Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

KPw DKI Jakarta​​​​​​​​​​

3/7/2023 12:00 AM
Hits: 9422

Laporan Perekonomian Provinsi DKI Jakarta Februari 2023

DKI Jakarta
Triwulan


Perekonomian Global dan Nasional

Perekonomian global diprakirakan tumbuh melambat meskipun berpotensi tidak serendah prakiraan awal dengan adanya penghapusan Zero Covid Policy di Tiongkok. Tekanan inflasi global mulai mereda seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan perbaikan gangguan rantai pasokan walaupun masih berada pada level tinggi seiring harga energi dan pangan yang belum turun signifikan serta pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa yang masih ketat.

Pertumbuhan ekonomi domestik melanjutkan perbaikan dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy) pada triwulan IV 2022 didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat pada momen HBKN Natal dan Tahun Baru dan berpotensi tumbuh lebih tinggi didorong kenaikan ekspor serta semakin membaiknya permintaan domestik khususnya swasta. Tekanan inflasi terus menurun, tercatat 5,51% (yoy) pada Desember 2022, lebih rendah dari prakiraan awal. Memasuki triwulan I 2023, inflasi pada Januari  2023 tercatat 5,28% (yoy), kedepan angka inflasi diprakirakan akan terus membaik dan kembali dalam rentang sasaran 3 ±1% pada semester II 2023. Tetap terkendalinya laju inflasi Nasional tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Ekonomi Makro Regional

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 4,85% (yoy), relatif masih tumbuh tinggi meskipun melambat dari triwulan III 2022 yang tumbuh sebesar 5,93% (yoy). Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta didorong oleh masih kuatnya konsumsi Rumah Tangga dan Ekspor, terutama pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut tentunya juga seiring dengan terkendalinya kasus positif aktif COVID-19 dan terus berlangsungnya program vaksinasi booster. Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan IV 2022 tersebut sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 5,01% (yoy). Adapun pangsa ekonomi DKI Jakarta masih yang tertinggi terhadap Nasional yaitu sebesar 16,64%.

Dari sisi pengeluaran, perekonomian DKI Jakarta terutama disumbang oleh peningkatan kinerja hampir seluruh komponennya, kecuali Konsumsi Pemerintah yang terkontraksi. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), LU utama DKI Jakarta seperti Informasi dan Komunikasi, Perdagangan, Pengolahan, dan Jasa Keuangan mencatatkan kinerja pertumbuhan yang positif pada triwulan IV 2022.

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I 2023 diperkirakan masih akan terus melanjutkan pertumbuhan yang tinggi. Peningkatan kinerja ekonomi didorong oleh mobilitas masyarakat yang terus meningkat pasca pencabutan PPKM, optimisme masyarakat yang semakin baik, aktivitas pariwisata yang semakin meningkat, hingga berlanjutnya berbagai proyek infrastruktur strategis.

Keuangan Pemerintah

Dari sisi belanja APBD, realisasi belanja Belanja Daerah di DKI Jakarta pada triwulan IV 2022 tercatat meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, seiring dengan akselerasi realisasi kinerja Belanja Operasi. Dari sisi belanja APBN, realisasi dari keempat komponen belanja tercatat kontraksi yang didorong oleh penurunan realisasi Belanja Barang. Adapun dari sisi Pembiayaan Daerah, realisasi pada triwulan IV 2022 terkontraksi seiring penurunan realisasi Penyertaan Modal Daerah. Dari sisi Pendapatan APBN di DKI Jakarta, kinerja penerimaan Pajak triwulan IV 2022 tercatat tumbuh negatif, sebaliknya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di DKI Jakarta mengalami akselerasi.

Secara keseluruhan tahun 2022, kinerja Pendapatan Daerah dalam APBD pada tahun 2022 tumbuh positif, didorong oleh pertumbuhan positif realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Sejalan dengan Pendapatan Daerah, realisasi Belanja Daerah pada tahun 2022 juga tumbuh positif seiring dengan peningkatan realisasi Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Transfer. Berbeda dengan APBD, realisasi belanja APBN di DKI Jakarta pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 10,30% (yoy) sejalan dengan menurunnya realisasi belanja barang dan bantuan sosial (bansos). Pada 2023, pagu APBD DKI Jakarta ditargetkan mengalami peningkatan sebesar 1,17% dibandingkan pagu APBD-P 2022. Sementara itu dari sisi Belanja APBN di DKI Jakarta, pagu anggaran total Belanja APBN tahun 2023 tercatat lebih rendah 9,15% dibandingkan pagu anggaran tahun 2022, yang terutama dipengaruhi oleh menurunnya pagu terutama pada belanja barang dan belanja modal.

