Sulteng dikenal menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Ekonomi Sulteng bahkan pernah menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi nasional pada 2015 dan 2016. Pada periode tersebut, terdapat industri andalan baru yakni industri hilirisasi nikel dan gas yang menjadi salah satu industri unggulan Sulteng hingga kini. Secara sektoral, size ekonomi Sulawesi Tengah masih didominasi oleh 5 sektor utama, yakni sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan. Kontribusi 5 sektor ini terhadap total ekonomi Sulawesi Tengah mencapai kisaran 75% dari total PDRB Sulteng. Dari sektor pertanian, beberapa komoditas unggulan antara lain kakao, kelapa sawit, kelapa, ikan segar, jagung, dsb.
Sulteng juga merupakan daerah yang paling banyak menerima PMA. PMA di Sulteng tersebut terutama ditopang oleh investasi hilirisasi nikel dan gas yang berkembang pesat hingga kini. Dengan realisasi investasi tersebut, ekspor Sulawesi Tengah kini menjadi provinsi dengan ekspor LN terbesar di Sulampua.
Ke depan, Sulteng akan semakin berkontribusi nyata terhadap upaya pengurangan defisit transaksi berjalan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi seiring perkembangan hilirisasi nikel yang terus menghasilkan turunan baru antara lain stainless steel, (hot-rolled-coiled, cold-rolled-coiled, carbon steel dan baterai lithium. Selain itu, hilirisasi gas juga berkembang pesat antara lain liquefied natural gas (LNG) dan gas amonia,