Perekonomian Provinsi Banten pada triwulan IV 2023 tercatat tumbuh positif yaitu sebesar 4,85% (yoy) namun tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,97%. Pertumbuhan triwulan IV juga tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional (5,04% yoy) dan sama dengan regional Jawa (4,85% yoy).
Dari sisi keuangan daerah, Hingga triwulan IV 2023, realisasi Pendapatan APBD di wilayah Banten mencapai Rp44,28 triliun atau sebesar 109,27%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2022 sebesar 98,51%. Seiring hal tersebut, presentase realisasi belanja APBD Pemda se-Provinsi Banten telah tercapai sebesar Rp43,19 triliun atau sebesar 99,35% lebih tinggi dari pencapaian triwulan IV 2022 sebesar 91,07%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Banten pada triwulan IV 2023 tercatat sebesar 3,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,04% (yoy). Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan historis 3 tahun (2,82% yoy), maupun inflasi inflasi Nasional (2,61% yoy). Secara spasial, pada triwulan IV 2023 meningkatnya inflasi tahunan Banten didorong oleh kenaikan harga yang terjadi di seluruh kota pantauan IHK, yakni Kota Cilegon dari sebelumnya sebesar 2,47% (yoy) menjadi sebesar 3,50% (yoy), Kota Tangerang dari sebelumnya sebesar 1,97% (yoy) menjadi sebesar 3,17% (yoy), dan Kota Serang dari sebelumnya sebesar 2,09% (yoy) menjadi 2,11% (yoy).
Intermediasi perbankan di Provinsi Banten tetap baik dan stabilitas yang terjaga mendukung pemulihan ekonomi. Dari sisi Penyaluran Kredit/pembiayaan, berdasarkan lokasi proyek di Provinsi Banten pada Triwulan IV 2023 tercatat Rp470 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 11,64% (yoy), tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,62% (yoy) atau sebesar Rp455,22 triliun. Secara nominal, DPK yang dihimpun oleh perbankan di Provinsi Banten sampai dengan Triwulan IV 2023 sebesar Rp264,80 triliun atau tumbuh sebesar 4,35% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,64% (yoy). Aset perbankan di Provinsi Banten pada Triwulan IV 2023 tercatat sebesar Rp 310,84 triliun atau tumbuh sebesar 8,27% (yoy). Capaian ini melambat dibandingkan Triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 8,80% (yoy).
Membaiknya perekonomian Provinsi Banten turut meningkatkan preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai. transaksi melalui BI-RTGS secara nominal mencatatkan nilai Rp245,59 triliun. Sedangkan dari sisi volume, jumlah transaksi BI-RTGS pada triwulan IV 2023 sebanyak 55.607 transaksi. Sedangkan transaksi SKNBI tercatat sebesar Rp9,92 triliun atau sebanyak 214.592 transaksi. Pada triwulan IV 2023, total perputaran uang melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten tercatat mengalami net outflow sebesar Rp4,60 triliun. Net outflow meningkat dibandingkan dengan posisi triwulan III 2023 yang tercatat sebesar Rp2,10 triliun.
Transaksi non tunai melalui Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU) atau layanan jasa remitansi oleh PJP LR tercatat mengalami pertumbuhan positif selama triwulan IV 2023 dengan laju pertumbuhan sebesar 67,83% (yoy). Selain itu transaksi jual beli valuta asing turut mengalami pertumbuhan positif sebesar 68,03% (yoy) selama triwulan IV 2023.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi berdampak pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten. TPT pada periode Agustus 2023 yang tercatat sebesar 7,52% menurun dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar 8,09%. TPT tercatat semakin menurun sejak puncaknya pada Agustus 2020 yang mencapai 10,64%. Angka ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan Tingkat Pengangguran sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 8,16%. Demikian pula dengan tingkat kemiskinan yang kembali melanjutkan tren penurunan menjadi 6,17%. Dari sisi distribusi pendapatan penduduk, tingkat ketimpangan di Banten sebesar 0,368%.
Melihat dinamika perekonomian sampai sejauh ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 sejalan dengan membaiknya Konsumsi Rumah Tangga. Dari sisi penawaran, mayoritas sektor ekonomi utama Banten diprakirakan tetap tumbuh lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 seiring dengan peningkatan kapsitas utilisasi industri pengolahan dan optimisme peningkatan penjualan sektor perdagangan. Pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2024 diprakirakan akan berada pada kisaran 4,8% - 5,6%. Sementara itu dari sisi pergerakan harga, inflasi Provinsi Banten 2024 diperkirakan akan tetap berada di target pemerintah yaitu di kisaran 2,5±1% (yoy). Kondisi ini dipengaruhi melandainya tekanan pada Kelompok Bahan Makanan, dan Minuman seiring terjaganya ekspektasi inflasi. Hal ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sinergi program dalam TPID.