Saat ini perekonomian Gorontalo didorong oleh 3 sektor unggulan yaitu Sektor Pertanian, Konstruksi, dan Perdagangan, dengan komoditas pertanian utama berupa Jagung dan Padi. Adapun dari sektor UMKM, Gorontalo terkenal akan kerajinan tangan sulaman Karawo dan kerajinan tangan eceng gondok.
Komoditas unggulan ekspor diantaranya Jagung, Ikan Tuna, Gula Tetes, dan Sulaman karawo.
Gorontalo memiliki beragam potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, diantaranya:
- Potensi Tanaman Pangan & Holtikultura
- Potensi Hutan
- Potensi perkebunan
- Potensi kelautan dan perikanan
- Potensi barang tambang
- Potensi Tanaman Pangan & Holtikultura
Tanaman pangan meliputi padi dan palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedele, kacang tanah dan kacang hijau). Luas panen padi sawah adalah 56.061ha dan produksi 289.656 ton (produktivitas 51,67kw/ha), dengan luas panen terbesar berada di Kabupaten Gorontalo sekitar 25.104ha. Untuk padi ladang adalah seluas 38ha dengan produksi 120 ton (produktivitas 31,58 kw/ha). Luas panen jagung adalah 140.460ha dengan 677.249 ton produksi (48,22kw/ha produktivitas), 48% diantaranya berada di Kabupaten Pohuwato.
Hortikultura meliputi komoditas sayur-sayuran (bawang merah, daun bawang, bayam, buncis, kangkung, ketimun, cabai besar, cabai rawit, sawi, terong, kacang panjang, kubis, labu siem dan tomat) dan buah-buahan (durian, manga, nangka, nenas, papaya, pisang dan rambutan). Cabai rawit merupakan komoditas utama sayur-sayuran dengan luas panen 2.065 hektar dengan produksi sebanyak 11.822 ton. Dari komoditas buah-buahan, pisang adalah yang utama dengan produksi 4.404 ton.
- Potensi Hutan
Luas hutan produksi mencapai 20,93% dari total luas hutan yang sebesar 1.199.420 hektar dengan produksi kayu mencapai 9.187,95m3. Sedangkan untuk hutan suaka alam mencapai 16,39% dan hutan lindung 17,06%. Hutan mangrove primer mencapai 3.407,13 hektar dan sekunder mencapai 9.424,91ha.
- Potensi Perkebunan
Hasil tanaman perkebunan paling dominan adalah kelapa dengan produksi sebesar 63.386 ton dari luasan perkebunan kelapa sekitar 66.802ha, diikuti oleh tebu (28.602 ton) dan kemiri (10.070 ton).
- Potensi perikanan dan kelautan
Hasil Perikanan terbesar diperoleh dari Budidaya Perikanan Darat yaitu sebesar 115.477,39 ton atau sebesar 54,36% dari keseluruhan produksi yaitu 212.427,50 ton dan 95.991 ton dari hasil Perikanan Laut dengan 8.413 rumah-tangga perikanan. Luas areal Rumput Laut sekitar 14.250ha dengan produksi 99.454,4 ton sedangkan luas areal Perikanan Tangkap adalah + 50.500km2 dengan potensi 92.171 ton/tahun.
- Potensi Barang Tambang
Provinsi Gorontalo memiliki berbagai jenis bahan tambang logam seperti emas, perak, tembaga, pasir besi. Sedangkan bahan non logam antara lain seperti slag pasir, batu, pasir-batu (sirtu), kerikil, besi andesit, batu makora, basalt, batu gamping, toseki, batu granit, dll.
Energi Listrik
Sebagian besar kebutuhan listrik dipasok oleh PT. PLN dengan daya tersambung setiap bulan rata-rata sebesar 142,19 MWatt. Sementara itu listrik terjual setiap bulan rata-rata sebesar 24.562,49 MWh. Secara kebutuhan akan listrik, Provinsi ini telah cukup terpenuhi dengan adanya system interkoneksi dengan Provinsi lain. Saat ini sedang dibangun PLTU Molotabu dengan kapasitas 2 x 12 MW dan PLTU Anggrek dengan kapasitas 2 x 25 MW.