Inflasi

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jakarta pada triwulan IV 2022 tercatat 4,21% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,61% (yoy). Capaian inflasi ini juga lebih rendah jika dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 5,28% (yoy) dan lebih rendah jika dibandingkan dengan gabungan kota provinsi lainnya di Pulau Jawa. Relatif terkendalinya inflasi tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi pangan sebagai hasil sinergi dan koordinasi TPID dan GNPIP dalam mendorong ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, kestabilan harga, dan komunikasi efektif. Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta pada tahun 2022 tercatat sebesar 4,21% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (5,28% yoy). Memasuki triwulan I 2023, perkembangan inflasi Jakarta pada Januari 2023 tercatat mengalami penurunan dan tercatat sebesar 0,09% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,55% (mtm). Kedepan, inflasi IHK Jakarta diprakirakan akan kembali ke dalam target rentang sasaran 3±1%.

Pembiayaan Daerah

Intermediasi perbankan di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan IV 2022 membaik dengan stabilitas keuangan yang terjaga. Kondisi tersebut tercermin dari kenaikan penyaluran kredit di DKI Jakarta khususnya kredit yang bersifat produktif yaitu Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Di sisi likuiditas, peningkatan pertumbuhan kredit diimbangi oleh kecukupan likuiditas bank yang memadai seiring peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sementara di sisi risiko kredit, kenaikan penyaluran kredit tidak diiringi dengan kenaikan jumlah kredit bermasalah sehingga rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga pada level rendah dengan kecenderungan menurun. Perkembangan ini sejalan dengan pemulihan ekonomi DKI Jakarta yang terus berlanjut dengan stabilitas makroekonomi dan keuangan domestik yang juga tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global.

Sistem Pembayaran

Perkembangan transaksi pembayaran tunai dan nontunai mengonfirmasi berlanjutnya pemulihan ekonomi di triwulan IV 2022. Pada periode laporan, arus kas tercatat net outflow sejalan dengan arah perbaikan ekonomi daerah pasca makin melandainya kasus Covid 19. Transaksi nontunai juga mengalami peningkatan pada seluruh indikator alat pembayaran yaitu BI-RTGS, SKN-BI, APMK baik jenis kartu debet dan kartu kredit, serta transaksi melalui e-commerce.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung, serapan tenaga kerja di DKI Jakarta periode Agustus 2022 mengalami kenaikan, diikuti dengan tingkat pengangguran yang mengalami penurunan. Berdasarkan status pekerjaan utama, sektor formal masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta.  Dari sisi sektoral, kenaikan serapan tenaga kerja di DKI Jakarta periode Agustus 2022 terutama terjadi pada sektor jasa keuangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan jasa perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta pada periode September 2022 mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, ketimpangan di DKI Jakarta mengalami peningkatan, tercermin dari peningkatan indeks rasio gini.

Prospek Perekonomian

Perekonomian DKI Jakarta pada 2023 diproyeksikan masih akan tumbuh tinggi di tengah prospek perlambatan ekonomi global, yaitu berada pada kisaran 4,8-5,6% (yoy). Pertumbuhan yang tinggi didukung oleh masih tingginya permintaan domestik seiring pencabutan PPKM. Di sisi lain perlambatan ekonomi global terkait adanya potensi resesi di negara maju, ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok, serta kenaikan suku bunga bank sentral negara-negara di dunia.

Inflasi DKI Jakarta pada 2023 diprakirakan akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya dan kembali ke rentang sasaran 3 ± 1% (yoy). Inflasi yang semakin terkendali didukung pasokan bahan pangan yang semakin terjaga seiring cuaca yang lebih kondusif serta berbagai upaya pengendalian inflasi TPID, termasuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.​


Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta

Halaman ini terakhir diperbarui 3/16/2023 4:24 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga