Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta

8/27/2024 12:00 AM
Hits: 2987

Laporan Perekonomian Provinsi DKI Jakarta Agustus 2024

DKI Jakarta
Triwulan

Ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda dengan risiko yang masih tinggi. Ekonomi global pada 2024 diprakirakan tumbuh sebesar 3,2% dengan kecenderungan yang melambat. Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat pada semester II 2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik. Sementara itu, ekonomi Tiongkok belum kuat, dan ekonomi Eropa terus membaik. Perlambatan ekonomi AS berdampak pada meningkatnya pengangguran dan menurunnya inflasi yang lebih cepat ke arah sasaran inflasi jangka panjang sebesar 2%. Perkembangan ini mendorong kuatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih cepat dan lebih besar dari prakiraan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung oleh permintaan domestik dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 tercatat sebesar 5,05% (yoy) terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor tercatat meningkat didorong oleh permintaan mitra dagang utama dan kenaikan ekspor jasa. Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh Industri Pengolahan Konstruksi, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2024 menurun dan tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1%. Inflasi IHK Juli 2024 tercatat 2,13% (yoy), lebih rendah dari inflasi pada Juni 2024 yang sebesar 2,51% (yoy). Perkembangan ini dipengaruhi oleh rendahnya inflasi pada seluruh komponen.

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2024 tumbuh 4,90% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,78% (yoy). Pertumbuhan tersebut sedikit berada di bawah pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 5,05% (yoy). Dari sisi permintaan, meningkatnya perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2024 didorong oleh meningkatnya konsumsi RT dan investasi serta membaiknya kinerja ekspor. Meningkatnya konsumsi RT didorong oleh tingginya aktivitas saat HBKN Idulfitri, HBKN Idul Adha dan periode liburan. Adapun meningkatnya investasi sejalan dengan berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah antara lain MRT dan LRT. Adapun kinerja ekspor juga mengalami perbaikan yang terutama bersumber dari perbaikan ekspor barang ke luar negeri antara lain pada komoditas logam mulia, kendaraan dan bagiannya serta mesin dan peralatan mekanis. Selain itu, meningkatnya ekspor jasa juga turut mendorong perbaikan kinerja ekspor pada triwulan II 2024. Di sisi lain, konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi dan menjadi penahan pertumbuhan. Kontraksi terutama disebabkan oleh menurunnya belanja pegawai sejalan dengan penyaluran THR yang lebih awal serta menurunnya belanja bantuan sosial (bansos).

Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, meningkatnya pertumbuhan terutama bersumber dari meningkatnya kinerja LU jasa keuangan, LU perdagangan, dan LU konstruksi. Meningkatnya LU jasa keuangan ditopang oleh pertumbuhan jasa perantara keuangan yang tercermin dari meningkatnya penyaluran kredit dan DPK. Sementara itu, meningkatnya LU perdagangan dan LU konstruksi sejalan dengan meningkatnya konsumsi RT dan investasi. LU utama lainnya seperti LU industri pengolahan juga tumbuh positif sejalan dengan pemenuhan kebutuhan domestik dan perbaikan ekspor. Di sisi lain, LU infokom pada triwulan II 2024 tumbuh melambat.

Memasuki triwulan III 2024, perekonomian DKI Jakarta diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang oleh meningkatnya konsumsi Pemerintah dan investasi serta berlanjutnya perbaikan ekspor. Meningkatnya konsumsi Pemerintah terutama didorong oleh akselerasi belanja modal Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. Sementara itu, meningkatnya investasi didorong oleh masih berlanjutnya investasi untuk proyek strategis baik Pemerintah maupun swasta yang bersifat multitahun, seperti MRT dan LRT Jakarta. Perekonomian Jakarta yang masih tetap tumbuh kuat juga ditopang oleh berlanjutnya perbaikan ekspor otomotif ke beberapa negara yang sebelumnya dihentikan. Selain itu, kinerja ekspor juga diperkirakan akan ditopang oleh ekspor komoditas lainnya antara lain perhiasan/permata ke beberapa negara Asia seperti Singapura, Hongkong dan India didorong oleh meningkatnya permintaan.

Capaian realisasi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada triwulan II 2024 sebesar 38,81% dari pagu APBD 2024. Capaian ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian pada triwulan II 2023. Lebih rendahnya capaian kinerja Pendapatan Daerah disebabkan oleh capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer yang lebih rendah dari triwulan sama tahun sebelumnya. Dari sisi Belanja Daerah, capaian realisasi menunjukkan peningkatan. Pada triwulan laporan, realisasi Belanja Daerah sebesar 33,87% dari pagu, capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian triwulan sama tahun sebelumnya yang sebesar 30,35% dari pagu. Kinerja ini ditopang oleh capaian daripada kinerja Belanja Modal dan Belanja Operasi.

Kinerja APBN di wilayah DKI Jakarta pada triwulan II 2024 menunjukkan peningkatan, didorong oleh kinerja Belanja yang menunjukkan tren positif di tengah kinerja Pendapatan yang masih termoderasi. Hingga triwulan II 2024, realisasi komponen Pendapatan tercatat sebesar Rp 1.003,48 Triliun atau sebesar 63,46% dari pagu APBN 2024. Kinerja Pendapatan yang masih termoderasi disebabkan oleh kinerja Perpajakan yang kembali melambat sebagai akibat dari penurunan harga komoditas dan kenaikan restitusi. Dari sisi Belanja K/L di Jakarta, pada triwulan II 2024 terdapat realisasi sebesar Rp 199,76 Triliun atau sebesar 45,58% dari pagu APBN 2024. Capaian realisasi Belanja K/L di Jakarta pada triwulan laporan utamanya didorong oleh belanja modal yang mengalami peningkatan.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jakarta pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 2,23% (yoy), terkendali dalam sasaran 2,5±1%, meskipun lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,18% (yoy). Capaian inflasi ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 2,51% (yoy). Relatif terkendalinya inflasi tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi pangan sebagai hasil sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Berdasarkan komoditasnya, penyumbang inflasi terbesar pada triwulan II 2024 diantaranya emas perhiasan, beras, angkutan udara, sewa rumah dan upah asisten rumah tangga. Memasuki triwulan III 2024, perkembangan inflasi Jakarta pada Juli 2024 tercatat mengalami penurunan dengan inflasi sebesar 1,97% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang inflasi sebesar 2,23% (yoy). Ke depan, inflasi IHK Jakarta pada 2024 diprakirakan akan tetap terkendali di dalam sasaran 2,5±1%.

Intermediasi perbankan membaik dengan didukung ketahanan yang tetap terjaga. Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh kondisi likuiditas perbankan yang memadai seiring peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), penguatan strategi funding dari sumber pendanaan lainnya serta implementasi berbagai pelonggaran kebijakan makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan. Di tengah peningkatan kredit, ketahanan bank yang tetap terjaga ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah yang rendah dan cenderung turun.

Dari sisi permintaan, kredit korporasi tumbuh tinggi seiring dengan membaiknya kinerja korporasi. Tingkat profitabilitas korporasi nonkeuangan terjaga baik sejalan dengan meningkatnya penjualan. Dengan demikian, kemampuan membayar korporasi nonkeuangan tetap kuat tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans) kredit korporasi.

Sejalan dengan perbaikan kinerja sektor korporasi nonkeuangan, kinerja sektor rumah tangga pada triwulan II 2024 juga tetap terjaga baik. Kondisi ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap tinggi pada level optimis. Kredit sektor rumah tangga tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja sektor UMKM tetap baik dengan pertumbuhan kredit yang juga positif di tengah konsolidasi upaya penurunan risiko kreditnya yang cukup tinggi. KPwBI Provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai program untuk mendukung perbaikan produktivitas serta peningkatan kapasitas UMKM baik dari sisi SDM maupun pengembangan usaha.

Perkembangan transaksi sistem pembayaran pada triwulan II 2024mengonfirmasi penguatan pertumbuhan ekonomi Jakarta, seperti terlihat pada meningkatnya pertumbuhan transaksi BI-RTGS dan QRIS. Sementara itu, transaksi kartu kredit dan kartu debet menurun. Dari sisi Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB), nilai transaksi jual dan beli valuta asing (dalam Rupiah) Penyelenggara KUPVA BB masih tumbuh tinggi sebesar 35,91% (yoy), meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 65,71% (yoy). Dari sisi Penyedia Jasa Pembayaran Layanan Remitansi (PJP LR), kenaikan transaksi terjadi baik pada transaksi incoming (dari luar negeri ke DKI Jakarta) outgoing (dari DKI Jakarta ke luar negeri) mengalami penurunan, dan domestik (di wilayah DKI Jakarta).

Seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi, serapan tenaga kerja di DKI Jakarta periode Februari 2024 mengalami kenaikan, diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran. Berdasarkan status pekerjaan utama, sektor formal masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta.  Dari sisi sektoral, peningkatan serapan tenaga kerja terutama terjadi LU Perdagangan Besar dan Eceran Kemudian, diikuti oleh LU sektor-sektor utama Jakarta lainnya yaitu penyediaan akomodasi dan makan minum, LU Transportasi dan Pergudangan, LU Industri Pengolahan, LU Jasa Lainnya.

Tingkat kemiskinan di DKI Jakarta mengalami penurunan menjadi sebesar 4,34% pada Maret 2024, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 4,44%. Tingkat kemiskinan di DKI Jakarta juga tercatat lebih rendah dibandingkan Nasional yang pada Maret 2024 berada pada level 9,03% Menurunnya tingkat kemiskinan tersebut sejalan dengan peningkatan kinerja perekonomian DKI Jakarta dan pengurangan jumlah pengangguran. Selain itu, gencarnya program bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi turut berkontribusi dalam menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. 

Pada 2024, perekonomian Jakarta diprakirakan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,6-5,4% (yoy) sejalan dengan masih kuatnya optimisme konsumen, semakin tingginya aktivitas MICE dan event di Jakarta, berlangsungnya pemilu dan pilkada serentak, serta berlanjutnya pembangunan proyek strategis. Dari sisi pengeluaran, masih kuatnya pertumbuhan didorong oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga seiring dengan terjaganya daya beli serta meningkatnya aktivitas MICE dan event; membaiknya konsumsi Pemerintah sejalan dengan perbaikan postur APBN dan APBD, serta meningkatnya kinerja investasi sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis. Di sisi lain, kinerja ekspor diprakirakan masih akan tertahan sejalan dengan pembatasan kuota ekspor di beberapa negara, terganggunya produksi dan ekspor ke beberapa negara dipengaruhi oleh isu uji kualitas produk, serta masih berlangsungnya tensi geopolitik. Sementara itu, dari sisi lapangan usaha (LU) perekonomian DKI Jakarta pada 2024 akan ditopang oleh pertumbuhan positif 5 (lima) sektor ekonomi utama yaitu perdagangan, konstruksi, industri pengolahan, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan. Namun demikian, beberapa risiko yang perlu dicermati yang dapat menahan pertumbuhan utamanya yaitu perlambatan perekonomian global dengan kekhawatiran resesi di AS serta dinamika geopolitik.

Inflasi Jakarta pada 2024 diprakirakan akan tetap terkendali, dengan sasaran inflasi yang semakin rendah sebesar 2,5±1% (yoy). Perkiraan tersebut terutama didukung oleh kondisi cuaca yang lebih kondusif pasca berlangsungnya El-Nino pada 2023 yang juga didukung oleh penguatan program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).​

Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA: (62 21) 131
E-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta​
Halaman ini terakhir diperbarui 9/4/2024 1:39 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga