Cerita BI

BI Icon
​​
​​​​Departemen Komunikasi
12/1/2020 7:00 AM
Hits: 4609

Nama Gubernur BI di Menara Kembar BI Thamrin


Bertepatan dengan hari Bank 5 Juli 1963, gedung Bank Indonesia (BI) di kawasan Thamrin-Jakarta diresmikan oleh Presiden Soekarno. Selain gedung lama yang didesain oleh F. Silaban, Gedung BI Thamrin juga diapit oleh menara kembar kombinasi warna biru dan perak tepat di belakangnya. Dua menara yang dirancang oleh Ir. Karnaya itu dahulu bernama gedung A dan B. Namun pada 2015, gedung A diberi nama Menara Radius Prawiro dan gedung B disebut Menara Sjafruddin Prawiranegara.

Sjafruddin Prawiranegara adalah Presiden De Javasche Bank (DJB) yang terakhir (1952-1953) sekaligus Gubernur BI yang pertama (1953-1958). Beliau orang yang turut merintis pembentukan BI pada 1953 sebagai hasil nasionalisasi dari DJB. Salah satu hal yang menonjol dalam masa kepemimpinannya adalah keteguhan dan ketegasannya dalam menjalankan fungsi utama bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai rupiah dan keseimbangan moneter internal dan eksternal.

Sementara itu, Radius Prawiro merupakan nama gubernur yang memimpin bank sentral pada masa rehabilitasi perekonomian tahun 1966-1973. Prestasi beliau yang menonjol pada saat memimpin BI adalah keberhasilannya menurunkan inflasi yang mencapai 600% pada 1965 menjadi di bawah 50%, bahkan hanya 2,5% di tahun 1971. Selain itu, Radius juga melakukan terobosan dengan menggalakkan dua program tabungan yang amat populer di awal 1970an, yaitu Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska).

Sebelum pindah ke kawasan Thamrin, BI masih berkantor di gedung peninggalan DJB di Jakarta Kota atau tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No. 3 hingga tahun 1963. Gedung lama ini kemduain dikenal dengan sebutan BI Kota (sekarang menjadi Museum Bank Indonesia). Pada akhir tahun 1950an, muncul rencana pembangunan gedung baru di kawasan perkantoran yang dekat dengan pusat pemerintahan. Gagasan pemindahan gedung baru BI juga sangat terkait dengan tuntutan organisasi yang terus maju, kebutuhan fasilitas dan lahan yang lebih luas, serta untuk menjangkau visi yang jauh ke depan.

Setelah lebih dari satu dekade sejak kepindahannya ke Thamrin, BI menyusun sebuah Program Rencana Induk Kompleks Perkantoran Bank Indonesia (Rikoperbi) yang merupakan gambaran pengembangan Kantor Pusat BI dalam kurun waktu 10 tahunan depan. Evaluasi Rikoperbi terbagi atas empat periode, yaitu Rikoperbi 1978, 1988, 1998, dan 2008 – 2009. Rencana Induk itu saat ini telah mewujud menjadi Komplek Perkantoran BI yang menempati area lahan yang dibatasi oleh jalan Thamrin, jalan Kebon Sirih, jalan Tanah Abang, dan jalan Budi Kemuliaan.

Lampiran
Kontak
​Contact Center BICARA : (62 21) 131 e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB
Halaman ini terakhir diperbarui 12/20/2020 3:01 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :
  • Cerita BI

Baca Juga