Perkembangan Ekonomi Makro Daerah Perekonomian Kalimantan Utara triwulan I 2025 mengalami pertumbuhan positif namun termoderasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang didorong oleh melambatnya kinerja Lapangan Usaha sektor Pertambangan dan Konstruksi. Pertumbuhan yang termoderasi ini tercermin dari kinerja mayoritas Lapangan Usaha (LU) dengan pangsa terbesar yang mengami perlambatan, terutama oleh LU Pertambangan yang produksi batubaranya mengalami penurunan akibat cuaca yang kurang baik serta LU Kontruksi didorong oleh melambatnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek swasta. Sementara itu, perkembangan LU Industri Pengolahan dan Perdagangan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Kaltara, didukung oleh mulai beroperasinya pabrik pengolahan kertas di Tarakan serta peningkatan konsumsi di tengah aktivitas HBKN Imlek dan Ramadhan. Dari sisi permintaan, perekonomian Kalimantan Utara pada triwulan I 2025 juga tumbuh positif namun melambat yang disebabkan oleh termoderasinya hampir pertumbuhan seluruh sektor pengeluaran. Kinerja Net Ekspor Konsumsi Rumah Tangga (RT) tetap tumbuh, seiring dengan aktivitas belanja masyarakat Kalimantan Utara dalam memenuhi kebutuhan saat HBKN |
Keuangan Pemerintah Daerah Triwulan I 2025, realisasi keuangan pemerintah daerah mengalami penurunan baik dari Belanja Daerah dan Pendapatan Daerah. Realisasi belanja daerah lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya didorong oleh penurunan realisasi dari Belanja Operasional dan Belanja Modal. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian pagu anggaran belanja APBD tahun 2025. Sejalan dengan hal tersebut, realisasi pendapatan daerah mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini didorong oleh efisiensi dan realokasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Di sisi lain penyerapan Pendapatan Asli Daerah belum optimal terutama komponen Pajak Daerah yang masih rendah. |
Perkembangan Inflasi Daerah Inflasi gabungan 3 kabupaten/kota IHK Prov. Kaltara pada triwulan I 2025 tercatat 1,23% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 1,29% (yoy). Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dari pencapaian inflasi nasional sebesar 1,03% (yoy). Tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau disebabkan oleh tingginya permintaan seiring dengan momen HBKN Nataru. Sementara itu, tensi geopolitik Timur-Tengah dan peningkatan permintaan mendorong kenaikan harga emas perhiasan yang berdampak pada inflasi inti. Namun begitu, inflasi tertahan pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga disebabkan kebijakan diskon tarif listrik 50% yang masih dirasakan pelanggan PLN pasca-bayar di bulan Maret. |
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara didukung oleh intermediasi perbankan. Penyaluran kredit tumbuh 27,51% (yoy) berada di atas level regional Kalimantan dan Nasional. Penyaluran kredit dalam bentuk kredit investasi dan modal kerja masing-masing tumbuh 55,07% (yoy) dan 17,79% (yoy). Peningkatan investasi seiring dengan optimisme pelaku usaha terhadap pemulihan ekonomi nasional dan Kaltara serta akselerasi beberapa proyek strategis. Realisasi investasi pada periode triwulan I 2025 sebesar Rp6,41 triliun atau sebesar 17% dari target investasi 2025 yang ditetapkan sebesar Rp37,4 trilliun. Meningkatnya kredit modal kerja terjadi seiring momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. |
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Penyelenggaraan sistem pembayaran tunai maupun nontunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mengalami perlambatan dari sisi volume dibandingkan triwulan sebelumnya. Aliran uang kartal mencatatkan net outflow sesuai dengan pola siklikalnya. Distribusi Uang Layak Edar (ULE) terus dilaksanakan oleh Bank Indonesia sebagai implementasi Clean Money Policy (CMP) yang diiringi internalisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat. Dari sisi digitalisasi, jumlah pengguna dan merchant QRIS terus meningkat sejalan dengan edukasi dan implementasi QRIS ke berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan data Indeks ETPD Semester II Tahun 2024, seluruh wilayah di Kalimantan Utara menunjukkan kinerja yang solid dalam transformasi digital pemerintahan daerah, dengan capaian seluruhnya berada pada tahap Digital. |
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Utara menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana tercermin dari penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sejak tahun 2020, TPT mencatat tren penurunan yang konsisten, dengan angka terbaru sebesar 3,90% pada Februari 2025, lebih rendah dibandingkan 4,01% pada Februari 2024 dan konsisten dengan capaian Agustus 2024. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Utara juga menunjukkan tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Tren positif ini berlanjut hingga 2024, di mana IPM tercatat sebesar 73,41, mencerminkan perbaikan berkelanjutan dalam kualitas hidup masyarakat. Sementara itu, tingkat ketimpangan pengeluaran yang tercermin dari gini ratio juga menunjukkan perbaikan. Pada September 2024, gini ratio tercatat sebesar 0,259, menurun dibandingkan Maret 2024 yang berada pada level 0,264. Secara keseluruhan, kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Kalimantan Utara menunjukkan stabilitas yang relatif terjaga, ditandai dengan tren penurunan tingkat pengangguran, peningkatan kualitas hidup, serta membaiknya pemerataan distribusi pendapatan. |
Prospek Perekonomian Daerah Perekonomian Prov. Kaltara diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada 2025 jika dibandingkan dengan realisasi 2024, yaitu dalam kisaran 4,6%-5,1% (yoy). Proyeksi ini didorong oleh kinerja LU Konstruksi, LU Industri Pengolahan, dan LU Perdagangan. Kinerja LU Konstruksi didorong oleh berlanjutnya pembangunan proyek strategis KIHI, PLTA Sei Mentarang, dan pembangunan konektivitas jalan Malinau - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang yang menjadi prioritas 2025-2029; LU Industri Pengolahan sejalan dengan realisasi investasi dan operasi produksi pabrik pengolahan kertas di Kota Tarakan; dan LU Perdagangan seiring dengan peningkatan aktivitas perdagangan akibat pasokan barang domestik dan impor yang meningkat untuk mendukung kebutuhan dan keberlanjutan aktivitas ekonomi dan pembangunan di Prov. Kaltara. Sementara itu, LU dengan pangsa terbesar Prov. Kaltara, LU Pertambangan, diperkirakan akan tumbuh terbatas, didorong dengan kebutuhan energi dari negara besar pengguna batubara seperti China, India, dan beberapa negara di Asia Tenggara namun tertahan untuk lebih tinggi di tengah fokus pengembangan sumber energi terbarukan. Sementara itu, inflasi Prov. Kaltara 2025 diprakirakan berada di dalam target inflasi nasional yaitu 2,5±1%. Meski demikian, tekanan harga diperkirakan akan lebih tinggi pada 2025, disebabkan oleh base effect realisasi inflasi 2024 yang cukup rendah pada level 1,29% yoy, kenaikan harga komoditas global seperti emas, berkurangnya subsidi akibat efisiensi anggaran, dan peningkatan permintaan komoditas pangan di tengah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
|