Laporan Perekonomian Provinsi

BI Icon
​Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPbN), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua Barat, SKK Migas
12/7/2020 11:00 AM
Hits: 2246

Laporan Perekonomian Provinsi Papua Barat November 2020

Papua Barat
Triwulan

Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada triwulan III 2020 tercatat kontraksi 3,35% (yoy) dan lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan II 2020 yang tumbuh positif sebesar 0,53% (yoy), terutama disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor dan investasi. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), seluruh LU utama mengalami kontraksi kecuali Industri Pengolahan yang tercatat tumbuh positif. Sementara, kontraksi paling dalam terjadi pada LU Transportasi dan Pergudangan

Berdasarkan perkembangan berbagai indikator dan hasil liaison, ekonomi Papua Barat pada triwulan IV 2020 diperkirakan membaik seiring pemulihan ekonomi. Perekonomian diperkirakan membaik seiring mulai terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di berbagai daerah. Meski demikian, pertumbuhan pada triwulan IV 2020 masih berada dalam level yang rendah yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.

Inflasi Papua Barat pada triwulan III 2020 terjaga pada level yang rendah dan stabil. Secara tahunan, Papua Barat mengalami inflasi 0,33% (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding triwulan II 2020 sebesar 1,52% (yoy). Inflasi ini juga berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,42% (yoy). 

Stabilitas Sistem Keuangan Daerah Provinsi Papua Barat pada triwulan III 2020 tetap terjaga seiring dengan berangsur pulihnya aktivitas masyarakat.

Pada triwulan I 2021 perekonomian Papua Barat diperkirakan tumbuh positif dan meningkat dibanding perkiraan triwulan IV 2020. Pandemi COVID-19 menyebabkan ekonomi triwulan IV 2020 diperkirakan rendah yang kemudian berimplikasi pada arah ekonomi pada triwulan I 2021. Ekonomi pada triwulan I 2021 diperkirakan akan didorong oleh pulihnya sebagian besar sektor ekonomi.

Inflasi Papua Barat pada triwulan I 2021 diperkirakan meningkat dibanding perkiraan inflasi pada triwulan IV 2020. Kendati meningkat, inflasi diperkirakan masih berada dalam level yang rendah. Peningkatan inflasi ditengarai karena meningkatnya aktivitas ekonomi sehingga mendorong permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa. Peningkatan secara umum akan menggerakkan inflasi inti (core inflation). Sementara, inflasi kelompok bahan makanan bergejolak (volatile food) diperkirakan sedikit meningkat setelah tercatat rendah pada 2020. Inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) akan dipicu oleh perkiraan meningkatnya tarif angkutan udara setelah pada 2020 tercatat rendah.

Lampiran
Kontak
​​yogasvara@bi.go.id​; 
fauzan_rp@bi.go.id; sotaro_az@bi.go.id
Halaman ini terakhir diperbarui 2/17/2021 7:11 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?

Baca Juga