakerjaan, indikator kesejahteraan serta optimisme masyarakat ke depan relatif meningkat. Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan dibanding triwulan II 2024. Hasil Survei Konsumen (SK) BI pada triwulan III 2024 juga relatif lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Meski hasil SK menunjukkan ketersediaan lapangan kerja saat ini cenderung menurun dibanding enam bulan lalu, tetapi masyarakat Sumatera Selatan tetap optimis terhadap penghasilan ke depan yang relatif baik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Selain itu, tingkat kesejahteraan petani meningkat pada triwulan III 2024 yang tercermin dari kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Selatan menjadi 124,44 dari 122,4 pada triwulan sebelumnya. Adapun pada periode Maret 2024, tingkat kemiskinan dan kesenjangan masyarakat Sumatera Selatan mengalami penurunan bila dibandingkan periode Maret 2023.
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
Ekonomi Sumatera Selatan diprakirakan tetap tumbuh kuat pada 2024 maupun 2025, dengan tingkat inflasi yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2024 diperkirakan tumbuh relatif kuat, meski sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh dampak efek pengganda Pemilu dan Pilkada 2024 terhadap konsumsi rumah tangga yang tidak sebesar prakiraan serta menurunnya produksi komoditas batu bara. Namun, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan didukung oleh investasi dan konsumsi pemerintah yang membaik. Tetap tumbuh kuatnya ekonomi Sumatera Selatan ditopang oleh inflasi yang terjaga dan diperkirakan tetap berada pada kisaran target. Inflasi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2024 diperkirakan masih terkendali dan tetap berada pada kisaran target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2025 diproyeksikan meningkat ke kisaran 4,8-5,6% (yoy), mencerminkan resiliensi ekonomi di tengah ketidakpastian global. Dengan sinergi, inovasi, dan optimisme yang terjaga, potensi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tetap besar untuk terus dimanfaatkan. Inflasi pada tahun 2025 juga diperkirakan akan berada dalam kisaran rentang target inflasi nasional sebesar 2,5±1% terutama dari kelompok inflasi inti dan inflasi pada kelompok harga diatur Pemerintah. Untuk memperkuat ketahanan dan mengoptimalkan potensi ekonomi Sumatera Selatan ke depan, diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan terutama dalam memperkuat ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, mengakselerasi investasi, mendorong digitalisasi, serta hilirisasi komoditas unggulan Sumatera Selatan.