Pada triwulan I 2024, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 1,01% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,00% (yoy). Dari sisi lapangan usaha (LU), perlambatan utamanya bersumber dari LU Industri Pengolahan dan LU Pertambangan dan Penggalian seiring dengan turunnya kinerja logam dasar timah. Dari sisi permintaan, perlambatan disebabkan turunnya kinerja ekspor akibat tidak adanya realisasi ekspor timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang Januari dan Februari 2024. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2024 utamanya ditopang oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran. Kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan didorong oleh meningkatnya produksi perikanan serta perkebunan tahunan seperti kelapa sawit, lada, dan karet. Selain LU Pertanian, kinerja perekonomian ditopang oleh LU Perdagangan Besar dan Eceran. Momentum HBKN Imlek, Isra Miraj, Ramadhan, menjelang Idul Fitri, serta dimulainya tradisi Cheng Beng mendorong peningkatan mobilitas dan perdagangan barang pada masyarakat. Dari sisi permintaan, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terutama disumbang oleh komponen Konsumsi Rumah Tangga, diikuti oleh Konsumsi Pemerintah. Sementara itu, komponen lainnya mengalami kontraksi yang sebagian besar diindikasikan terdampak oleh penurunan kinerja logam dasar timah.
Pada triwulan I 2024, realisasi pendapatan daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai Rp1,99 triliun atau tumbuh 16,76% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi tersebut setara dengan 21,34% dari pagu. Sedangkan realisasi belanja daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebesar Rp1,34 triliun atau setara dengan 12,53% dari pagu. Secara tahunan, realisasi belanja daerah tersebut tumbuh 13,26% (yoy). Sementara realisasi belanja APBN Kementerian/Lembaga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai Rp726,61 miliar atau setara dengan 22,14% dari pagu.
Pada triwulan I 2024, inflasi IHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebesar 1,80% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,65% (yoy). Inflasi utamanya didorong oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Inflasi pada periode laporan terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi 2,24% (yoy), Kota Tanjungpandan mengalami inflasi 1,80% (yoy), Kabupaten Bangka Barat mengalami inflasi 1,78% (yoy), dan Kabupaten Belitung Timur mengalami inflasi 0,88% (yoy).
Kinerja stabilitas sistem keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode triwulan I 2024 tetap terjaga, tercermin dari pertumbuhan kredit 19,01% (yoy), meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 28,30% (yoy). Hal ini diindikasikan tidak terlepas dari normalisasi pembiayaan perbankan melalui kredit korporasi, kredit rumah tangga, dan kredit UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I 2024 seiring tertahannya pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan.
Pada triwulan I 2024, transaksi nontunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih tercatat tumbuh. Pertumbuhan transaksi non tunai tercatat pada transaksi QRIS, Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), dan Uang Elektronik (UE) meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Terjadi penurunan transaksi SKNBI dan RTGS dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami net inflow, imbas aktivitas produksi dan ekspor timah yang belum normal serta penyaluran bantuan sosial tunai yang belum berjalan.
Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode laporan menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat disertai dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menurun pada Februari 2024. Hal tersebut terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan lalu yang meningkat pada triwulan I 2024. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan I 2024 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh positif meskipun relatif melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi penawaran, perlambatan terutama disebabkan oleh penurunan kinerja LU Pertambangan, LU Industri Pengolahan, dan LU Perdagangan. Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian dipengaruhi oleh penurunan kinerja net ekspor dan investasi. Sementara itu, tekanan inflasi pada tahun 2024 diprakirakan berada pada rentang target inflasi 2024.