Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu 

6/9/2023 12:00 AM
Hits: 1134

Laporan Perekonomian Provinsi Bengkulu Mei 2023

Bengkulu
Triwulan

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu mengalami perlambatan pada triwulan I 2023 dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya. Secara umum, perlambatan pertumbuhan tersebut didorong oleh deselerasi komponen ekspor dan konsumsi pemerintah sejalan dengan menurunnya permintaan batu bara negara mitra dagang dan masih rendahnya realisasi anggaran pemerintah daerah di awal tahun. Dari sisi pengeluaran, komponen Konsumsi Rumah Tangga, Ekspor Barang dan Jasa, dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi komponen yang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu. Sementara dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan ditopang oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Transportasi dan Pergudangan, dan Perdagangan Besar dan Eceran.


KEUANGAN PEMERINTAH
Kinerja keuangan pemerintah pada triwulan I 2023 menurun dari sisi pendapatan dan belanja jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2022 mengalami penurunan yang didorong oleh turunnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sementara itu realisasi belanja Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 didorong turunnya realisasi belanja operasi dan belanja transfer pada triwulan l
aporan.
Realisasi pendapatan Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 mengalami penurunan yang bersumber dari komponen realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Total realisasi komponen pendapatan tersebut pada periode laporan sebesar 14,98%.
Realisasi belanja Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong turunnya realisasi belanja operasi dan belanja transfer pada triwulan laporan. Total realisasi kedua komponen belanja tersebut pada pagu sebesar 13,31% dan 11,99%.
Realisasi belanja APBN Provinsi Bengkulu triwulan I 2023 sebesar Rp3.041,74 miliar atau 20,66% dari pagu yang ditetapkan. Realisasi tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 20.73% dari pagu yang ditetapkan.

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
Inflasi Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi pada triwulan ini didorong oleh mulai meredanya dampak 2nd round effect penyesuaian harga BBM. Meskipun demikian, adanya penyesuaian tarif layanan kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023 dan berakhirnya masa PPKM sesuai ketetapan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2022 telah menahan laju penurunan tekanan inflasi.
Tekanan inflasi pada triwulan I 2023 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Tekanan inflasi pada triwulan ini utamanya didorong oleh kelompok transportasi, makanan, minuman. Untuk kelompok transportasi, peningkatan disumbangkan oleh komoditas bensin, mobil, tarif kendaraan travel, solar, pemeliharaan/service. Sementara pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, peningkatan tekanan inflasi disumbangkan oleh komoditas rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, dan telur ayam ras.
Pada triwulan II 2023, tekanan inflasi Provinsi Bengkulu diprakirakan menurun dibandingkan dengan triwulan I 2023. Penurunan tekanan inflasi diprakirakan akibat adanya normalisasi konsumsi dan mobilitas masyarakat sejalan dengan berakhirnya masa HBKN Ramadhan dan Idul Fitri. Lebih lanjut, membaiknya kondisi cuaca akan mendorong ketersediaan pasokan dapat terjaga.

PEMBIAYAAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM
Kondisi stabilitas sistem keuangan Provinsi Bengkulu pada periode triwulan I 2023 menunjukkan penguatan akibat optimisme rumah tangga, pelaku usaha, dan perbankan yang semakin tinggi. Kinerja korporasi cenderung meningkat terlihat dari tingkat non performing loan yang menurun dan pertumbuhan kredit investasi. Tingkat intermediasi perbankan semakin tinggi dengan penyaluran kredit yang tumbuh pada triwulan I tahun 2023. Pertumbuhan aset perbankan mengalami penurunan pada periode laporan sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu.
Kinerja perbankan syariah cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan pembiayaan secara signifikan disebabkan meningkatnya pembiayaan untuk investasi. Pangsa penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat tumbuh dengan tingkat risiko yang masih terjaga. Dengan kondisi ini, stabilitas sistem keuangan di Provinsi Bengkulu relatif terjaga.

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Pada triwulan I 2023, aktivitas peredaran uang kartal di Provinsi Bengkulu mengalami net inflow. Hal ini menunjukkan jumlah aliran uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan jumlah uang kartal yang masuk ke Kas Bank Indonesia Provinsi Bengkulu. Net inflow pada triwulan I 2023 mencapai Rp779,47 miliar. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp1,007 triliun.
Penarikan bank pada triwulan I tahun 2023 tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2022. Total penarikan bank pada periode laporan adalah sebesar Rp752,29 miliar, menurun dari triwulan IV 2022 yang tercatat sebesar Rp Rp1,80 triliun. Di sisi lain, tingkat setoran bank mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp795,75 miliar pada triwulan IV 2022, menjadi Rp 1.531,76 miliar pada triwulan I 2023.
Nilai transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp171,07 miliar atau terkontraksi 35,73% (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 28,98% (yoy). Sementara itu, dilihat berdasarkan volumenya, volume transaksi SKNBI pada triwulan I 2023 juga tercatat terkontraksi sebesar 8,48% (yoy) dengan total transaksi sebanyak 4.197 atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mengalami peningkatan pada level 4,35% (yoy). Tren penurunan ini diperkirakan karena masyarakat yang mulai beralih menggunakan sistem layanan BI-FAST.
nilai transaksi BI-Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan penurunan pada triwulan I 2023. Nilai transaksi BI-RTGS pada triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp2,22 triliun, atau menurun sebesar 4,52% dari tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada volume transaksi yang mencapai 1.772 transaksi atau menurun sebesar 30,43% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Nilai transaksi tersebut lebih rendah dibandingkan pada triwulan I 2022 yang tercatat sebesar Rp2,327 triliun. Penurunan nilai transaksi dan volume RTGS tersebut disebabkan berkurangnya nilai volume transaksi pada periode awal tahun.
Kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank mengalami peningkatan pada triwulan laporan. Transaksi pembelian dan penjualan valas masing-masing meningkat sebesar 48,28% (yoy) dan 43,51% (yoy). Total nilai transaksi jual beli valuta asing di KUPVA BB pada triwulan I 2023 sebesar Rp5,99 miliar dengan komposisi pembelian valas Rp 3,04 miliar dan penjualan valas Rp 2,94 miliar.

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
Melanjutkan tren di periode sebelumnya, Kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Provinsi Bengkulu mengalami perbaikan. Kondisi ini tercermin dari adanya perbaikan dari kondisi Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase Kemiskinan. Perbaikan kondisi tersebut sejalan dengan tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pasca pandemi COVID-19.
Meneruskan tren perbaikan yang berlangsung sejak triwulan III 2022, NTP Provinsi Bengkulu juga Kembali membaik pada triwulan I 2023. NTP Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 141,76. Kondisi level NTP yang berada di atas 100 mencerminkan bahwa daya tukar (term of trade) dari pendapatan atas produk pertanian masih lebih tinggi dibandingkan dengan biaya barang/jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Tren perbaikan aktivitas ekonomi yang berlanjut mendorong penurunan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data BPS pada periode September 2022, persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 14,34%, atau menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 14,43%. Penurunan persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan. Meski membaik di periode ini, persentase penduduk miskin Provinsi Bengkulu masih menjadi yang tertinggi ketujuh secara nasional.

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
Pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu diprakirakan akan sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2022. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan konsumsi Rumah Tangga, dan tercermin dari perlambatan mayoritas komponen Lapangan Usaha. Namun demikian, perlambatan lebih lanjut tertahan oleh pengeluaran pemerintah yang diprakirakan terakselerasi.
Dari sisi permintaan, mayoritas komponen PDRB diprakirakan melambat dipengaruhi perlambatan pent-up demand, kehati-hatian masyarakat di tengah ketidakpastian, serta perlambatan permintaan eksternal dan tren penurunan harga komoditas ekspor. Di sisi lain, konsumsi pemerintah diprakirakan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dipengaruhi fokus pemerintah untuk mendorong perekonomian daerah. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), peningkatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan III 2023 terjadi pada sebagian besar LU.
Secara tahunan tahun 2023, tekanan inflasi Kota Bengkulu diprakirakan melambat menuju range sasaran inflasi nasional 3±1%. Di tengah ekonomi yang tumbuh melambat, perlambatan inflasi pada tahun 2023 juga dipengaruhi oleh penurunan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM, baik akibat kebijakan pemerintah maupun penurunan harga minyak global, yang diprakirakan dapat mendukung perlambatan inflasi.




Lampiran
Kontak
Contact Center BICARA: (62 21) 131, e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Informasi Kantor Perwakilan BI ​​Provinsi Bengkulu
Halaman ini terakhir diperbarui 6/9/2023 7:29 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga