Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan​

3/6/2023 12:00 AM
Hits: 1597

Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Februari 2023

Sumatera Selatan
Triwulan

PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH

Perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan IV 2022 tercatat tumbuh sebesar 5,23% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,32% (yoy). Sejalan dengan pertumbuhan tahunan tersebut, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan secara triwulanan tercatat menurun menjadi sebesar -1,74% (qtq) dari 2,53% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera yang masing-masing tumbuh sebesar 5,01% (yoy) dan 4,98% (yoy). Sementara itu, pangsa ekonomi Sumatera Selatan terhadap ekonomi nasional dan ekonomi Sumatera pada triwulan laporan relatif stabil, masing-masing sebesar 3,00% dan 13,81%. Perlambatan kinerja pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan IV 2022 terutama bersumber dari penurunan kinerja konsumsi rumah tangga (RT), ekspor luar negeri, LU Industri Pengolahan, serta LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan


PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kinerja keuangan pemerintah pada triwulan IV 2022 menguat baik dari sisi pendapatan maupun belanja di tengah pemulihan ekonomi yang masih berjalan sesuai dengan pola historisnya di akhir tahun. Realisasi pendapatan pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan sampai dengan triwulan IV 2022 tercatat sebesar Rp61,88 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp56,05. Secara persentase, realisasi pendapatan tersebut juga menunjukkan peningkatan dari 97,96% pada tahun 2021 menjadi sebesar 104,97%. Hal ini sejalan dengan terus berlangsungnya pemulihan ekonomi ditengah tingginya harga serta permintaan komoditas unggulan dari Sumsel. Di sisi lain, realisasi belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan sampai dengan triwulan IV 2022 mencapai Rp86,50 triliun atau 97,34% dari pagu, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp83,13 triliun atau 95,61%. Hal ini didorong oleh percepatan realisasi belanja pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi. Realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) triwulan IV 2022 sebesar 113,80% dari pagu, meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar 113,42% dari pagu. Peningkatan tersebut didorong oleh percepatan penyerapan anggaran dalam rangka pemulihan ekonomi yang lebih merata hingga tingkat kabupaten/kota.

 

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

​Inflasi Gabungan Dua Kota IHK di Sumatera Selatan pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar 5,94% (yoy), melandai dibandingkan dengan triwulan III 2022 yang sebesar 6,70% (yoy). Tekanan inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga bahan bakar minyak non subsidi dan harga avtur serta penurunan pasokan komoditas beras seiring dengan berakhirnya puncak masa panen. Komoditas yang menyumbang peningkatan inflasi terbesar pada triwulan berjalan adalah bensin, beras, dan angkutan udara. Inflasi pada triwulan I 2023 diperkirakan akan melandai dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Faktor penahan inflasi terutama bersumber dari ketersediaan stok beras seiring dengan masa panen dan penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan penurunan harga avtur. Kegiatan pengendalian inflasi daerah akan terus dilanjutkan untuk menjaga stabilitas harga dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).

 

PEMBIAYAAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

Stabilitas sistem keuangan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan IV 2022 masih melanjutkan pertumbuhan yang positif dengan tingkat NPL yang membaik dan terkendali. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan, penyaluran pembiyaaan perbankan pada triwulan IV 2022 tercatat meningkat didorong oleh perbaikan kinerja kredit korporasi maupun rumah tangga. Risiko kredit terus mengalami perbaikan dengan nilai Non-Performing Loan (NPL) yang pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar 4,72%, membaik dibandingkan triwulan III 2022. Optimisme pelaku usaha yang semakin membaik pada triwulan IV 2022 tercermin dari penyaluran kredit korporasi yang meningkat signifikan di level 14,75% (yoy). Peningkatan ini utamanya didominasi oleh kredit (LU) Industri Pengolahan, LU Konstruksi serta LU Perdagangan Besar dan Eceran. Sejalan dengan itu, kredit konsumsi rumah tangga menunjukkan peningkatan permintaan di semua segmennya baik kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit kepemilikian rumah (KPR) maupun kredit multiguna. Pemulihan ekonomi disertai dengan masih tingginya harga komoditas serta kebijakan penghapusan PPKM menjadi push factor pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi rumah tangga di Sumatera Selatan. Seiring dengan peningkatan pendapatan, penyaluran kredit UMKM juga mengalami peningkatan sebesar 16,37% (yoy) dengan tingkat risiko yang masih dalam batas aman. Peningkatan permintaan masyarakat yang didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi diyakini menjadi penggerak pertumbuhan kredit UMKM di Sumatera Selatan.


PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Indikator sistem pembayaran tunai dan non tunai di Sumatera Selatan masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada triwulan IV 2022 tumbuh melambat di tengah perlambatan kinerja konsumsi Rumah Tangga. Transaksi uang kartal tercatat net outflow  sesuai dengan pola historisnya memasuki HBKN Natal dan Tahun Baru. Transaksi Uang Elektronik (UE) dan e-commerce tumbuh terbatas sejalan dengan normalisasinya penggunaan instrumen pembayaran non tunai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.


PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN DAERAH

Pada triwulan IV 2022 kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan disertai dengan optimisme masyarakat ke depan. Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan mengalami perbaikan dibandingkan triwulan III 2022 yang terkontraksi lebih dalam. Tingkat kemiskinan masyarakat Sumatera Selatan mengalami peningkatan pada periode September 2022, searah dengan peningkatan pada skala nasional. Meski demikian, optimisme masyarakat Sumatera Selatan terhadap penghasilan ke depan yang relatif baik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat tercermin dari hasil Survei Konsumen.

 

PROSPEK PEREKONOMIAN

Ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan diperkirakan akan tetap tumbuh kuat tahun 2023 didukung oleh inflasi yang melandai dan kembali masuk ke kisaran target. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2023 diperkirakan tetap tumbuh kuat meskipun sedikit melambat dianding tahun sebelumnya seiring perekonomian nasional dan global yang menghadapi berbagai tekanan risiko seperti berlanjutnya perang Rusia-Ukraina serta pengenaan saksi terhadap Rusia.  Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan terutama ditopang oleh beberapa komponen terutama konsumsi dan investasi ditengah ekspor yang tertekan, serta tetap tumbuh kuatnya beberapa lapangan usaha (LU) seperti LU pertanian, kehutanan dan perikanan, serta LU perdagangan besar dan eceran ditengah tertekanannya kinerja LU pertambangan dan LU industri pengolahan. Tetap tumbuh kuatnya ekonomi Sumatera Selatan ditopang oleh inflasi yang semakin terkendali dan diperkirakan kembali ke kisaran target. Inflasi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan masih terkendali dan akan kembali ke kisaran target inflasi nasional sebesar 3,0±1% (yoy).



Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Sumatera Selatan
Halaman ini terakhir diperbarui 3/7/2023 1:59 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga