Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat​​
3/7/2025 12:00 AM
Hits: 730

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat Februari 2025

Kalimantan Barat
Triwulan

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan IV 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,98% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,87% (yoy).  
Dari sisi penawaran, kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, pertambangan, serta jasa pendidikan menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan IV 2024. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan konsumsi rumah tangga. 

 

Keuangan Pemerintah 

Realisasi total pendapatan daerah APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2024 mengalami penurunan. Persentase realisasi total pendapatan pada triwulan IV 2024 tercatat sebesar Rp6,44 triliun atau 102,17% dari pagu anggaran, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2023 yang sebesar Rp6,29 triliun atau 98,58% dari pagu anggaran. Secara nominal, total realisasi pendapatan triwulan IV 2024 naik sebesar Rp152,16 miliar jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023. 
Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2024 secara total sebesar Rp6,32 triliun atau 94,48% dari pagu anggaran. Realisasi ini tercatat menurun jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh beberapa realisasi komponen belanja pada triwulan IV 2024 yang melambat. 
Sementara itu, persentase realisasi belanja APBN di Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2024 tercatat sebesar 97,24% dari pagu anggaran atau senilai Rp32,56 triliun. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi belanja triwulan IV 2023 yang tercatat sebesar Rp32,18 triliun atau 98,41% dari pagu anggaran. 

 

Perkembangan Inflasi Daerah 

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2024 tercatat sebesar 1,71% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2024 yang tercatat sebesar 1,79% (yoy). Terjaganya keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan pada komoditas daging ayam ras dan cabai rawit, serta adanya langkah strategis pemerintah melalui penurunan tarif angkutan udara pada masa HBKN Natal dan Tahun Baru menjaga tingkat inflasi yang terkendali. Selain itu, pelaksanaan dukungan kelancaran distribusi penguatan infrastruktur serta komunikasi efektif melalui pelaksanaan Rakorwil TPID Wilayah Kalimantan, HLM TPID, dan Capacity Building TPID memperkuat kolaborasi dan kapabilitas mitra strategis dalam mendukung upaya pengendalian inflasi Kalimantan Barat tahun 2025 pada target sasaran 2,5 ±1%. 

 

Pembiayaan Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM 

Kredit perbankan untuk wilayah Kalimantan Barat tumbuh sebesar 5,68% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,42% (yoy). Sementara itu, pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 18,70% (yoy) pada triwulan IV 2024, turut melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 25,72% (yoy). Pertumbuhan kredit segmen UMKM tercatat 2,18% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,17% (yoy). Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Kalimantan Barat tumbuh 4,34% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 9,63% (yoy). Didorong oleh perlambatan seluruh jenis DPK baik giro, tabungan, dan deposito. Namun demikian, risiko kredit bermasalah di Kalimantan Barat menunjukkan perbaikan dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,94%, membaik dibandingkan triwulan sebelumnya, 2,03%, serta berada pada level yang terjaga di bawah threshold 5%. 

 

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah 

Transaksi sistem pembayaran ritel di Provinsi Kalimantan Barat terus tumbuh di Triwulan IV 2024. Transaksi Alat Pembayaan Menggunakan Kartu (APMK), QRIS, dan UE, menunjukkan peningkatan sejalan dengan digitalisasi transaksi pembayaran yang semakin masif di Kalimantan Barat. Namun di sisi lain, transaksi sistem pembayaran nilai besar SKNBI mengalami kontraksi sebagai dampak akseptansi dan preferensi transaksi keuangan digital masyarakat. Lebih lanjut, akselerasi elektronifikasi transaksi keuangan di Kalimantan Barat juga terus didorong melalui penyaluran bantuan sosial non tunai dalam kerangka Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. 
Sejalan dengan transaksi nontunai, Bank Indonesia senantiasa menjaga kelancaran transaksi pembayaran tunai melalui pengelolaan uang Rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan Uang Layak Edar (ULE) di masyarakat. Pada triwulan IV 2024, peredaran uang Rupiah tercatat net-outflow sejalan dengan aktivitas ekonomi berkenaan HBKN Natal dan Tahun Baru. Serta dalam upaya menjaga kelancaran distribusi Rupiah hingga ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dan low access to cash, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan kebijakan clean money policy melalui kas keliling, kas titipan, dan pemusnahan UTLE. 
Lingkup transaksi sistem pembayaran juga tercermin pada aktivitas transaksi antar negara yang meningkat di triwulan IV 2024. Salah satu indikatornya adalah transaksi UKA (Uang Kertas Asing) dan transaksi remitansi incoming dan outgoing yang meningkat sejalan dengan aktivitas pariwisata dari dan ke wilayah Kalimantan Barat. 

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan 

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat menunjukkan perbaikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 berada pada angka 4,86%, menurun dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 5,05%. Rasio kemiskinan mengalami perbaikan menjadi 6,25% pada September 2024, menurun dibandingkan Maret 2024 yang tercatat sebesar 6,32%. Jumlah penduduk miskin Kalimantan Barat pada September 2024 juga mengalami penurunan 2,09 ribu jiwa atau 0,01% dibandingkan Maret 2024. 
Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan IV 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 9,49% (qtq) atau 172,79 dari sebelumnya sebesar 157,81 pada triwulan III 2024. 

 

Prospek Perekonomian Daerah 

Ketidakpastian geopolitik serta divergensi ekonomi dunia masih menjadi faktor risiko dalam pertumbuhan ekonomi dunia.. Pada tahun 2025, ekonomi dunia diprakirakan tumbuh sebesar 3,2%. Di sisi lain, ketidakpastian pasar keuangan keuangan global tetap tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor AS. Sementara itu, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih lemah dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat sejalan dengan perekonomian global yang melambat 
Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2025 diprakirakan tumbuh terbatas. Kinerja lapangan usaha utama diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang diprakirakan tetap kuat, serta perbaikan kinerja ekspor menjadi faktor pendorong perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2025. 
Secara keseluruhan tahun 2025, inflasi di Kalimantan Barat diperkirakan stabil  terjaga pada rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy)



Lampiran
Kontak

Contact Center BICARA: (62 21) 131

e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​Kalimantan Barat

Halaman ini terakhir diperbarui 3/7/2025 9:16 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga