Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ​

9/8/2025 3:00 PM
Hits: 13

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2025

Kalimantan Barat
Triwulan


Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan II 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 5,59% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 5,00% (yoy). Dari sisi penawaran, kinerja lapangan usaha pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II 2025. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan konsumsi rumah tangga.

Keuangan Pemerintah

Realisasi total pendapatan daerah APBD Provinsi Kalimantan Barat pada periode laporan mengalami penurunan menjadi sebesar Rp2.189,89 miliar atau 36,53% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II 2024 yang sebesar Rp3.037,58 miliar atau 48,14% dari pagu anggaran. Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan II 2025 secara total mencapai sebesar Rp1.519,68 miliar atau 24,73% dari pagu anggaran. Realisasi tersebut mengalami kontraksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 37,44% (yoy) dari yang sebelumnya tercatat Rp2.429,04 miliar. Sementara itu, persentase realisasi belanja APBN di Kalimantan Barat hingga triwulan II 2025 tercatat sebesar 42,70% dari pagu anggaran atau senilai Rp13.507,96 miliar. Realisasi tersebut terkontraksi 7,45% (yoy) dibandingkan dengan realisasi belanja triwulan II 2024 yang tercatat sebesar Rp14.595,89 miliar.

Perkembangan Inflasi Daerah 

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 1,20% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2025 yang tercatat sebesar 0,94% (yoy). Terutama didorong oleh komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan ikan kembung. Namun demikian, terjaganya ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas daging ayam ras dan sawi hijau, serta adanya langkah strategis pemerintah melalui program Asta Cita al. swasembada pangan (padi dan jagung) untuk dapat menahan laju inflasi yang lebih tinggi. Selain itu, pelaksanaan dukungan kelancaran distribusi dan komunikasi efektif melalui pelaksanaan HLM TPID Provinsi Kalimantan Barat, HLM TPID kabupaten/kota, dan Capacity Building TPID, serta Forum Kerjasama Antar Daerah (KAD) memperkuat kolaborasi dan kapabilitas mitra strategis dalam mendukung upaya pengendalian inflasi Kalimantan Barat tahun 2025 pada target sasaran 2,5 ±1%.

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Kredit perbankan wilayah Kalimantan Barat tumbuh sebesar 2,42% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,80% (yoy). Sementara itu, pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 9,10% (yoy) pada triwulan II 2025, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 21,98% (yoy). Pertumbuhan kredit segmen UMKM tercatat 2,67% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,74% (yoy). Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Kalimantan Barat tumbuh 4,09% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 3,82% (yoy), yang didorong oleh jenis pertumbuhan DPK deposito dan perbaikan kinerja DPK giro. Di sisi lain, risiko kredit bermasalah di Kalimantan Barat menunjukkan sedi dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,24%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 2,12%, namun tetap berada pada level yang terjaga di bawah threshold 5%.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Peredaran uang kartal di Provinsi Kalimantan Barat pada Triwulan II 2025 mengalami kondisi net-inflow, seiring dengan normalisasi aktivitas perekonomian pasca HBKN Imlek dan Cap Go Meh, serta Ramadhan dan Idul Fitri. Lebih lanjut, aktivitas uang masuk (cash inflow) maupun keluar (cash outflow) dari dan ke kas Bank Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan preferensi pembayaran masyarakat dari tunai menjadi nontunai. Kinerja sistem pembayaran nontunai di Provinsi Kalimantan Barat secara umum terus mengalami akselerasi. Meskipun aktivitas transaksi nilai besar melalui SKNBI dan BI-RTGS mengalami perlambatan di Triwulan II 2025, transaksi retail secara non tunai di Kalimantan Barat menunjukan peningkatan baik dari sisi nominal maupun volume. Peningkatan aktivitas sistem pembayaran non tunai didorong oleh transaksi melalui kartu, seperti nilai transaksi APMK yang meningkat sebesar 34,79% (yoy) atau mencapai Rp31,44 triliun, serta transaksi digital BI-FAST yang tumbuh sebesar 16,4% (yoy), dan transaksi e-commerce tumbuh sebesar 33,82% (yoy). Lebih lanjut, secara masif Bank Indonesia berupaya melakukan perluasan digitalisasi melalui kanal QRIS, di mana pada Tw II 2025 tercatat meningkat baik dari sisi volume (meningkat 76% yoy), pengguna (meningkat 8,5% yoy), dan merchant (meningkat 22% yoy). Lingkup transaksi sistem pembayaran juga tercermin pada aktivitas transaksi antar negara yang cenderung meningkat di triwulan II 2025. Hal ini tercermin dari transaksi jual/beli UKA dan transaksi incoming/outgoing melalui Layanan Remitansi yang meningkat di Triwulan II 2025, menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan aktivitas lintas negara.

​Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan 

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat relatif stabil. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,23%, meningkat 0,03% dibandingkan Februari 2024. Rasio kemiskinan pada Maret 2025 tercatat 6,16%, menurun sebesar 0,09% dibandingkan September 2024. Sejalan dengan itu, jumlah penduduk miskin Kalimantan Barat pada Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 3,04 ribu orang atau turun 0,01% dibandingkan September 2024. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Triwulan II 2025 tercatat sebesar 167,54, mengalami penurunan 2,37% (qtq) dibandingkan Triwulan I 2025. Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan terhadap daya beli petani. Pada periode tersebut, indeks harga yang diterima petani (It) tercatat sebesar 206,40, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 123,19.

Prospek Perekonomian Daerah​

Ketidakpastian geopolitik serta divergensi ekonomi dunia masih menjadi faktor risiko dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Pada tahun 2025, ekonomi dunia diprakirakan tumbuh sebesar 3,00% (yoy). Di sisi lain, ketidakpastian pasar keuangan keuangan global tetap tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor AS. Sementara itu, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih lemah dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat sejalan dengan perekonomian global yang melambat. Hal ini direspon oleh kebijakan moneter yang konsisten yang terukur dalam menyikapi dinamika global dan kondisi ekonomi domestik dengan menyesuaikan BI-Rate menjadi sebesar 5,50% pada bulan Mei 2025. Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2025 diprakirakan tumbuh kuat dan inflasi yang terjaga. Kinerja lapangan usaha utama diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang diprakirakan tetap kuat, serta perbaikan kinerja ekspor menjadi faktor pendorong perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2025. semantara itu, secara keseluruhan tahun 2025, inflasi di Kalimantan Barat diperkirakan stabil terjaga pada rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy). Secara keseluruhan tahun 2025, inflasi di Kalimantan Barat diperkirakan stabil  terjaga pada rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy).​


Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA: (62 21) 131
e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Provinsi Kalimantan Barat
Halaman ini terakhir diperbarui 9/8/2025 10:41 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga