Pada triwulan III 2023, perekonomian Bangka Belitung tumbuh 4,01% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,13% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan III 2023 utamanya ditopang oleh lapangan usaha (LU) Konstruksi, LU Pertanian, dan LU Industri Pengolahan. Dari sisi permintaan, perekonomian Bangka Belitung ditopang oleh seluruh komponen pengeluaran yang tumbuh positif, kecuali komponen ekspor dan impor.
Pada triwulan III 2023, realisasi pendapatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Bangka Belitung mencapai Rp6,58 triliun atau tumbuh 1,52% dibandingkan periode sama tahun. Realisasi tersebut setara dengan 68,67% total pagu. Adapun realisasi belanja APBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebesar Rp4,88 triliun atau setara 61,99% total pagu, tumbuh 26,02% (yoy) dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi belanja APBN mencapai Rp2,04 triliun atau 62,85% dari pagu 2023.
Pada triwulan III 2023, gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 3,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,81% (yoy). Inflasi didorong oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,22% (yoy) dengan andil inflasi 2,14%. Inflasi pada periode laporan terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi 2,70% (yoy) dan Kota Tanjungpandan mengalami inflasi 5,03% (yoy).
Kepulauan Bangka Belitung pada periode triwulan III 2023 menunjukkan penguatan akibat optimisme pelaku usaha dan rumah tangga terhadap pertumbuhan kondisi ekonomi. Di sisi lain perbankan telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit/pembiayaan sehingga risiko kredit tetap terjaga. Pembiayaan korporasi dan UMKM dari perbankan di Bangka Belitung pada triwulan III 2023 mengalami peningkatan didukung perbaikan kinerja dunia usaha khususnya pada LU utama Perdagangan dan Konstruksi. Sementara, kinerja pembiayaan pada sektor rumah tangga tetap tumbuh positif didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Secara keseluruhan, rasio kredit bermasalah yang tercermin pada rasio Non Performing Loan (NPL) baik untuk rumah tangga maupun UMKM terjaga berada di bawah 5%. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) untuk kredit korporasi perlu menjadi perhatian dikarenakan berada di atas ambang batas 5%
Pada triwulan III 2023, transaksi nontunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari nilai nominal transaksi kliring, QRIS, kartu kredit, dan uang elektronik yang tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya. Nominal transaksi dengan BI-RTGS dan kartu debit terus menunjukkan tren pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya. Penetrasi transaksi digital melalui kanal QRIS semakin dalam tercermin dari penambahan jumlah merchant dan user baru dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami net outflow sejalan dengan adanya penyaluran bantuan sosial pada triwulan berjalan.
Kondisi ketenagakerjaan di Bangka Belitung pada periode laporan menunjukan perbaikan. Hal ini tercermin dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat disertai dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun pada periode Agustus 2023. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan III 2023 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan dari sisi tingkat pemerataan pendapatan, Bangka Belitung memiliki gini ratio terendah dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.
Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh positif didorong oleh kuatnya permintaan domestik terutama sisi konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi swasta. Sementara itu, tekanan inflasi pada tahun 2023 diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sejalan dengan stabilnya permintaan masyarakat di tengah jumlah pasokan kebutuhan masyarakat yang semakin terjaga. Sementara itu, kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 diperkirakan tetap tumbuh.
