Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​KPwDN Provinsi Kalimantan Selatan​​

3/10/2022 2:00 PM
Hits: 3723

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan Februari 2022

Kalimantan Selatan
Triwulan

​PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO KALIMANTAN SELATAN
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan kembali melanjutkan pertumbuhan positif pada triwulan IV 2021. Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2021 tumbuh 5,55% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan III 2021 yang tumbuh 4,88% (yoy). Dari sisi penawaran, perbaikan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan dan Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja konsumsi RT, konsumsi Pemerintah, dan investasi.

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Secara agregat, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2021 mengalami penurunan baik secara nominal maupun persentase dibanding realisasi triwulan IV 2020. Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan realisasi pendapatan transfer yang terjadi di level provinsi maupun kabupaten/kota sejalan dengan refocusing anggaran guna penanganan COVID-19. Dari sisi belanja, realisasi belanja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2021 secara agregat juga mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh seluruh komponen belanja, seperti belanja operasional, belanja modal, belanja tak terduga, dan dana transfer Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya di level kabupaten/kota. 

PERKEMBANGAN INFLASI 
Secara tahunan, inflasi Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2021 tetap terjaga sebesar 2,55% (yoy), relatif stabil dibandingkan triwulan III 2021 (2,56% yoy). Sementara itu, secara triwulanan, pada triwulan IV 2021, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 1,69% (qtq), meningkat dibandingkan triwulan III 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,03% (qtq). Inflasi tahunan pada triwulan IV 2021 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, serta kelompok pakaian dan alas kaki. Inflasi triwulan I 2022 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2021 sejalan dengan perbaikan mobilitas dan keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian. Hal ini didukung pelaksanaan vaksinasi tahap 1 dan 2 serta booster yang mulai dilaksanakan di tengah peningkatan varian Omicron pada Februari dan awal Maret 2022. Inflasi diprakirakan meningkat didorong oleh Perayaan HBKN (Imlek dan Isra Mi’raj) dan kenaikan harga sejumlah komoditas utama Kalimantan Selatan yang mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.

PEMBIAYAAN DAERAH, SERTA PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
Pada triwulan IV 2021, fungsi intermediasi perbankan menunjukkan perbaikan. Penyaluran kredit melanjutkan pertumbuhan positif, didukung dengan kualitas kredit yang meningkat. Hal ini didorong oleh peningkatan kinerja kredit pada seluruh jenis penggunaan sejalan dengan aktivitas ekonomi dan bisnis yang membaik pasca pelonggaran PPKM di tengah kasus COVID-19 yang mulai melandai. Kredit konsumsi tumbuh 2,46% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,45% (yoy), terutama bersumber dari peningkatan kinerja kredit Multiguna dan perbaikan kontraksi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sejalan dengan perpanjangan stimulus kredit otomotif hingga akhir tahun 2021. Selain itu, penyaluran kredit korporasi juga meningkat, terutama bersumber dari peningkatan kredit di lapangan usaha utama, yaitu LU Pertambangan dan LU Pertanian yang masing-masing tumbuh 44,67% (yoy) dan 14,46% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 26,82% (yoy) dan –5,22% (yoy). Perbaikan kinerja intermediasi perbankan juga ditopang oleh kualitas kredit yang membaik, tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang menurun, dari 2,96% menjadi 2,08%. Sejalan dengan perkembangan tersebut, kredit UMKM juga mengalami pertumbuhan positif diikuti kualitas kredit yang meningkat. Bank Indonesia juga terus mendukung pengembangan UMKM baik dari sisi peningkatan produksi, pemasaran, dan akses keuangan, melalui berbagai penyelenggaraan program UMKM bekerja sama dengan stakeholders terkait. 

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Transaksi melalui Sistem Kliring Nasional (SKNBI) di Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2021 baik secara volume dan nominal meningkat dibanding triwulan sebelumnya, namun dari sisi transaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) terjadi penurunan. Di sisi lain, transaksi dengan menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan transaksi online mengalami peningkatan sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mendorong perluasan elektronifikasi pembayaran di daerah terutama di masa pandemi. Peningkatan transaksi non tunai juga didukung oleh peningkatan jumlah merchant dan pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Kalimantan Selatan, serta peningkatan transaksi melalui e-commerce dengan dominasi metode pembayaran melalui uang elektronik. Sementara itu, aliran uang kartal pada triwulan IV 2021 mengalami aliran dana keluar bersih (net outflow) didorong oleh peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah di wilayah Kalimantan Selatan terus berupaya mendorong imlplementasi elektronifikasi transaksi pemerintah di daerah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta peningkatan pendapatan daerah melalui penyusunan rencana kerja Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). 

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN 
Kondisi ketenagakerjaan pada triwulan IV 2021 mengalami perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia menunjukkan bahwa serapan tenaga kerja mengalami perbaikan, sejalan dengan peningkatan Indeks Penghasilan pada Survei Konsumen Bank Indonesia. Pada triwulan IV 2021, Indeks Penghasilan meningkat menjadi 107,50 dari 73,30 pada triwulan IV 2020. Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional oleh BPS, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan pada semester II 2021 mengalami penurunan, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan pada triwulan IV tercatat sebesar 110,80 meningkat secara tahunan 6,81% (yoy) atau 2,70% (qtq). Peningkatan NTP secara tahunan didorong oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani (IT) yang lebih tinggi dibanding indeks harga yang diterima petani (IB), masing-masing sebesar 10,06% (yoy) dan 3,05% (yoy). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2021 tercatat sebesar 71,28 meningkat dari tahun 2020 yang sebesar 70,91. Peningkatan IPM Kalimantan Selatan bersumber dari peningkatan dimensi umur panjang dan hidup sehat (UHH) dan pengetahuan terkait Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di tengah standar hidup layak (pengeluaran per kapita) yang sedikit menurun. 

PROSPEK PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATAN
Secara keseluruhan 2022, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Hal ini didukung oleh perbaikan ekonomi global dan domestik secara gradual, seiring program vaksinasi COVID-19 yang terus berlanjut. Investasi diprakirakan meningkat baik investasi bangunan maupun nonbangunan didorong realisasi beberapa proyek investasi existing dan proyek konstruksi baru. Ekspor diprakirakan meningkat, didorong peningkatan permintaan komoditas utama, terutama batubara dan crude palm oil (CPO), sejalan dengan pemulihan ekonomi negara mitra dagang utama. Perbaikan perekonomian global dan domestik serta peningkatan kinerja ekspor tersebut diprakirakan akan meningkatkan kinerja kinerja LU utama, yaitu LU Pertanian, LU Pertambangan, dan LU Industri Pengolahan. Sejalan dengan prospek perbaikan perekonomian tersebut, inflasi Kalimantan Selatan pada 2022 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, namun masih berada pada rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3±1% (yoy). Peningkatan inflasi sejalan dengan pemulihan ekonomi yang didorong oleh vaksinasi yang diprakirakan semakin meningkat dan kasus COVID-19 yang diprakirakan semakin melandai sehingga berdampak pada peningkatan konsumsi dan perbaikan iklim usaha. Ke depan, sinergi Bank Indonesia dan Pemerintah serta instansi terkait melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di seluruh Kalimantan Selatan aka
n terus diperkuat guna memastikan pencapaian inflasi dalam rentang sasaran yang mendukung proses perbaikan ekonomi nasional secara berkelanjutan.


Lampiran
Kontak
​ Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Kalimantan Selatan
Halaman ini terakhir diperbarui 3/9/2022 7:02 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga