Perkembangan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III 2025 masih tumbuh kuat sebesar 4,46% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,82% (yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera yang tumbuh 4,90% (yoy), maupun nasional 5,04% (yoy). Dari sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) Pertanian, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan LU Transportasi dan Pergudangan. Sementara pada sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian Aceh ditopang oleh tetap kuatnya konsumsi rumah tangga yang tetap solid dan masih tingginya kinerja ekspor.
Perkembangan Keuangan Daerah
Realisasi agregat belanja dan pendapatan pemerintah daerah di Provinsi Aceh sampai dengan triwulan III 2025 menunjukkan penurunan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan secara tahunan dapat dikaitkan dengan turunnya pagu pendapatan dan belanja secara keseluruhan di tahun 2025. Realisasi belanja pemerintah pada triwulan laporan mencapai Rp55,06 triliun (63,77%). Sementara itu, realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Aceh pada Triwulan III 2025 sebesar Rp28,58 triliun (60,84%).
Perkembangan Inflasi Daerah
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Aceh pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 4,45% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,19% (yoy). Inflasi pada triwulan III 2025, terutama bersumber dari relatif tingginya andil pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Stabilitas Keuangan Daerah dan Pengembangan Akses Keuangan UMKM
Stabilitas Sistem Keuangan Provinsi Aceh pada triwulan III 2025 tetap terjaga, tercermin dari rendahnya Non Performing Financing (NPF) di tengah kinerja pembiayaan yang tercatat tumbuh 8,16% (yoy). Lebih lanjut, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 3,05% (yoy). Di sisi lain, rasio pembiayaan untuk UMKM tercatat sebesar 27,05%.
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Pada triwulan III 2025, perkembangan sistem pembayaran secara konsisten berjalan lancar dalam mendukung perekonomian Provinsi Aceh. Sistem pembayaran tunai berjalan dengan baik, dimana terjadi net outflow pada triwulan laporan. Sementara, metode pembayaran non tunai seperti, penggunaan kartu debit, uang elektronik, dan QRIS terus menunjukkan tren pertumbuhan positif pada triwulan laporan.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan ekonomi, kondisi ketenagakerjaan Aceh mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang mengalami penurunan pada Agustus 2025, sejalan dengan angka kemiskinan yang turut mengalami penurunan pada Maret 2025.
Prospek Perekonomian
Kinerja perekonomian Provinsi Aceh pada tahun 2025 secara keseluruhan diprakirakan tetap kuat berada di kisaran 4,4%-4,8% (yoy), berpotensi melambat dibandingkan angka pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 4,66% (yoy). Tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh ditopang oleh masih positifnya pertumbuhan investasi dan ekspor luar negeri, dan terjaganya konsumsi rumah tangga. Secara keseluruhan tahun 2025, laju inflasi Provinsi Aceh diperkirakan tetap terjaga dan berada dalam range sasaran inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy) yang di dukung pelaksanaan strategi pengendalian inflasi melalui 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).