Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat​

6/12/2025 12:00 AM
Hits: 83

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat Mei 2025

Kalimantan Barat
Triwulan

​Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan I 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 5,00% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,98% (yoy).

Dari sisi penawaran, kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, pertanian, serta industri pengolahan menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I 2025. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan net ekspor.

Keuangan Pemerintah

Realisasi total pendapatan daerah APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan I 2025 mengalami penurunan. Persentase realisasi total pendapatan pada triwulan I 2025 tercatat sebesar Rp551,43 miliar atau 9,20% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang sebesar Rp1.404 miliar atau 22,26% dari pagu anggaran. Secara nominal, total realisasi pendapatan triwulan I 2025 turun sebesar Rp853,42 miliar jika dibandingkan dengan triwulan I 2024.

Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan I 2025 secara total sebesar Rp270,79 miliar atau 4,41% dari pagu anggaran. Realisasi ini tercatat menurun jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh realisasi sebagian besar komponen belanja pada triwulan I 2025 yang mengalami perlambatan dibandingkan triwulan I 2024.

Sementara itu, persentase realisasi belanja APBN di Kalimantan Barat hingga triwulan I 2025 tercatat sebesar 22,14% dari pagu anggaran atau senilai Rp6.862,06 triliun. Realisasi tersebut menurun dibandingkan dengan realisasi belanja triwulan I 2024 yang tercatat sebesar Rp7.078,66 triliun atau 22,45% dari pagu anggaran.

Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 0,94% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tercatat sebesar 1,71% (yoy). Terjaganya keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan pada komoditas beras dan daging ayam ras, serta adanya langkah strategis pemerintah melalui program insentif tarif listrik rumah tangga pada Januari – Februari 2025 dan angkutan udara pada HBKN Idulfitri menjaga tingkat inflasi yang terkendali. Selain itu, pelaksanaan dukungan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif melalui pelaksanaan HLM TPID Wilayah Kalimantan Barat, HLM TPID kabupaten/kota, dan Capacity Building TPID memperkuat kolaborasi dan kapabilitas mitra strategis dalam mendukung upaya pengendalian inflasi Kalimantan Barat tahun 2025 pada target sasaran 2,5 ±1%. 

Pembiayaan Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Kredit perbankan wilayah Kalimantan Barat tumbuh sebesar 2,80% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,68% (yoy). Sementara itu, pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 21,98% (yoy) pada triwulan I 2025, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 18,70% (yoy). Pertumbuhan kredit segmen UMKM tercatat 1,74% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,18% (yoy). Disisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Kalimantan Barat tumbuh 3,82% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 4,34% (yoy). Didorong oleh jenis DPK giro yang terkontraksi. Namun demikian, risiko kredit bermasalah di Kalimantan Barat menunjukkan perbaikan dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,12%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, 1,94%, tetap berada pada level yang terjaga di bawah threshold 5%. 

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Transaksi sistem pembayaran ritel di Provinsi Kalimantan Barat terus tumbuh meski sedikit tertahan oleh perkembangan transaksi sistem pembayaran nilai besar. Transaksi Alat Pembayaan Menggunakan Kartu (APMK) dan QRIS menunjukkan peningkatan sejalan dengan digitalisasi transaksi pembayaran yang semakin masif di Kalimantan Barat pada triwulan I 2025. Di sisi lain, transaksi sistem pembayaran nilai besar RTGS dan SKNBI tumbuh melambat sebagai dampak akseptansi dan preferensi transaksi keuangan digital masyarakat. Lebih lanjut, akselerasi elektronifikasi transaksi keuangan di Kalimantan Barat juga terus didorong melalui penyaluran bantuan sosial non tunai dalam kerangka Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako.

Sejalan dengan transaksi nontunai, Bank Indonesia senantiasa menjaga kelancaran transaksi pembayaran tunai melalui pengelolaan uang Rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan Uang Layak Edar (ULE) di masyarakat. Pada triwulan I 2025, peredaran uang kartal di Kalimantan Barat mengalami kondisi net-outflow -seiring dengan peningkatan kebutuhan terutama karena berkenaan dengan HBKN Imlek dan Cap Go Meh, serta Lebaran dan Idulfitri yang pada tahun 2025 terjadi berturut – turut di triwulan I. Dalam upaya menjaga kelancaran distribusi Rupiah hingga ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dan low access to cash, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Kas Keliling melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat.

Lingkup transaksi sistem pembayaran juga tercermin pada aktivitas transaksi antar negara yang cenderung menurun di triwulan I 2025. Salah satu indikatornya adalah transaksi UKA (Uang Kertas Asing) yang menurun akibat relaksasi ekonomi pasca libur tahun ajar baru dan aktivitas pelancongan lainnya.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat tercatat relatif stabil. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 berada pada angka 4,23%, meningkat 0,03% dibandingkan dengan Februari 2024. Rasio kemiskinan mengalami perbaikan menjadi 6,25% pada September 2024, menurun sebesar 0,07% dibandingkan Maret 2024 yang tercatat 6,32%. Jumlah penduduk miskin Kalimantan Barat pada September 2024 mengalami penurunan 2,09 ribu orang atau turun 0,01% dibandingkan Maret 2024.

Nilai Tukar Petani (NTP) pada Triwulan I 2025 tercatat 171,60, mengalami penurunan sebesar 0,69% (qtq) dibandingkan Triwulan IV 2024 yang sebesar 172,79. Penurunan ini menunjukkan adanya sedikit tekanan terhadap daya beli petani.

Prospek Perekonomian Daerah

Ketidakpastian geopolitik serta divergensi ekonomi dunia masih menjadi faktor risiko dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Pada tahun 2025, ekonomi dunia diprakirakan tumbuh sebesar 3,00%. Di sisi lain, ketidakpastian pasar keuangan keuangan global tetap tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor AS. Sementara itu, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih lemah dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat sejalan dengan perekonomian global yang melambat. Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2025 diprakirakan tumbuh terbatas. Kinerja lapangan usaha utama diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang diprakirakan tetap kuat, serta perbaikan kinerja ekspor menjadi faktor pendorong perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2025. Secara keseluruhan tahun 2025, inflasi di Kalimantan Barat diperkirakan stabil  terjaga pada rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy). ​


Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131

e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Kalimantan Barat​​​
Halaman ini terakhir diperbarui 6/12/2025 5:34 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga