Ekonomi Sumatera Barat pada triwulan III 2024 tetap terjaga tumbuh di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,33% (yoy) setelah sebelumnya tumbuh pada triwulan II 2024 sebesar 4,71% (yoy). Pertumbuhan didorong oleh permintaan domestik yang terjaga. Kondisi tersebut sejalan dengan pemulihan konsumsi pasca bencana alam yang terjadi pada triwulan sebelumnya. Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut tecermin pada kinerja seluruh LU yang menunjukkan pertumbuhan positif. Namun demikian, secara spasial pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Sumatera sebesar 4,48% (yoy) maupun pertumbuhan Nasional sebesar 4,95% (yoy).
Inflasi Sumatera Barat pada triwulan III 2024 sebesar 1,52%
(yoy), menurun dibandingkan triwulan II 2024 sebesar 4,04% (yoy). Penurunan harga pangan terutama komoditas
cabai merah akibat masuknya panen lokal dan varian Jawa serta kembali lancarnya
distribusi pangan pasca perbaikan akses jalan utama menjadi pendorong utama
perbaikan inflasi. Lebih lanjut, penurunan inflasi juga didorong oleh
meningkatnya pasokan aneka ikan, normalisasi harga bensin, serta sinergi
pengendalian inflasi yang terus diperkuat oleh TPID.
Pertumbuhan transaksi pembayaran digital melalui QRIS semakin meningkat. Jumlah merchant maupun pengguna QRIS Sumatera Barat tumbuh tumbuh masing-masing sebesar 18,27% (yoy) dan 28,23% (yoy). Peningkatan jumlah merchant dan jumlah pengguna QRIS merupakan hasil positif dari sinergi pelaksanaan berbagai program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, Penyedia Jasa Pembayaran, Pemerintah, dan industri untuk mendukung penggunaan QRIS dalam bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman dan handal bagi masyarakat.