Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan​​

6/9/2023 12:00 AM
Hits: 4993

Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Mei 2023

Sumatera Selatan
Triwulan

​​

PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 berlanjut dengan realisasi sebesar 5,11% (yoy) didorong oleh akselerasi mobilitas masyarakat pasca dicabutnya kebijakan PPKM dan meningkatnya permintaan komoditas unggulan ekspor yang prospektif. Pertumbuhan ekonomi masih tumbuh kuat kendati sedikit melandai dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian Sumatera Selatan tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera yang masing-masing sebesar 5,03% (yoy) dan 4,79% (yoy). Dari sisi pengeluaran pada triwulan I 2023, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditopang oleh peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri seiring pencabutan kebijakan PPKM dan penyaluran bantuan sosial di tengah perbaikan permintaan dari negara mitra dagang sejalan dengan pembukaan ekonomi Tiongkok pasca pandemi Covid-19. Sementara dari sisi Lapangan Usaha (LU), ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 utamanya ditopang oleh pertumbuhan kinerja LU pertambangan dan penggalian; pertanian, kehutanan dan perikanan; serta LU perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Pada triwulan I 2023 realisasi pendapatan pemerintah daerah mengalami penurunan, sedangkan realisasi belanja pada periode laporan meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 sebesar 13,24% dari target atau senilai Rp8 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebesar 14,23% dari target atau Rp7,84 triliun. Realisasi belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 telah mencapai Rp10,75 triliun atau 12,65% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 11,03% dari pagu atau senilai Rp9,04 triliun. Realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) pada triwulan I 2023 sebesar 19,71% atau Rp5,67 triliun dari pagu, meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar 17,04% atau Rp6 triliun dari pagu.

 

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Inflasi Gabungan 2 kota di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 4,92% (yoy), melandai dibandingkan dengan triwulan IV 2022 yang sebesar 5,94% (yoy). Tekanan inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga pada bahan bakar minyak non subsidi dan beras serta rokok kretek filter seiring dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menaikan harga jual rokok eceran dan tarif cukai per batang rokok. Komoditas penyumbang peningkatan inflasi terbesar pada triwulan berjalan adalah bensin, beras, dan rokok kretek filter. Inflasi pada triwulan II 2023 diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Faktor penahan inflasi terutama bersumber dari peningkatan permintaan masyarakat pada periode HBKN Idul Fitri 1444 H dan Idul Adha. Kegiatan pengendalian inflasi daerah akan terus dilanjutkan untuk menjaga stabilitas harga dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).

PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

Stabilitas Sistem Keuangan pada triwulan I 2023 masih terjaga yang tercermin dari intermediasi yang tumbuh positif, ketahanan sistem keuangan, dan inklusi keuangan yang kuat. Hal direfleksikan melalui pertumbuhan penyaluran kredit yang meskipun melandai namun tetap tumbuh positif, hal ini diperkuat dengan tingkat NPL yang justru membaik dari periode sebelumnya. Penyaluran pembiayaan perbankan tercatat tumbuh positif kendati sedikit melandai salah satunya didorong oleh pembiayaan investasi yang cenderung turun karena berbagai faktor salah satunya kondisi anomali cuaca yang membuat beberapa korporasi menunda ekspansi investasinya pada triwulan berjalan. Pertumbuhan pembiayaan yang masih positif diperkuat dengan kondisi risiko kredit yang juga terus mengalami perbaikan dengan nilai Non-Performing Loan (NPL) pada triwulan I 2023 sebesar 4,30%. Sejalan dengan hal tersebut, kredit konsumsi rumah tangga masih menunjukkan peningkatan permintaan di semua segmennya baik kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit kepemilikian rumah (KPR). Pemulihan ekonomi disertai dengan masih tingginya harga komoditas serta kebijakan penghapusan PPKM mendorong pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi rumah tangga di Sumatera Selatan. Penyaluran kredit UMKM tercatat masih tumbuh positif sebesar 13,21% (yoy) dengan tingkat risiko yang masih dalam batas aman. Peningkatan permintaan masyarakat yang didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi diyakini menjadi penggerak pertumbuhan kredit UMKM di Sumatera Selatan.

 

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai dan tunai di Sumatera Selatan berjalan lancar dan aman . Transaksi melalui RTGS dan SKNBI pada triwulan I 2023 tumbuh lebih rendah baik secara nominal maupun volume transaksi yang diindikasi bergeser dengan hadirnya alternatif penyelesaian transaksi yang lebih Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal yakni BI-FAST. Pada Triwulan I 2023, nominal transaksi RTGS tercatat sebesar Rp45,40 triliun terkontraksi -11,63% (yoy). Transaksi non tunai masyarakat Sumatera Selatan dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) ATM/Debit menunjukkan pelemahan baik dari sisi nominal maupun volume. Nominal transaksi menggunakan kartu ATM/Debet pada triwulan I 2023 tercatat mencapai Rp42,14 triliun atau terkontraksi -8,42% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp44,87 triliun atau tumbuh 32,79% (yoy), Di sisi lain, transaksi melalui Kartu Kredit (KK) tumbuh meningkat baik dari sisi nominal maupun volume yang sejalan dengan meningkatnya konsumsi Rumah Tangga pada triwulan laporan. Pada triwulan I 2023, transaksi e-commerce masih tumbuh terbatas baik dari sisi nominal maupun volume sejalan dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat yang menjadikan e-commerce sebagai alternatif dalam bertransaksi. Sejalan dengan hal tersebut, jual beli Uang Kertas Asing (UKA) di Kegiatan Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) berizin di Sumatera Selatan melemah sejalan dengan pola pasca HBKN Natal dan Tahun Baru.

 

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN DAERAH

Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan I 2023 menunjukkan perbaikan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan petani. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 tercatat sebesar 4,53%, lebih rendah dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 4,74%. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang tercatat sebesar 69,73% dari sebelumnya 68,33% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi kesejahteraan petani tumbuh positif yang tercermin pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan I 2023. Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 103,61 meningkat dibandingkan triwulan IV 2022 yang tecatat sebesar 100,33. Sementara itu, Survei Konsumen menyatakan masyarakat Sumatera Selatan optimis bahwa penghasilan mereka ke depan akan relatif lebih baik seiring dengan perkembangan ekonomi yang akan semakin membaik.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan nasional serta berbagai indikator dini, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan tumbuh kuat meskipun melandai dibandingkan dengan tahun 2022. Perbaikan aktivitas perekonomian global dan domestik mendorong peningkatan kinerja perekonomian Sumatera Selatan baik dari sisi konsumsi, investasi, maupun lapangan usaha. Peningkatan konsumsi swasta dan investasi serta tetap kuatnya ekspor menumbuhkan optimisme para pelaku usaha dan mendorong kinerja di beberapa sektor. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2023 diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,6% – 5,4% (yoy) yang didukung oleh perbaikan pada hampir seluruh komponen disagregasi seiring permintaan yang kuat dan kinerja ketiga LU utama yaitu LU pertanian, kehutanan dan perikanan, serta LU perdagangan besar dan eceran. Sementara itu, perkembangan inflasi di tahun 2023 juga diperkirakan melandai dibandingkan tahun 2022, hal ini sejalan dengan upaya pengendalian inflasi.



Lampiran



Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Sumatera Selatan

Halaman ini terakhir diperbarui 6/9/2023 10:36 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga