Perekonomian Sumatera Barat mengalami akselerasi
pada triwulan II 2023. Perekonomian
Sumatera Barat pada triwulan II 2023 tercatat sebesar 5,14% (yoy) meningkat
dibandingkan dengan triwulan I 2023 yang tumbuh sebesar 4,80% (yoy).
Peningkatan pada triwulan II 2023 didorong oleh aktivitas perekonomian yang
semakin baik sejalan dengan momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha.
Penyelenggaraan event berskala nasional seperti PENAS TANI XVI di Kota Padang
turut mendorong aktivitas ekonomi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
Sumatera Barat. Dari sisi
pengeluaran, peningkatan perekonomian Sumatera Barat pada triwulan II 2023
didorong terutama oleh Investasi atau PMTB. Komponen PMTB tercatat mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan PMDN di sektor tanaman pangan,
perkebunan, dan peternakan dan sektor konstruksi. Lebih lanjut,
peningkatan pada Lapangan Usaha (LU) juga terjadi pada LU Konstruksi dan LU
Transportasi.
Inflasi gabungan kota IHK Sumatera Barat pada triwulan II 2023 tercatat sebesar 2,95% (yoy), menurun dibandingkan triwulan I sebesar 5,97% (yoy) dan kembali berada pada rentang sasaran inflasi nasional 3 ± 1% (yoy). Penyesuaian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September 2022 masih menjadi penyumbang utama inflasi gabungan Sumatera Barat. Selain itu, inflasi juga didorong oleh penyesuaian tarif cukai rokok dan harga mobil, kenaikan harga bahan baku pakan ternak, peningkatan biaya transportasi pangan, kondisi cuaca, maupun peningkatan aktivitas masyarakat pada Hari Raya Idul Adha dan periode libur sekolah.
Perkembangan transaksi sistem pembayaran pada triwulan II 2023 secara umum menunjukkan perlambatan pertumbuhan BI-RTGS dan SKNBI. Pertumbuhan volume transaksi BI-RTGS ke Sumatera Barat menunjukkan perlambatan sebesar 49,5% (yoy). Sejalan, Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Sumatera Barat juga melanjutkan kontraksi yang lebih dalam dibandingkan triwulan I 2023 baik dari sisi nilai maupun volume. Perkembangan ini mengindikasikan perubahan preferensi pembayaran masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari.
Transaksi pembayaran digital melalui QRIS semakin meningkat. Jumlah merchant maupun pengguna QRIS Sumatera Barat tumbuh masing-masing sebesar 38,73% (yoy) dan 134,69% (yoy). Peningkatan jumlah merchant dan jumlah pengguna QRIS merupakan hasil positif dari sinergi pelaksanaan berbagai program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, Penyedia Jasa Pembayaran, Pemerintah dan industri untuk mendukung penggunaan QRIS dalam bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman dan handal bagi masyarakat.