Perkembangan Ekonomi Makro Daerah
Perekonomian pada triwulan II 2024 melanjutkan tren pertumbuhan positif meskipun sedikit termoderasi dibandingkan triwulan I 2024, didorong oleh kinerja positif Lapangan Usaha sektor Konstruksi, Perdagangan Besar, dan Industri Pengolahan. Berlanjutnya pembangunan sejumlah proyek strategis yang diakselerasi dan meningkatnya aktivitas masyarakat seiring dengan rangkaian momen HBKN Keagamaan serta momen libur panjang pada triwulan II 2024. Namun pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh terbatasnya pertumbuhan sektor Pertambangan disebabkan moderasi permintaan dari negara tujuan ekspor serta kinerja LU Pertanian dan Perikanan yang tumbuh terbatas seiring penurunan produksi perikanan dan rumput laut. Dari sisi permintaan, perekonomian Kalimantan Utara pada triwulan II 2024 tetap tumbuh positif, ditopang oleh pertumbuhan seluruh sektor pengeluaran.
Keuangan Pemerintah Daerah
Pada triwulan II 2024, realisasi belanja lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya didorong oleh meningkatnya komponen belanja operasional dikarenakan pada triwulan II sudah program-program yang direncanakan sudah mulai berjalan optimal. Sejalan dengan itu, realisasi belanja hampir di setiap di Kabupaten/Kota juga mengalami peningkatan. Demikian halnya dengan realisasi pendapatan secara nominal yang juga mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Di sisi lain masih belum optimalnya Pendapatan Asli Daerah terutama komponen Pajak Daerah ditengarai menjadi salah satu penyebab. Realisasi pendapatan di hampir seluruh Kabupaten/Kota juga mengalami peningkatan. Sementara itu, komponen pendapatan transfer pemerintah pusat mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebagai bentuk dukungan untuk Pembangunan di daerah.
Perkembangan Inflasi Daerah
Inflasi Gabungan 3 Kota/Kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kaltara pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 2,39% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat 2,62% (yoy). Penurunan tekanan inflasi terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Kelompok Transportasi sejalan dengan momen panen raya di daerah penghasil seperti Jawa dan Sulawesi sehingga pasokan pangan terpenuhi. Selain itu, tensi geopolitik Timur-Tengah mendorong kenaikan harga emas dunia yang berdampak pada inflasi inti.
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara didukung oleh intermediasi perbankan. Penyaluran kredit tumbuh di atas level regional Kalimantan dan Nasional. Penyaluran kredit dalam bentuk kredit investasi dan modal kerja masing-masing tumbuh 23,27% (yoy) dan 37,64% (yoy). Meningkatnya investasi sejalan dengan optimisme pelaku usaha terhadap pemulihan ekonomi nasional dan Kaltara serta akselerasi beberapa proyek strategis. Realisasi investasi pada periode triwulan II 2024 sebesar 18,5 T atau sebesar 52% dari target investasi 2024 yang ditetapkan sebesar Rp35,33 Trilliun. Meningkatnya kredit modal kerja terjadi seiring dengan menghadapi HBKN Idul Adha dan Libur Panjang Anak Sekolah.
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Penyelenggaraan sistem pembayaran tunai maupun nontunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mengalami perlambatan baik dari sisi volume maupun nominal dibandingkan triwulan sebelumnya. Aliran uang kartal mencatatkan net outflow sesuai dengan pola siklikalnya. Distribusi Uang Layak Edar (ULE) terus dilaksanakan oleh Bank Indonesia sebagai implementasi clean money policy (CMP) yang diiringi internalisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat. Dari sisi digitalisasi, jumlah pengguna dan merchant QRIS terus meningkat sejalan dengan edukasi dan implementasi QRIS ke berbagai lapisan masyarakat. Digitalisasi pemerintah juga terus diakselerasi dan secara keseluruhan Pemerintah Daerah di Provinsi telah masuk dalam kategori digital sejak Triwulan IV-2023.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Kondisi Ketenagakerjaan menunjukkan adanya penurunan indeks persepsi masyarakat terhadap lapangan kerja namun tingkat kesejahteraan tetap meningkat. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus melanjutkan penurunan sejak tahun 2021 diikuti peningkatan kesejahteraan dan penurunan tingkat kemiskinan. Kualitas ketenagakerjaan mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan penduduk dengan pendidikan terakhir pada tingkat universitas. Tingkat kesejahteraan juga tercermin dari perbaikan kesejahteraan petani yang diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang meningkat 4,12% (yoy) serta tingkat ketimpangan Provinsi Kaltara yang rendah kedua se-Nasional dengan gini ratio 0,264.
Prospek Perekonomian Daerah
Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara pada 2024 diprakirakan melanjutkan pertumbuhan positif namun sedikit melambat dibandingkan realisasi 2023. Proyeksi tersebut didorong oleh melambatnya sektor LU utama seperti LU Pertambangan dan LU Pertanian sejalan dengan rendahnya produksi batu bara, masih berlanjutnya penurunan harga komoditas (udang dan ikan bandeng), dan penurunan produksi akibat faktor cuaca. Namun demikian, ekonomi Kaltara 2024 masih didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat, penyelenggaran Pilkada 2024, berlanjutnya pembangunan proyek strategis dan beroperasinya pabrik di Kaltara. Dari sisi permintaan, Konsumsi Pemerintah, Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB (Investasi) diprakirakan masih akan tetap menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi Kaltara, di tengah perlambatan kinerja ekspor. Dari sisi inflasi, inflasi Provinsi Kaltara diprakirakan berada dalam sasaran target inflasi nasional, yaitu 2,5±1% yoy, meski mengalami peningkatan tekanan harga akibat base year effect dan berlanjutnya pemulihan ekonomi Kaltara. Sinergi dan upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Kaltara diyakini dapat kembali mengantarkan inflasi Kaltara 2024 sesuai target pada kisaran 2,5±1% (yoy).
