Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada
triwulan III 2020 tercatat kontraksi 3,35% (yoy) dan lebih rendah dibanding
pertumbuhan triwulan II 2020 yang tumbuh positif sebesar 0,53% (yoy), terutama
disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor dan investasi. Dari sisi Lapangan
Usaha (LU), seluruh LU utama mengalami kontraksi kecuali Industri Pengolahan
yang tercatat tumbuh positif. Sementara, kontraksi paling dalam terjadi pada LU
Transportasi dan Pergudangan
Berdasarkan perkembangan berbagai
indikator dan hasil liaison, ekonomi Papua Barat pada triwulan IV 2020
diperkirakan membaik seiring pemulihan ekonomi. Perekonomian diperkirakan
membaik seiring mulai terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di berbagai
daerah. Meski demikian, pertumbuhan pada triwulan IV 2020 masih berada dalam
level yang rendah yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
Inflasi Papua Barat pada triwulan III
2020 terjaga pada level yang rendah dan stabil. Secara tahunan, Papua Barat
mengalami inflasi 0,33% (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding triwulan II
2020 sebesar 1,52% (yoy). Inflasi ini juga berada di bawah angka inflasi
nasional yang tercatat sebesar 1,42% (yoy).
Stabilitas Sistem Keuangan Daerah
Provinsi Papua Barat pada triwulan III 2020 tetap terjaga seiring dengan
berangsur pulihnya aktivitas masyarakat.
Pada triwulan I 2021 perekonomian
Papua Barat diperkirakan tumbuh positif dan meningkat dibanding perkiraan
triwulan IV 2020. Pandemi COVID-19 menyebabkan ekonomi triwulan IV 2020
diperkirakan rendah yang kemudian berimplikasi pada arah ekonomi pada triwulan
I 2021. Ekonomi pada triwulan I 2021 diperkirakan akan didorong oleh pulihnya
sebagian besar sektor ekonomi.
Inflasi Papua Barat pada triwulan
I 2021 diperkirakan meningkat dibanding perkiraan inflasi pada triwulan IV
2020. Kendati meningkat, inflasi diperkirakan masih berada dalam level yang
rendah. Peningkatan inflasi ditengarai karena meningkatnya aktivitas ekonomi
sehingga mendorong permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa. Peningkatan
secara umum akan menggerakkan inflasi inti (core inflation). Sementara, inflasi
kelompok bahan makanan bergejolak (volatile food) diperkirakan sedikit
meningkat setelah tercatat rendah pada 2020. Inflasi kelompok harga yang diatur
pemerintah (administered prices) akan dipicu oleh perkiraan meningkatnya tarif
angkutan udara setelah pada 2020 tercatat rendah.