Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon
​BI, BPS, PT Angkasa Pura I, PT. Pelindo III, DJPb, OPD Provinsi Bali, dan OPD 9 Kabupaten/Kota Terkait
3/5/2021 12:00 AM
Hits: 9332

Laporan Perekonomian Provinsi Bali Februari 2021

Bali
Triwulan

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV 2020 DAN KESELURUHAN TAHUN 2020
Masih berlangsungnya pandemi COVID-19 berdampak pada masih tertahannya kinerja ekonomi Bali. Pada triwulan IV 2020, ekonomi Bali masih terkontraksi meskipun sedikit membaik dibanding triwulan sebelumnya. Ekonomi Bali tercatat kontraksi 12,21% (yoy), lebih baik dibanding triwulan sebelumnya yang terkontraksi 12,32% (yoy). Masih kontraksinya ekonomi Bali disebabkan oleh masih berlangsungnya penyebaran COVID-19 yang menyebabkan sejumlah negara masih melakukan kebijakan travel restriction dan lockdown. Hal ini kemudian berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sehingga menekan kinerja pariwisata. Perbaikan ekonomi Bali secara terbatas terutama didorong oleh adanya libur natal dan tahun baru yang mendorong kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Bali. Dari sisi pengeluaran, perbaikan kinerja ekonomi Bali bersumber kinerja dari konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor luar negeri. Sementara dari sisi Lapangan Usaha (LU), perbaikan ekonomi bersumber dari kinerja LU  utama Bali yaitu LU penyediaan akomodasi makan-minum (akmamin), LU perdagangan, serta LU pertanian.
Secara keseluruhan tahun 2020, ekonomi Bali tumbuh kontraksi, 9,31% (yoy), lebih rendah dibanding tahun 2019 yang tumbuh positif. Adanya pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 membuat berbagai negara menerapkan kebijakan travel restriction sehingga kunjungan wisatawan menurun signifikan.

 

PROSPEK EKONOMI TRIWULAN I 2021

Kinerja perekonomian Bali pada triwulan I 2021 diprakirakan akan mengalami pemulihan. Adanya proses vaksinasi untuk COVID-19 berdampak positif pada confidence konsumen dan optimisme pelaku usaha. Dari sisi pengeluaran, perbaikan kinerja diprakirakan bersumber dari pemulihan kinerja konsumsi RT, konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor luar negeri. Dari sisi lapangan usaha, perbaikan kinerja perekonomian secara terbatas diprakirakan bersumber dari perbaikan kinerja LU utama ekonomi Bali, yaitu LU pertanian, akamamin, konstruksi, serta perdagangan.

 

PERKEMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH

Realisasi belanja dan transfer pemerintah (APBD dan APBN) di Bali sampai dengan triwulan IV tahun 2020 tercatat sebesar Rp33,61 triliun atau terkontraksi 6,83% (yoy).  Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi belanja tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp38,41 triliun. Kondisi ini disebabkan penurunan serapan belanja daerah di tingkat APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/kota.
Demikian juga, realisasi pendapatan daerah di Bali sampai dengan triwulan IV tahun 2020 tercatat mengalami kontraksi, terlihat dari penurunan realisasi pendapatan APBD Provinsi Bali sedalam 18,05% (yoy), serta penurunan realisasi pendapatan APBD gabungan kabupaten/kota Bali sedalam 6,07% (yoy).

 

PERKEMBANGAN INFLASI

Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar 0,80% (yoy), melandai dibandingkan dengan realisasi inflasi triwulan III 2020 yang tercatat 0,95% (yoy). Realisasi inflasi tersebut juga lebih rendah dibanding dengan realisasi inflasi Nasional pada periode yang sama (1,68% (yoy). Kondisi ini disebabkan oleh turunnya tekanan harga di sebagian besar kelompok barang. Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2020 inflasi Bali tercatat melandai jika dibandingkan dengan inflasi 2019. Melandainya tekanan inflasi tidak terlepas dari penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Wilayah Bali, terus mengawal pergerakan harga di sepanjang 2020.

 

PROSPEK INFLASI TRIWULAN I 2021

Inflasi Bali pada triwulan I 2021 diprakirakan sedikit meningkat dibanding dengan triwulan IV 2020, namun lebih rendah dibandingkan sasaran inflasi Nasional yang sebesar 3%±1%(yoy). Peningkatan tekanan harga ini disebabkan oleh adanya beberapa HBKN, seperti Imlek, Isra Mi'raj, Nyepi, dan Paskah. Adanya berbagai HBKN diprakirakan meningkatkan permintaan untuk komoditas bahan makanan dan juga canang sari. Namun demikian, dimulainya panen tanaman hortikultura serta normalisasi pasokan daging ayam ras diprakirakan dapat menahan peningkatan tekanan inflasi lebih jauh. 

 

PERKEMBANGAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Secara umum, kondisi stabilitas keuangan di Bali pada triwulan IV 2020 masih terjaga. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Wilayah Bali pada triwulan IV 2020 tercatat terkontraksi sebesar 1,51% (yoy), lebih terbatas dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,48% (yoy). Perbaikan DPK ini terutama bersumber dari peningkatan deposito (pangsa 38,86%) dan penurunan kontraksi tabungan (pangsa 50,81%).

Penyaluran kredit korporasi  pada triwulan IV 2020 terkontraksi sebesar 5,24%(yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang naik 0,88%(yoy). Dari sisi penggunaan, turunnya kinerja penyaluran kredit korporasi  bersumber dari penyaluran kredit modal kerja yang terkontraksi lebih dalam, serta penurunan kredit investasi yang sebelumnya masih tumbuh. Kredit modal kerja korporasi turun 13,06% (yoy), lebih dalam dari triwulan sebelumnya (-2,06%, yoy). Kredit investasi pada triwulan laporan terkontraksi sebesar 1,43%, berbalik arah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (2,35%, yoy). Sementara itu, kualitas kredit korporasi sedikit membaik. Pada triwulan IV 2020, NPL kredit korporasi tercatat sebesar 6,29%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (6,79%). 

Pada triwulan IV 2020, kredit rumah tangga terkontraksi 2,33%(yoy), terkontraksi dari triwulan lalu yang tumbuh 1,45% (yoy). Turunnya kredit rumah tangga bersumber dari seluruh jenis penggunaan, terutama dari melambatnya kredit kendaraan bermotor. Sementara itu, risiko kredit RT masih terjaga cukup baik, tercermin dari tingkat NPL yang masih cukup rendah dan berada di bawah 5%. Lebih lanjut, NPL pada triwulan IV 2020 sedikit menurun (1,67%) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (2,12%).

Dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III 2020, kredit UMKM meningkat pada triwulan IV 2020 sejalan dengan program PEN yang diberikan oleh pemerintah, namun lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019. Kredit UMKM tumbuh sebesar 1,67% (yoy), meningkat dari  triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,17% (yoy). Peningkatan penyaluran kredit UMKM di Bali terutama bersumber dari kredit UMKM LU industri (pangsa 6,84%) dan LU Akmamin (pangsa 13,97%), sejalan dengan perbaikan LU tersebut dalam perekonomian Bali. Sementar aitu, risiko kredit UMKM masih terjaga. NPL kredit UMKM pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar 2,64%, membaik dibandingkan triwulan lalu (3,20%) maupun tahun 2019 (2,75%) dan masih terjaga di bawah 5%.

 

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Aliran uang kartal perbankan di Provinsi Bali pada triwulan IV 2020 mengalami net outflow sebesar Rp2,18 triliun sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai selama proses pemulihan ekonomi, serta peningkatan kebutuhan likuiditas untuk perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (Natal) dan libur akhir tahun.
Sejalan dengan membaiknya perekonomian Bali pada triwulan IV 2020, nilai transaksi BI-RTGS dan SKNBI tercatat membaik meskipun masih terkontraksi. Perbaikan kinerja juga terlihat pada transaksi sistem pembayaran nontunai ritel, yang tercermin dari peningkatan transaksi kartu kredit dan kartu ATM/Debit, peningkatan transaksi dan jumlan akun Uang Elektronik, serta peningkatan transaksi e-commerce yang mencapai 69,84%(yoy). 
Di sisi lain, transaksi penukaran  valuta asing di Bali masih terkontraksi  91,29% (yoy), sejalan dengan penurunan jumlah wisman sebagai konsumen utama KUPVA BB di Bali yang masih berlangsung hingga akhir tahun 2020. KPwBI Prov Bali  terus melakukan upaya  untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran, diantaranya melalui layanan kas yang berfokus pada pemenuhan likuiditas serta penerapan kebijakan  clean money policy, sampai dengan upaya perluasan SP nontunai berbasis QRIS yang bersifat nirsentuh/contactless sebagai penyesuaian di masa pandemi COVID-19. Upaya elektronifikasi juga kerap dilakukan melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders.

 

PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN

Kinerja perekonomian Bali yang masih terkontraksi pada triwulan IV berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat meningkat dari 1,57% pada Agustus 2019 menjadi 5,63% (yoy) pada Agustus 2020, sejalan dengan kebijakan pembatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, LU Pertanian menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali, menggeser dominasi LU Perdagangan dengan pangsa 22,51% dari total penduduk yang bekerja.

Sementara itu, kondisi kesejahteraan di Bali menurun, tercermin dari peningkatan jumlah penduduk miskin. Persentase penduduk miskin Bali pada September 2020 tercatat sebesar 4,45%, atau sejumlah 196,92 ribu orang, meningkat dibandingkan dengan periode Maret 2020 yang sebesar 3,78% (165,19 ribu orang) dan periode September 2019 yang sebesar 3,61% (156,91 ribu orang).

 

PROSPEK EKONOMI BALI

Implementasi vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional & daerah diperkirakan akan mendorong momentum perbaikan ekonomi Bali di tahun 2021. Pada triwulan II 2021 perekonomian Bali diperkirakan akan menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, membaiknya perekonomian bersumber dari seluruh komponen, terutama konsumsi swasta, konsumsi pemerintah dan investasi. Dari sisi lapangan usaha, perbaikan ekonomi bersumber dari seluruh lapangan usaha utama. Untuk keseluruhan tahun 2021 ekonomi Bali diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2020, yakni di kisaran 3,5% s/d 4,5% (yoy).

 

PROSPEK INFLASI BALI
Sejalan dengan perkiraan membaiknya perekonomian pada 2021, tekanan inflasi diperkirakan sedikit meningkat dan berada pada sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Kecukupan pasokan komoditas pokok dan koordinasi serta langkah-langkah strategis yang dilakukan TPID berkontribusi terhadap terkendalinya risiko inflasi tahun 2021

 Tabel upload LPP Feb 2021.jpg

Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Bali
Halaman ini terakhir diperbarui 3/8/2021 4:40 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga