PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH
Pada triwulan IV 2020 ekonomi Aceh masih dalam fase kontraksi dan
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Ekonomi Aceh
triwulan IV 2020 tercatat mengalami kontraksi -2,99% (yoy), menurun
dibanding triwulan sebelumnya yang hanya terkontraksi -0,11% (yoy).
Ditinjau dari sisi perimintaan, penurunan yang terjadi utamanya
dikarenakan melemahnya belanja rumah tangga dan pemerintah.
Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), deselerasi ekonomi
utamanya disebabkan oleh LU pertanian, LU konstruksi, dan LU industri
pengolahan. Pada tahun 2020, realisasi pertumbuhan ekonomi berada
pada laju -0,37% (yoy), atau lebih rendah dibanding periode
sebelumnya yang tumbuh 4,14% (yoy). Sementara pada triwulan I 2021,
pertumbuhan ekonomi diperkirakan semakin membaik dibanding
periode sebelumnya.
PERKEMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Kinerja keuangan pemerintah daerah pada triwulan IV 2020 secara garis besar
mengalami penurunan. Pada persentase realisasi pendapatan, APBD
se-Provinsi Aceh meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Sedangkan realisasi pendapatan APBN menurun. Sejalan dengan hal
tersebut, realisasi belanja APBD se-Provinsi Aceh mengalami
penurunan. Sedangkan belanja APBN mengalami kenaikan secara
persentase.
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
Pada triwulan IV 2020 inflasi Aceh mengalami peningkatan pada 3,59%
(yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,89%
(yoy). Peningkatan inflasi disebabkan oleh inflasi yang terjadi pada
kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya. Secara tahunan, pada tahun 2020 realisasi
inflasi sebesar 3,59% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun
2019 sebesar 1,69% (yoy). Lebih lanjut pada triwulan I 2021, laju inflasi
Aceh diperkirakan akan menurun dibandingkan periode sebelumnya.
STABILITAS KEUANGAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN UMKM
Stabilitas Sistem Keuangan Provinsi Aceh pada triwulan IV 2020 tetap
terjaga meskipun terdapat kontraksi pada penyaluran pembiayaan/kredit.
Sedangkan kualitas penyaluran kredit yang tergambar pada rasio NPL
mengalami perbaikan dan pada level yang relatif terjaga.
PENYELENGGARAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Menginjak triwulan IV tahun 2020, perkembangan sistem pembayaran
berjalan dengan lancar di tengah terkontraksinya perekonomian Provinsi
Aceh. Perkembangan aliran uang tunai berjalan sesuai dengan pola
historisnya dan mengalami peningkatan yang moderat. Di sisi lain,
transaksi pembayaran nontunai terakselerasi cukup tinggi selaras mulai
pulihnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat. Demikian juga
dengan transaksi penjualan Uang Kertas Asing (UKA) mulai membaik
setelah turun drastis pada dua triwulan sebelumnya. Penyerapan
penyaluran Bansos Nontunai juga stabil tinggi sebagai respon
perlindungan masyarakat dari dampak ekonomi pandemi COVID-19.
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan masyarakat Aceh pada triwulan IV 2020
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) hingga bulan Agustus 2020 tercatat
sebesar 6,59% setelah pada periode yang sama berada pada rasio
6,17%. Pada aspek kemiskinan, persentase penduduk miskin berada
pada 15,43% pada September 2020 atau lebih tinggi dari rasio tahun
sebelumnya yang berada pada 15,01%.
PROSPEK PEREKONOMIAN
Kondisi ekonomi domestik Aceh pada triwulan II 2021 diperkirakan tumbuh positif dan lebih tinggi dibanding dengan perkiraan pertumbuhan triwulan I 2021. Lebih lanjut, secara keseluruhan tahun 2021 pun pertumbuhan ekonomi Aceh diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2020. Pada laju inflasi, pada triwulan II 2021 diperkirakan lebih tinggi dibandinkan perkiraan triwulan I 2021, dengan laju inflasi keseluruhan tahun 2021 diperkirakan lebih rendah dibanding tahun 2020.