Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo​

6/2/2025 8:00 PM
Hits: 156

Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo Mei 2025

Gorontalo
Triwulan

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Kinerja pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan I 2025 tumbuh 6,07% (yoy), tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024 yang tumbuh 4,44% (yoy). Pertumbuhan pada triwulan I 2025 melanjutkan tren positif sejak triwulan III 2024 yang terus mencatatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan yang lebih tinggi tersebut berbanding terbalik dengan pertumbuhan kawasan Sulampua dan Nasional pada triwulan I 2025 yang tumbuh melambat masing-masing sebesar 5,03% (yoy) dan 4,87% (yoy) apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Lapangan Usaha (LU) didorong oleh lebih tingginya pertumbuhan LU Pertanian sebesar 9,27% (yoy) dan LU Perdagangan sebesar 7,90% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya. LU utama lainnya seperti LU Konstruksi masih tercatat tumbuh melambat sebesar 3,91% (yoy). LU Pertanian tumbuh sejalan dengan data KSA BPS produksi jagung pipilan kering kadar air 14% 210 ribu ton atau 49,69% (yoy) dan KSA BPS Padi yang te​​rcatat sebesar 98 ribu ton atau 167,04% (yoy).

Adapun pada sisi pengeluaran, pertumbuhan perekonomian Provinsi Gorontalo masih didorong oleh menguatnya komponen Konsumsi Rumah Tangga, komponen Pemerintah, dan masih kuatnya pertumbuhan komponen ekspor. Di sisi lain, komponen PMTB tumbuh melambat 1,84% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya. Komponen ekspor tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 8,40% (yoy), seiring dengan terjadinya ekspor komoditas Kayu, Barang dari Kayu dan Olahan Kelapa pada triwulan laporan.

KEUANGAN DAERAH​

Total pagu anggaran belanja pemerintah (fiskal) di Gorontalo pada triwulan I 2025 mencapai Rp11,73 triliun yang terdiri dari pagu belanja APBD Provinsi Gorontalo dengan pangsa 15,39% (Rp1,80 triliun), APBD Kabupaten/Kota dengan pangsa sebesar 51,50% (Rp6,04 triliun), dan APBN dengan pangsa sebesar 33,11% (Rp3,88 triliun). Nilai pagu belanja pada tahun 2025 terkontraksi 18,86% (yoy). Perlambatan pagu anggaran belanja pemerintah di Gorontalo pada tahun 2025 disumbang oleh turunnya komponen belanja APBN untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional Bendungan Bulango Ulu.Dengan demikian, perlambatan pagu anggaran belanja APBN pada tahun 2025 tercatat kontraksi 39,25% (yoy). Selanjutnya, perlambatan terjadi pada nilai pagu belanja APBD Kabupaten/Kota 0,07% (yoy). Selanjutnya, APBD Provinsi mengalami kontraksi sebesar 8,93% (yoy).

Kinerja realisasi belanja pemerintah pada triwulan I 2025 secara umum menunjukkan pertumbuhan yang melambat dibandingkan dengan triwulan IV  2024. Pertumbuhan serapan paling tinggi terdapat pada komponen APBD Provinsi Gorontalo sebesar 88,21% (yoy) serta belanja APBD Kabupaten/Kota mengalami pertumbuhan sebesar 49,09% (yoy). Di sisi lain,  belanja APBN mengalami kontraksi sebesar 37,69% (yoy).

INFLASI DAERAH​

Pada triwulan I 2025, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi 2,88% (mtm), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,56% (mtm). Inflasi bulanan yang terjadi di Provinsi Gorontalo pada triwulan I 2025 merupakan inflasi tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya pada tingkat nasional. Inflasi bulanan tersebut terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, cabai rawit, ikan selar/tude, bawang merah, dan ikan layang/benggol. Inflasi pada komponen tarif listrik disebabkan oleh normalisasi tarif pasca selesainya periode pelaksanaan kebijakan diskon tarif listrik. Selanjutnya, inflasi bulanan turut disumbang oleh peningkatan harga komoditas pangan seiring dengan meningkatnya permintaan dan curah hujan yang tinggi pada Triwulan I 2025. Namun demikian, tekanan inflasi yang lebih tinggi masih tertahan oleh deflasi pada komoditas kangkung, beras, angkutan udara, tomat, dan kemiri.

Sejalan dengan hal tersebut, secara tahunan Provinsi Gorontalo mengalami inflasi 1,76% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,79% (yoy). Atas catatan tersebut, laju inflasi tahunan Provinsi Gorontalo telah kembali ke dalam rentang sasaran inflasi Nasional 2,5%±1. Inflasi tahunan terutama disumbang oleh komoditas cabai rawit, bawang merah, tomat, ikan selar/tude, dan emas perhiasan. Peningkatan harga komoditas pangan khususnya hortikultura disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Berdasarkan informasi dari Stasiun Klimatologi Provinsi Gorontalo, curah hujan kumulatif pada Triwulan I 2025 tercatat sebesar 232mm, lebih tinggi dibandingkan curah hujan normal Triwulan I 2025 sebesar 121mm. Lebih lanjut, peningkatan permintaan pada periode HBKN Ramadan dan Idulfitri turut mendorong inflasi pada Triwulan I 2025.  Sementara itu, deflasi tahunan disumbang oleh komoditas beras, tarif listrik, daging ayam ras, daun bawang, dan telur ayam ras. Deflasi komoditas beras disebabkan oleh bergesernya musim panen pasca El Nino yang berdampak pada langkanya komoditas beras pada tahun lalu.

STABILITAS KEUANGAN DAERAH​

Stabilitas Keuangan Provinsi Gorontalo pada Triwulan I 2025 terpantau masih terjaga. Kondisi tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit yang masih tumbuh di atas target rentang sasaran Nasional 10-12%, atau tumbuh sebesar 12,04% (yoy), meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,32% (yoy). Pertumbuhan yang masih tinggi tersebut juga didukung oleh Non Performing Loan (NPL) yang masih terjaga di bawah threshold 5% atau sebesar 4,11%.

Selanjutnya, risiko likuiditas perbankan meningkat, tercermin dari aset perbankan yang masih mengalami pertumbuhan yang terbatas sebesar 0,78% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,75% (yoy). Terbatasnya pertumbuhan aset perbankan di Provinsi Gorontalo seiring dengan pertumbuhan DPK yang terkontraksi sebesar 0,34% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 1,73% (yoy). Peningkatan risiko perbankan juga tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 373.92%, mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya sebesar 358,00%. Terkontraksinya DPK dan meningkatnya LDR disebabkan oleh peningkatan pengeluaran masyarakat pada momen perayaan HBKN Ramadan dan Idulfitri.

Kinerja kredit sektor rumah tangga tercatat masih mengalami pertumbuhan yang positif ditengah NPL yang masih terjaga. Kredit rumah tangga tercatat tumbuh 5,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,65% (yoy). Meskipun melambat, kualitas kredit rumah tangga pada triwulan I 2025 tercatat mengalami perbaikan atau sebesar 1,30%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,34%.

SISTEM PEMBAYARAN DAN PEN​GELOLAAN UANG RUPIAH

Transaksi sistem pembayaran nontunai pada triwulan I  2025 mencapai Rp2,18 triliun atau tumbuh 4,17% (yoy), menunjukkan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan pangsa nominal transaksinya, sebanyak 79,83% transaksi (Rp1,74 triliun) berupa BI-RTGS dan 20,17% transaksi (Rp441,01 miliar) berupa transaksi SKNBI. Kinerja nominal nontunai yang terakselerasi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo yang tumbuh sebesar 6,07% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Aliran uang kartal yang dikelola Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo pada triwulan I 2025 tercatat mengalami net outflow sebesar Rp214,01 miliar.   Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo terus mengoptimalkan layanan setoran dan bayaran perbankan untuk dapat terus mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) kepada seluruh masyarakat di Gorontalo. Aktivitas penukaran ULE masyarakat dapat dilakukan di perbankan maupun melalui layanan kas keliling yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo sekaligus membantu distribusi ULE secara lebih luas secara langsung kepada masyarakat. Pada triwulan I 2025 terdapat Uang Tidak Layak Edar (UTLE) sebanyak 2.012.780 bilyet yang dimusnahkan. Sementara itu, ditemukan 3 lembar uang palsu pada periode laporan.

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN​

Kinerja ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo berdasarkan data Sakernas Februari 2025 mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2024. Penurunan tersebut tercermin dari Angkatan Kerja atau penduduk yang bekerja, sementara tidak bekerja, dan pengangguran sebanyak 634.987 orang, lebih rendah dari Februari 2024 sebanyak 655.381 orang. Penurunan ketenagakerjaan yang terjadi pada Februari 2025 juga tercermin dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 67,52% lebih rendah dibandingkan Februari 2024 sebesar 70,48%. Rendahnya persentase TPAK mengindikasikan bahwa jumlah angkatan kerja yang bekerja atau aktif mencari kerja cenderung turun.

Selanjutnya, terjadi peningkatan pangsa penduduk yang bekerja dengan lulusan SMA dan SMK serta Perguruan Tinggi di Provinsi Gorontalo yang menunjukkan semakin tingginya akses penduduk untuk mendapatkan pendidikan formal. Momentum tersebut harus dijaga dan ditingkatkan agar kualitas tenaga kerja di Provinsi Gorontalo dapat meningkat dan diminati oleh pemberi pekerjaan. 

Kesejahteraan petani di Provinsi Gorontalo tercatat mengalami peningkatan pada Triwulan I 2025, tercermin dari NTP sebesar 117,13, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 108,25. Peningkatan tersebut terjadi di tengah periode musim panen padi dan jagung, serta seiring dengan tingginya harga komoditas cabai rawit, dan kelapa. Turunnya Bulog untuk melakukan penyerapan gabah dan jagung di tingkat petani dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan pasaran diprakirakan juga mendorong peningkatan kesejahteraan dari petani.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Melalui pemantauan terhadap indikator perkembangan ekonomi global, nasional, serta capaian pertumbuhan dan indikator makroekonomi Provinsi Gorontalo secara akumulatif sampai dengan triwulan laporan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan I 2025 serta tahun 2025 secara keseluruhan diprakirakan masih tumbuh positif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian pada tahun 2025 diprakirakan akan tetap didorong oleh Lapangan Usaha Pertanian, Pertambangan, dan Industri Pengolahan. Faktor yang diprakirakan menjadi pendorong LU Pertanian adalah peningkatan bantuan pupuk 15%, perluasan areal tanam padi hingga 87 ribu hektar, serta luas tanam jagung awal tahun yang tinggi yang akan turut mendukung program swasembada pangan serta program MBG.

Pada Triwulan II 2025, Provinsi Gorontalo diprakirakan mengalami tekanan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, laju inflasi Provinsi Gorontalo diprakirakan masih terjaga pada rentang sasaran inflasi Nasional 2,5% ±1%. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau diprakirakan masih menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di Provinsi Gorontalo. Tekanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau diprakirakan terutama disumbang oleh komoditas beras seiring dengan telah berakhirnya periode panen dan fenomena pergeseran musim pasca El Nino.

Sementara itu, capaian inflasi Provinsi Gorontalo pada tahun 2025 diprakirakan tetap berada pada rentang sasaran seiring dengan normalisasi capaian deflasi pada tahun 2024. Terjaganya inflasi didukung oleh program swasembada pangan Pemerintah Pusat dan berbagai program inovatif TPID se-Provinsi Gorontalo yang diprakirakan dapat menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan di Provinsi Gorontalo.


Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA: (62 21) 131
e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo
Halaman ini terakhir diperbarui 6/11/2025 8:59 AM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga