​Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,00% (yoy), melanjutkan pertumbuhan positif triwulan sebelumnya. Dari sisi penawaran, kinerja lapangan usaha konstruksi, informasi dan komunikasi, jasa pendidikan serta industri pengolahan menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II 2023. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), dan konsumsi pemerintah.

Keuangan Pemerintah

Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat triwulan II 2023 secara total sebesar Rp2.746,72 miliar atau 35,99% dari pagu anggaran. Realisasi nominal belanja APBD tersebut menunjukkan peningkatan baik secara nominal maupun persentase jika dibandingkan dengan triwulan II 2022 yang sebesar Rp1.839,81 miliar atau 32,12% dari pagu anggaran.

Sementara itu, persentase realisasi belanja Kementerian/Lembaga di Kalimantan Barat hingga Triwulan II 2023 tercatat sebesar Rp4.513,95 miliar atau 41,75% dari pagu anggaran. Realisasi tersebut meningkat secara nominal maupun persentase dibandingkan dengan realisasi belanja Triwulan II 2022 yang tercatat sebesar Rp3.726,02 miliar atau 35,87% dari pagu anggaran.

Perkembangan Inflasi Daerah​

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan II 2023 tercatat stabil dibandingkan dengan triwulan I 2023. Capaian ini didukung oleh beberapa poin antara lain:

• Normalisasi tekanan inflasi dari beberapa kelompok seperti turunnya tarif angkutan udara pasca berakhirnya periode Imlek dan Cap Go Meh
• Turunnya harga komoditas pangan karena pasokan yang stabil.
• Harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan.

Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan III tahun 2023 menghadapi berbagai tantangan antara lain dampak dari pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), faktor cuaca ekstrim El Nino, efek lanjutan dari kenaikan cukai rokok, kebakaran hutan, dan festive season/hari besar yang lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pembiayaan Daerah, Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Intermediasi perbankan Kalimantan Barat pada triwulan II 2023 tetap tumbuh dan berada pada level yang terjaga. Kredit perbankan tumbuh sebesar 2,96% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 2,21% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat, seiring peningkatan mobilitas pasca pencabutan status pandemi oleh Presiden sejak bulan Juni 2023 dan perayaan festive season yang lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh sebesar 11,08% (yoy) pada triwulan II 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Kalimantan Barat juga terus bertumbuh meskipun melambat, didorong oleh perlambatan giro dan tabungan. Sementara itu, risiko kredit bermasalah di Kalimantan Barat tetap berada dalam level yang terjaga, didorong oleh perbaikan Non Performing Loan (NPL) kredit investasi dan kredit modal kerja.​

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Pada triwulan II 2023, pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Barat mengalami net outflow sebesar Rp519 juta. Pelaksanaan Hari Raya Idulfitri dan Iduladha menjadi penyebab terjadinya pengeluaran arah aliran uang pada triwulan ini. Sementara itu, penurunan transaksi BI-RTGS dan SKNBI dari sisi nominal transaksi maupun volume selama triwulan II 2023 turut dipengaruhi oleh perkembangan implementasi BI-Fast.

Perkembangan implementasi Bantuan Sosial Non Tunai melalui Program Keluarga Harapan (PKH) berjalan baik. Tingkat penyerapan PKH pada triwulan II 2023 mencapai 96,85%. Selanjutnya, upaya akselerasi elektronifikasi transaksi keuangan di Kalimantan Barat terus dilakukan terutama melalui metode pembayaran digital QRIS dan menjaga kelancaran penyaluran program bantuan sosial. Hingga bulan Juni 2023 terdapat 269.918 merchants QRIS di Kalimantan Barat, meningkat 7,09% secara qtq dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2023 yang berjumlah 250,772 merchants.​

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat menunjukkan perbaikan berdasarkan indikator terkini. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2023 berada pada angka 4,52%, membaik dibandingkan dengan Februari 2022 sebesar 4,86%.

Rasio kemiskinan mengalami perbaikan menjadi 6,71% pada bulan Maret 2023, turun dibandingkan dengan Maret 2022 yang tercatat sebesar 6,73%. Meski demikian, jumlah penduduk miskin Kalimantan Barat pada bulan Maret 2023 meningkat 3,1 ribu jiwa atau 0,89% (yoy), dibandingkan dengan bulan Maret 2023.

Selanjutnya, Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan II 2023 mengalami kontraksi sebesar 6,52% (qtq) atau 133,10 dari sebelumnya sebesar 142,38 pada akhir triwulan I 2023.​

Prospek Perekonomian Daerah

Kinerja ekonomi global diprakirakan tetap, namun masih dibayangi oleh ketidakpastian yang meningkat. Pergeseran komposisi pertumbuhan ekonomi global 2023 menguat. Negara-negara dengan ekonomi maju mulai menunjukkan tren perbaikan. Sementara itu, tekanan inflasi di negara maju masih tinggi.

Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2023 diprakirakan tumbuh positif dari tahun 2022. Kinerja lapangan usaha utama dan tingkat konsumsi masyarakat yang diprakirakan masih tumbuh menjadi faktor pendorong perekonomian Kalimantan Barat pada tahun 2023.

Secara keseluruhan inflasi tahun 2023 di Kalimantan Barat diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 dan akan kembali ke rentang target inflasi nasional yang sebesar 3,0±1% (yoy) pada paruh kedua 2023.​

​

​