Pertumbuhan Ekonomi Regional
Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III 2021 mengalami perlambatan pertumbuhan dari 5,56% pada triwulan sebelumnya menjadi 3,57% (yoy) pada triwulan III 2021. Pada sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi tertahan oleh perlambatan konsumsi baik itu rumah tangga maupun pemerintah. Di sisi lain, ekspor dan investasi menahan perlambatan lebih lanjut. Di sisi penawaran, hampir semua lapangan usaha (LU) juga mengalami perlambatan kecuali pada pertanian dan pertambangan.
Perkembangan Keuangan Daerah
Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan III 2021 menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara keseluruhan realisasi pendapatan Pemerintah Daerah dari 14 kabupaten/kota dan provinsi sampai dengan triwulan III 2021 adalah sebesar 63,45% dari pagu. Secara spasial, daerah dengan realisasi pendapatan terendah adalah Kabupaten Barito Selatan. Dari segi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan III 2021 tercatat membaik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, daerah dengan realisasi belanja tertinggi adalah Kabupaten Murung Raya.
Perkembangan Inflasi Daerah
Inflasi Kalimantan Tengah triwulan III 2021 mengalami peningkatan menjadi 2,17% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 1,30% (yoy). Berdasarkan disagregasi kelompok, peningkatan laju inflasi tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah daging ayam ras sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah angkutan udara. Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan III 2021 sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang sama selama 3 tahun terakhir.
Pembiayaan Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Pada triwulan III 2021, kondisi stabilitas keuangan Kalimantan Tengah tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang meningkat. Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko kredit yang masih dalam batas threshold Non-Perfoming Loan (NPL) dengan penyaluran kredit yang mengalami peningkatan. Penyaluran kredit pada sektor korporasi, rumah tangga, mengalami peningkatan. Meskipun kredit UMKM melemah seiring dengan perlambatan perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan III 2021. Kredit pada sektor rumah tangga menunjukan pemulihan penyaluran sebagai dampak dari perbaikan tingkat konsumsi masyarakat akibat pelonggaran aktifitas ketika pandemi mereda.
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan III 2021 mengalami penurunan, kondisi ini terjadi pasca outflow yang tinggi pada periode bulan suci Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring dan RTGS menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari kontraksi 1,28% pada bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif 0,39% pada bulan Agustus 2021. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan Agustus 2021 tumbuh negatif sebesar 1,09% menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Prospek Perekonomian Daerah
Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut, dengan sinyal perbaikan terlihat di beberapa sektor penopang ekonomi utama. Peningkatan harga komoditas unggulan, perbaikan ekonomi global, relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi menjadi kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, namun beberapa poin penting seperti masalah kesehatan, gangguan supply, dan tekanan harga perlu mendapatkan perhatian khusus. Selain itu, terdapat tantangan multidimensi seperti penurunan pertumbuhan lapangan kerja, kerawanan pangan, dan perubahan iklim yang perlu menjadi perhatian bersama. Namun demikian, pengendalian kasus Covid-19 yang cukup baik memberikan harapan pemulihan ekonomi untuk terus berlanjut.