Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​​​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur​

3/13/2024 12:00 AM
Hits: 1945

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Februari 2024

Kalimantan Timur
Triwulan

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global dan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang, perekonomian Kalimantan Timur mampu tumbuh tinggi. Pada Triwulan IV 2023, Kalimantan Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Kalimantan maupun Nasional. Pada periode tersebut, perekonomian Kalimantan Timur tumbuh sebesar 5,76% (yoy) dengan lapangan usaha (LU) Pertambangan memberikan andil sebesar 3,31% (yoy) seiring masih tingginya permintaan batu bara dari Tiongkok sebagaimana terlihat dari volume ekspor batu bara yang lebih tinggi. LU konstruksi juga berkontribusi cukup besar, mencapai 1,06% (yoy) sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan infrastruktur penunjangnya. Dari sisi pengeluaran, kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menyumbangkan andil tertinggi terutama bersumber dari investasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, gedung pemerintahan) dan investasi swasta (antara lain pabrik, rumah sakit, perhotelan, dsb). Selain itu, konsumsi pemerintah juga berperan besar dalam mendorong pertumbuhan terutama bersumber dari belanja pemerintah untuk barang dan jasa.


Keuangan Pemerintah Daerah

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu mesin penggerak fiskal di Kalimantan Timur terutama pembangunan Infrastruktur Dasar Ibu Kota Nusantara. Pendapatan dan belanja APBD Pemprov Kaltim menunjukkan pertumbuhan yang signifikan hingga triwulan IV 2023 terutama berasal dari pajak daerah dan retribusi. Di sisi belanja, anggaran untuk belanja operasional dan modal Pemprov Kaltim juga menunjukkan peningkatan signifikan dan terjadi secara bersamaan di seluruh Kabupaten/Kota. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Kutai Timur yang mencapai 85,07%. Realisasi pendapatan APBN juga tumbuh signifikan terutama didorong oleh sektor batu bara dan pertambangan. Sementara itu, belanja APBN mengalami peningkatan seiring dengan alokasi anggaran yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara yang mencapai hampir 3,5 kali lipat dari tahun sebelumnya. Dana transfer dari APBN turut mengalami kenaikan signifikan, terutama untuk pembangunan infrastruktur.


Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi di Kalimantan Timur relatif terjaga dalam rentang target inflasi nasional. Pada triwulan IV 2023, inflasi di Kalimantan Timur tercatat sebesar 3,46% (yoy), relatif tinggi dibandingkan dengan triwulanan sebelumnya maupun nasional. Hal ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dan konsumsi seiring dengan meningkatnya aktvitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan momentum HBKN Nataru. Dari sisi penawaran, tingginya inflasi disebabkan oleh peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, penerapan tarif batas atas angkutan udara, serta minimnya pasokan cabai dan bawang merah dari luar Kaiimantan Timur. Kenaikan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga bahan bakar bensin pasca pengumuman penurunan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM), terjaganya harga komoditas pangan lainnya, serta upaya stabilisasi harga yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi di Kalimantan Timur.


Pembiayaan Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Intermediasi perbankan menunjukkan kinerja positif seiring peningkatan penyaluran kredit dengan risiko yang relatif terjaga, dan pertumbuhan positif dana pihak ketiga. Penyaluran kredit, termasuk kredit UMKM dan pembiayaan syariah pada triwulan IV 2023 tumbuh stabil di atas 10% sejalan dengan pertumbuhan kredit selama beberapa triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan penyaluran kredit utamanya didorong oleh kredit modal kerja kepada korporasi dan rumah tangga. Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit Kaltim bersumber dari sektor pertambangan sejalan dengan meningkatnya ekspor batu bara ke Tiongkok. Meski mengalami peningkatan, penyaluran kredit ke sektor pertambangan juga diimbangi dengan upaya mitigasi risiko kredit untuk memastikan risiko kredit yang rendah. Dari sisi pendanaan, kinerja positif juga terlihat dari pertumbuhan positif dana pihak ketiga (DPK), yang bersumber dari peningkatan jumlah tabungan.


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Transaksi sistem pembayaran tumbuh positif, meski transaksi tunai mengalami net outflow. Pada Triwulan IV tahun 2023, transaksi nontunai mengalami pertumbuhan baik secara nominal maupun volume, dan terjadi pada seluruh jaringan sistem pembayaran yang dikelola Bank Indonesia (SKNBI dan RTGS). Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya aktivitas dan konsumsi masyarakat khususnya terkait dengan perayaan HBKN Nataru seiring membaiknya optimisme konsumen sebagaimana terlihat dari terjaganya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Pada periode yang sama, transaksi menggunakan instrumen pembayaran APMK berupa ATM/Debit, Kredit, UE (Uang Elektronik) juga mengalami pertumbuhan. Kanal pembayaran QRIS mengalami pertumbuhan signifikan sejalan dengan gencarnya kegiatan edukasi dan sosialisasi transaksi nontunai kepada masyarakat. Pada bagian lain, transaksi tunai mencatatkan posisi net outflow sejalan dengan aktivitas masyarakat di luar Kaltim untuk mengisi hari libur natal dan tahun baru.


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Membaiknya kinerja ekonomi turut mendorong perbaikan iklim ketenagakerjaan dengan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada triwulan III 2023 mencatatkan penurunan. Derajat ketimpangan masyarakat turut membaik terlihat dari penurunan rasio gini, dan Nilai Tukar Petani (NTP) yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Selain itu, jumlah penduduk miskin juga menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Prospek Perekonomian Daerah

Di tengah berlanjutnya konflik geopolitik dan meningkatnya ketidakpastian perekonomian global, perekonomian Kalimantan Timur di 2024 diprakirakan masih dapat tumbuh pada rentang 4,80%-5,60% (yoy). Prakiraan tersebut didasarkan pada kinerja LU Pertambangan, Industri Pengolahan, dan Konstruksi. Masih tingginya permintaan batu bara dari mitra dagang tradisional yaitu Tiongkok dan India menjadi pendorong utama kinerja LU Pertambangan. Sementara itu, kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan akan meningkat seiring pembangunan pabrik baru amonium nitrat untuk mendukung peningkatan alokasi APBN untuk subsidi pupuk. LU konstruksi juga berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan sejalan dengan pembangunan proyek strategis pemerintah khususnya IKN dan proyek-proyek korporasi yang ditargetkan selesai di pertengahan 2024. Kinerja investasi dan pembangunan infrastruktur juga diprakirakan akan meningkat searah dengan pertumbuhan positif Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB).

Inflasi tahunan di 2024 diprakirakan masih berada dalam rentang target pada kisaran 2,5±1% (yoy). Pada triwulan I 2024, potensi inflasi diprakirakan masih tetap tinggi terutama menjelang HBKN Ramadan, terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan komoditas pangan, khususnya beras, di tengah keterbatasan pasokan di tengah masa tanam yang sedang berlangsung. Tekanan inflasi yang lebih tinggi diprakirakan akan tertahan oleh seiring moderasi potensi El-Nino dan terkendalinya ekspektasi masyarakat sejalan dengan program sosialisasi belanja bijak yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).





Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

Halaman ini terakhir diperbarui 3/14/2024 10:55 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga