Perkembangan Ekonomi Makro Daerah
Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,27% (yoy), melanjutkan pertumbuhan positif triwulan sebelumnya. Dari sisi penawaran, kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, konstruksi, jasa kesehatan dan sosial menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan III 2023. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan konsumsi rumah tangga.
Keuangan Pemerintah
Kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan perlambatan. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan III 2023 sebesar Rp4.420,01 miliar atau 73,54% dari pagu anggaran. Angka realisasi ini lebih rendah secara persentase dibandingkan dengan triwulan III 2022 yang sebesar Rp4.286,09 miliar atau 79,48% dari pagu anggaran.
Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat Triwulan III 2023 secara total sebesar Rp3.877,52 miliar atau 50,80% dari pagu anggaran. Dilihat dari persentasenya realisasi belanja menunjukan penurunan jika dibandingkan dengan triwulan III 2022 yang sebesarRp3.094,37 miliar atau 54,02% dari pagu anggaran.
Sementara itu, persentase realisasi belanja Kementerian/Lembaga di Kalimantan Barat hingga Triwulan III 2023 tercatat sebesar Rp7.227,90 miliar atau 62,81% dari pagu anggaran. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi belanja Triwulan III 2022 yang tercatat sebesar Rp6.393,60 miliar atau 61,55% dari pagu anggaran.
Perkembangan Inflasi Daerah
Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan III 2023 kembali melanjutkan tren penurunan dari periode-periode sebelumnya dan tetap stabil pada kisaran sasaran 3±1%. Capaian ini didukung oleh beberapa poin antara lain:
- Koordinasi dan komunikasi yang solid antar instansi dalam forum TPID dan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)
- Penurunan harga komoditas bahan pangan dan tarif angkutan udara yang memiliki andil cukup besar
Program pengendalian inflasi di Kalimantan Barat pada triwulan III 2023 difokuskan untuk menjaga suplai bahan pokok makanan di tengah ancaman el-Nino dan curah hujan yang tidak menentu. Upaya pengendalian inflasi baik jangka pendek maupun jangka panjang dilakukan melalui kerangka 4K yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif.
Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Intermediasi perbankan Kalimantan Barat pada triwulan III 2023 tetap tumbuh dan berada pada level yang terjaga. Kredit perbankan tumbuh sebesar 6,05% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 2,96% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong peningkatan konsumsi masyarakat seiring peningkatan mobilitas pasca pencabutan status pandemi oleh Presiden sejak Juni 2023, percepatan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Barat, dan kebijakan regulator yang mendukung antara lain kebijakan loan to value (LTV) yang akomodatif. Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh sebesar 8,48% (yoy) pada triwulan III 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut. Rasio kredit UMKM sudah mencapai 31, 70%. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Kalimantan Barat juga terus meningkat, didorong oleh peningkatan giro dan deposito. Sementara itu, risiko kredit bermasalah di Kalimantan Barat mengalami sedikit peningkatan namun masih berada dalam level yang terjaga (di bawah 5%).
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Pada triwulan III 2023, pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Barat mengalami net inflow sebesar Rp117,43 miliar sejalan dengan normalisasi aktivitas ekonomi pasca HBKN Idul Adha dan periode liburan pada sektor pendidikan. Sementara itu, penurunan transaksi BI-RTGS dan SKNBI dari sisi nominal transaksi selama triwulan III 2023 turut dipengaruhi oleh perkembangan implementasi BI-Fast.
Perkembangan implementasi Bantuan Sosial Non Tunai melalui Program Keluarga Harapan (PKH) berjalan baik. Tingkat penyerapan PKH pada triwulan III 2023 mencapai 96,8%. Selanjutnya, upaya akselerasi elektronifikasi transaksi keuangan di Kalimantan Barat terus dilakukan terutama melalui metode pembayaran digital QRIS dan menjaga kelancaran penyaluran program bantuan sosial. Hingga September 2023 Jumlah merchant QRIS di Kalimantan Barat mencapai 311.089 merchants dan jumlah pengguna sebanyak 582.598 user QRIS.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat menunjukkan perbaikan berdasarkan indikator terkini. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2023 berada pada angka 5,05%, membaik dibandingkan Agustus 2022 sebesar 5,11%.
Rasio kemiskinan mengalami perbaikan menjadi 6,71% pada Maret 2023, turun dibandingkan Maret 2022 yang tercatat sebesar 6,73%. Meski demikian, jumlah penduduk miskin Kalimantan Barat pada Maret 2023 meningkat 3,1 ribu jiwa atau 0,89% (yoy), dibandingkan Maret 2023.
Selanjutnya, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan III 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,81% (qtq) atau 139,50 dari sebelumnya sebesar 133.10 pada akhir triwulan II 2023.
Prospek Perekonomian Daerah
Kinerja ekonomi global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang meningkat. Divergensi pertumbuhan antarnegara yang semakin melebar. Meningkatnya ketegangan geopolitik tidak hanya di Rusia-Ukraina, melainkan juga Palestina-Israel, mendorong harga energi dan pangan meningkat sehingga mendorong inflasi global yang tetap tinggi.
Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2023 diprakirakan tumbuh positif, walaupun melambat dibandingkan tahun 2022. Kinerja lapangan usaha utama dan tingkat konsumsi masyarakat yang diprakirakan masih tumbuh menjadi faktor pendorong perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2023.
Secara keseluruhan inflasi tahun 2023 di Kalimantan Barat diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 dan tetap pada rentang target inflasi nasional yang sebesar 3,0±1% (yoy).
