PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu tumbuh menguat di tengah tantangan eksternal dan domestik, tecermin dari pertumbuhan pada triwulan I 2025 sebesar 4,84% (yoy), hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera (4,85%) dan Nasional (4,87%). Pertumbuhan ini ditopang oleh kuatnya aktivitas ekonomi domestik, terutama pada sisi Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan pada sisi pengeluaran bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi Rumah Tangga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang didukung adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) ASN, PPPK, dan Karyawan Swasta, meningkatnya konsumsi listrik, dorongan konsumsi barang sekunder dan tersier, serta kesehatan dan pendidikan. Sementara itu, kinerja konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi dipengaruhi oleh menurunnya realisasi belanja barang dan jasa, belanja modal, dan dana desa. Kinerja ekspor juga terkontraksi karena menurunnya volume ekspor batubara dan karet ke luar negeri.
Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari LU Pertanian dan LU Industri Pengolahan serta LU Jasa Pendidikan. Kinerja LU Pertanian didukung peningkatan produksi padi dan hortikultura, sedangkan LU Industri Pengolahan didukung oleh masuknya masa panen bahan baku CPO. Pada LU jasa pendidikan peningkatan terutama pada belanja APBN fungsi pendidikan dan meningkatnya aktivitas bimbel dalam persiapan UTBK. Sementara itu, kinerja LU Perdagangan tumbuh terbatas dipengaruhi oleh menurunnya volume penjualan kendaraan baru pada awal tahun. LU Pertambangan mengalami kontraksi dipengaruhi oleh menurunnya produksi volume batu bara dan faktor cuaca yang menghambat aktivitas penggalian pasir dan batu di pesisir pantai.
KEUANGAN PEMERINTAH
Kinerja keuangan pemerintah se-Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2025 tercatat mengalami penurunan realisasi pendapatan daerah, namun mengalami peningkatan realisasi belanja daerah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan realisasi terutama pada jenis pendapatan perimbangan/transfer. Sementara itu, pertumbuhan positif pada belanja daerah ditopang jenis belanja operasi.
Realisasi pendapatan daerah konsolidasi Provinsi Bengkulu hingga triwulan I 2025 tercatat sebesar Rp1.833,13 miliar, lebih rendah dibandingkan Rp1.873,96 miliar pada triwulan I 2024. Realisasi tersebut sebesar 13,49% dari pagu pendapatan tahun 2025. Adapun realisasi pendapatan tersebut mengalami kontraksi sebesar 2,18% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini terutama dipengaruhi penurunan realisasi pendapatan perimbangan dipicu kebijakan realokasi anggaran sesuai Inpres No.1 Tahun 2025.
Realisasi belanja daerah konsolidasi Provinsi Bengkulu triwulan I 2025 mencapai Rp1.434,15 miliar atau sebesar 10,26% dari pagu anggaran. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 3,64% (yoy). Realisasi belanja tersebut terutama didorong oleh belanja operasi yaitu belanja pegawai dan barang & jasa mencapai 12,90% terhadap pagu belanja. Realisasi belanja APBN Provinsi Bengkulu hingga triwulan I 2025 sebesar Rp3.349,23 miliar atau sebesar 22,54% dari pagu. Kinerja tersebut terkontraksi 3,94% (yoy) yang disebabkan oleh penurunan belanja pemerintah pusat.
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
Inflasi Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2025 melandai dibandingkan triwulan sebelumnya. Diskon tarif listrik untuk pelanggan dengan daya < 2.200 VA pada bulan Januari dan Februari 2025 menyebabkan tekanan inflasi mereda. Lebih lanjut, kondisi cuaca yang baik mendukung produksi tanaman pangan dan hortikultura. Penurunan tarif angkutan udara turut menekan inflasi. Tekanan inflasi tahunan pada triwulan I 2025 didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya utamanya pada komoditas emas perhiasan dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran.
Pada triwulan II 2025, Provinsi Bengkulu diprakirakan masih mengalami deflasi dengan angka relatif rendah di triwulan II 2025. Secara umum, konsumsi diprakirakan melandai pasca HBKN Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu terdapat kebijakan terkait diskon tarif tiket pesawat serta masuknya periode panen beberapa komoditas VF seperti cabai merah dan bawang merah berpotensi menjaga ketersediaan pasokan. Penyaluran bansos beras dan potensi pembukaan komoditas SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) oleh Bapanas turut menjaga kestabilan harga.
PEMBIAYAAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM
Kondisi stabilitas sistem keuangan Provinsi Bengkulu pada periode triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang meningkat dari sisi rumah tangga, pelaku usaha, dan perbankan. Intermediasi perbankan tetap terjaga dengan ditopang oleh pertumbuhan kredit yang positif dan kualitas kredit yang masih sehat. Peningkatan kredit ditopang pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit investasi yang menguat, sementara kredit konsumsi tumbuh sedikit melambat. Adapun rasio kredit bermasalah/Non-Performing Loan/Funding sedikit meningkat dalam batas aman, sementara tingkat Loan to Deposit Ratio mengalami penurunan. Kinerja penghimpunan dana terutama tabungan dan deposito meningkat walaupun giro sedikit terkoreksi. Sejalan dengan hal tersebut, aset perbankan tercatat meningkat pada triwulan laporan.
Kinerja perbankan syariah cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan pangsa perbankan syariah. Hal tersebut menggambarkan peningkatan keyakinan masyarakat pada penggunaan produk keuangan syariah. Pada triwulan I 2025, penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya dengan NPL yang mengalami perbaikan.
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Aktivitas transaksi tunai di Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2025 tercatat mengalami net outflow. Transaksi nontunai SKNBI mengalami kontraksi, sedangkan APMK debit dan kredit, uang elektronik, dan QRIS menunjukkan tren peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perluasan ekosistem digital di Provinsi Bengkulu juga terakselarasi yang ditunjukkan oleh peningkatan pengguna dan volume QRIS maupun perluasan akusisi merchant QRIS.
Transaksi pembelian pada Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di triwulan I 2025 mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, transaksi penjualan cenderung stabil. Lebih lanjut, jenis valuta asing yang paling banyak ditransaksikan oleh masyarakat Provinsi Bengkulu berturut-turut adalah Dollar Amerika Serikat (USD), Dollar Singapura (SGD), dan Saudi Riyal (SAR) dari total mata uang yang diperjualbelikan.
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan di Provinsi Bengkulu menunjukan perbaikan. Hal tersebut tecermin dari perbaikan pada kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Nilai Tukar Petani (NTP), serta indikator kemiskinan. Kondisi perbaikan tersebut selaras dengan tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu.TPT Provinsi Bengkulu mengalami perbaikan kondisi dari periode yang sama di tahun sebelumnya. TPT Provinsi Bengkulu mengalami sedikit penurunan kondisi dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai Tukar Petani (NTP) melanjutkan tren perbaikan di periode sebelumnya. NTP Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 203,23, atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu pada periode September 2024 berada pada angka 12,52% atau mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2024 yang tercatat sebesar 13,56%.
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2025 diprakirakan mampu tumbuh positif pada rentang 4,3 – 5,1% (yoy). Prakiraan tersebut ditopang Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Investasi didukung kinerja LU pertanian dan LU transportasi yang terjaga.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi masih ditopang oleh penyaluran THR HBKN Ramadhan dan Idul Fitri dan ekspektasi gaji ke-13, berlanjutnya berbagai bansos, Kebijakan insentif tarif listrik dan tiket pesawat, dan perbaikan harga komoditas pangan, kelapa sawit, dan kopi. Adapun konsumsi pemerintah diprakirakan sedikit melandai sehubungan adanya base year effect Pemilu dan Pilkada pada tahun sebelumnya. Sementara itu, kinerja ekspor masih mengandalkan kecepatan proses revitalisasi pelabuhan pulau baai. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), akselerasi pertumbuhan ekonomi Bengkulu tahun 2025 bersumber pada kinerja LU Pertanian, LU Industri Pengolahan, dan LU Transportasi. Namun tertahan oleh kinerja LU Konstruksi yang diprakirakan akan tumbuh terbatas.
Dari sisi tekanan harga, inflasi di Provinsi Bengkulu pada 2025 diprakirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya namun masih dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1%. Inflasi diprakirakan bersumber dari dampak kebijakan peningkatan tarif dan cukai rokok, kebijakan perpanjangan HET beras dan minyak goreng. Sementara itu, meredanya tekanan inflasi terutama pada komoditas hortikultura seiring cuaca yang lebih mendukung, berbagai kebijakan insentif tarif listrik dan tiket pesawat, serta minimnya kenaikan tarif oleh pemda. Di samping itu, berbagai upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diprakirakan mampu menjaga inflasi dalam sasaran nasional.