Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau

8/27/2024 12:00 AM
Hits: 607

Laporan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau Agustus 2024

Kepulauan Riau
Triwulan

Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2024 tumbuh positif sebesar 4,90% (yoy), melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera yang sebesar 4,48% (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2024 terutama ditopang oleh pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Konsumsi Rumah Tangga, serta Konsumsi Pemerintah. Pangsa komponen investasi yang cukup tinggi dipengaruhi oleh upaya pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi untuk ekspansi usaha. Konsumsi rumah tangga tumbuh sejalan dengan HBKN Idul Fitri dan long weekend. Konsumsi pemerintah cukup besar untuk pembangunan infrastruktur. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja industri yang baik serta pembangunan masif yang terus berlanjut pada triwulan II 2024 mampu mendorong kinerja sektor terkait. Kinerja positif ekonomi Kepri tetap ditopang oleh tumbuhnya LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, serta LU Administrasi Pemerintahan. Sementara itu, pertumbuhan tertahan oleh kinerja LU Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi.

Capaian persentase realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga triwulan II 2024 terhadap pagu anggaran tercatat lebih tinggi dibandingkan periode​​​ ya​ng sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat. Sementara itu, peningkatan realisasi belanja pemerintah juga terjadi pada pos Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Transfer, dan Belanja Tidak Terduga. 

Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepri pada triwulan II 2024 menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 3,54% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,37% (yoy). Tekanan inflasi terutama berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Transportasi, serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Dengan demikian, inflasi pada triwulan II 2024 sedikit berada di atas kisaran sasaran target inflasi tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5±1% (yoy).

Intermediasi perbankan pada triwulan II 2024 tetap terjaga dan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Akselerasi tersebut tercermin dari peningkatan laju penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK), namun tetap disertai dengan terjaganya kualitas kredit. Risiko kredit baik pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maupun segmen kredit sektor rumah tangga masih terjaga (< 5%). Sementara itu rasio LDR pada triwulan II 2024 menurun dari 59,14% menjadi 58,94%. Akeselerasi penyaluran kredit turut didukung oleh kualitas kredit yang tetap terjaga sebagaimana rasio NPL gross yang tercatat sebesar 3,28%.

Aktivitas transaksi pembayaran tunai menggunakan Rupiah dan transaksi Uang Kertas Asing di Provinsi Kepri mengalami peningkatan pada triwulan II 2024. Di sisi lain, transaksi pembayaran nontunai turut mengalami penurunan. Aktivitas transaksi pembayaran tunai pada triwulan
II 2024 mencatatkan net outflow sebesar Rp1,89 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp961 miliar. Selain itu, aktivitas pembayaran nontunai secara tahunan meningkat. Hal ini tercermin dari peningkatan transaksi QRIS dan Uang Elektronik (UE) yang didukung oleh meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap penggunaan transaksi nontunai.


Tingkat kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepri menunjukkan perbaikan. Hal tersebut tercermin dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) seiring dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Selain itu, kesejahteraan petani mengalami peningkatan sebagaimana tergambar dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang mengalami kenaikan seiring terjadinya kenaikan indeks yang diterima petani.

Perekonomian global diprakirakan tumbuh sebesar 3,2% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 masih on track terhadap estimasi sebelumnya, seiring dengan masih kuatnya aktivitas perdagangan khususnya ekspor pada sektor teknologi dari negara-negara Asia. Sejalan dengan ekonomi global, perekonomian Indonesia diprakirakan tetap tumbuh kuat dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang masih kuat. Demikian pula, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri secara keseluruhan tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh pada kisaran 4,55%-5,35% (yoy), meskipun berpotensi tertahan sejalan dengan baseline realisasi yang tinggi pada tahun sebelumnya.

Tekanan inflasi domestik termasuk Provinsi Kepri pada tahun 2024 diprakirakan dapat dijaga dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1% (yoy). Hal tersebut didukung oleh perbaikan rantai pasokan, normalisasi harga pangan dan energi global, serta upaya pengendalian inflasi di daerah yang terus diperkuat melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).



Lampiran





Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131 
E​-mail : bicara@bi.go.id 
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Halaman ini terakhir diperbarui 9/4/2024 9:35 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga