Organisasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung

Junanto Herdiawan

Direktur – Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung

​​

Junanto Herdiawan lahir di Jakarta pada tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Bidang Manajemen Universitas Trisakti pada tahun 1994. Junanto melanjutkan Pendidikan di University of Leeds dan mendapatkan gelar Master di Bidang Economics pada tahun 2000. Junanto juga melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan mendapatkan gelar Doktor di Bidang Filsafat pada tahun 2021.

Memulai kariernya di Bank Indonesia sejak tahun 1996, saat ini Junanto menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung sejak tahun 2024. Sebelumnya, Junanto menjabat sebagai Deputi Kepala Perwakilan Grup SP PUR dan MI (2023-2024), Kepala Grup Strategi dan Pengelolaan Komunikasi (2018-2023), Kepala Grup Hubungan dan Strategi Komunikasi (2018).

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)​​

​​Unduh LHKPN ​​​​Informasi Publik ​ Formulir Permohonan Informasi dan Keberatan


Peta

Kontak

​​Jl. Hasanuddin No. 38
​Bandar Lampung
​35211
Telp: (0721) 486355 
Fax: (0721) 481131

​Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera dengan luas wilayah dataran 35.288,35 Km2. Berdasarkan letak geografis, Provinsi Lampung dibatasi oleh Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di sebelah utara, Selat Sunda di sebelah selatan, Laut Jawa di sebelah timur, dan Samudra Indonesia di sebelah barat. Secara administratif, terdapat 2 kota dan 13 kabupaten di Provinsi Lampung dengan Kota Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi. Masing-masing kota/kabupaten tersebut dibagi ke dalam wilayah kecamatan dan desa/kelurahan yang seluruhnya terdiri dari 227 kecamatan dan 2.463 desa/kelurahan.

​Pada masa awal kemerdekaan, Lampung masih termasuk daerah administrasi di Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Undang-undang No.14 tahun 1964. Sejak masa VOC Belanda, Lampung dikenal dengan produksi ladanya yang mengundang pedagang mancanegara. Sampai dengan saat ini, lada Lampung masih menduduki peringkat kedua (26,25%) setelah Kepulauan Bangka Belitung (32.85%) dalam kontribusi terhadap produksi lada nasional. Selain lada, perkebunan Lampung sejak masa kolonial telah menghasilkan komoditas kopi robusta, tebu, karet, dan kelapa sawit, di samping menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

1. ISTANA KEDATUN KEAGUNGAN
Kedatun Keagungan Lampung merupakan rumah budaya yang dibangun untuk pelestarian adat budaya Lampung. Rumah budaya ini secara turun-temurun berasal dari Kedatuan Dipuncak, yang diperkirakan hidup sejak 700 M silam.  Kedatun Keagungan Lampung, salah satu Warisan peninggalan kebudayaan Adat Budaya Lampung khususnya Pepadun yang Bernasab dan Bersabab dari Kedatuan Dipuncak. Bangunan Kedatun tersusun dari beragam jenis kayu, mulai tembesu, unglen, dan kayu lainnya, yang berlokasi di Jl. Sultan Haji, No.45, Sepang Jaya, Kedaton, Bandar Lampung. Agar awet tidak dimakan rayap, kayu berkualitas tinggi ini sebelumnya sudah diawetkan dengan cara dibenamkan dalam lumpur selama bertahun-tahun.                                                                   
 2. TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS
Taman nasional Way Kambas adalah suatu perwakilan ekosistem hutan yang berada di dataran rendah, di mana tempat ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang dan juga hutan pantai. Berbagai tanaman, tumbuh di tempat ini diantaranya yaitu sala, ketapang, cemara laut, api-apian dan masih banyak lagi. Taman nasional ini terletak di Jl. Raya Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Meskipun saat ini Way Kambas lebih identik dengan gajah, di tempat ini pun terdapat berbagai hewan mamalia diantaranya yaitu badak, tapir, siamang dan masih banyak lagi. 

Badak tidak hanya bisa ditemukan di Ujung Kulon, di Way Kambas pun juga bisa ditemukan. Namun, tetap hewan jenis gajah Sumatera yang mendominasi di Taman Nasional Way Kambas tersebut dan tak heran jika di tempat ini terdapat Pusat Latihan Gajah. Hewan gajah yang liar memang sengaja dilatih untuk kemudian digunakan sebagai hewan untuk membantu dalam pengangkutan, atraksi, gajah tunggang ataupun sebagai bajak sawah. Di pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan berbagai kegiatan dalam melatih gajah liar. Selain itu, terdapat  atraksi gajah seperti menarik tambang, menari, main bola, berenang, hormat dan masih banyak lagi atraksi lainnya.pusat latihan gajah di taman nasional Way Kambas ini memang sudah cukup lama didirikan sehingga tak heran jika sampai saat ini, pusat latihan tersebut sudah berhasil menjinakkan ratusan hewan gajah.

3. PULAU PAHAWANG
Pulau Pahawang merupakan sebuah pulau yang terletak di Kecamatan Punduh Pdada, Kabupaten Pesawaran. Pulau ini terbagi menjadi dua, yakni Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil. Beragam fasilitas wisata tersedia mulai dari snorkeling sampai dengan wisata air lainnya. Di Pulau Pahawang Kecil, terdapat satu jembatan alami yang disebut dengan Tanjung Putus yang menghubungkan antara Pulau Tanjung Putus dengan Pulau Pahawang Kecil. Tanjung Putus hanya dapat terlihat saat air laut surut karena jika pasang, jembatan alami ini akan terendam air. Pulau Pahawang Kecil dapat ditempuh kurang lebih sepuluh menit dari Pulau Pahawang besar. Kebanyakan para pengunjung menginap di penginapan Pulau Pahawang Besar karena di Pulau tersebut sebagian besar penduduk setempat tinggal.

4. PULAU TEGAL MAS
Pulau Tegal Mas Lampung merupakan salah satu tempat wisata baru di Kabupaten Pesawaran. Aksesnya cukup mudah, hanya sekitar 45 menit dari Kota Bandar Lampung, perjalanan kemudian diteruskan dengan menyebrang melalui akses Pantai Sari Ringgung selama kurang lebih 15 menit. Di Pulau ini terdapat berbagai fasilitas yang bisa dinikmati antara lain snorkeling dan permainan kano. Tergolong tempat yang baru, pantai ini belum terlalu banyak dikunjungi sehingga dapat menjadi alternatif pilihan wisata yang cukup nyaman.                                                                                                      

 5. TELUK KILUAN
Teluk Kiluan adalah objek wisata pantai yang terletak di Bumi Sari Natar, Kabupaten Tanggamus dengan potensi wisata bahari, dan terkenal dengan banyaknya lumba-lumba, ikan paus disekitaran Teluk Kiluan. Teluk Kiluan juga terkenal dengan keindahan alam bagi para pemancing handal, karena setiap tahun diadakan lomba memancing yang diikuti oleh para pemancing handal di seluruh Indonesia. Lokasinya berjarak 73 km dari Bandara Lampung dan dapat dicapai selama 3 jam menggunakan mobil. Salah satu keistimewaan Teluk Kiluan adalah atraksi lumba-lumba di laut lepas. Teluk Kiluan sebagai jalur migrasi dari dua jenis lumba-lumba, yaitu lumba-lumba hidung botol (Tursiops Truncatus) dengan badan lebih besar, berwarna abu-abu. Yang kedua adalah lumba-lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil. Jumlah kedua lumba-lumba itu sangat banyak karena yang melewati Teluk Kiluan ini diperkirakan mencapai ratusan bahkan ribuan lumba-lumba. Lumba-lumba sebaiknya dilihat pada pagi hari pukul 06.00.

6. AIR TERJUN WAY LALAAN                                                                                               
Obyek wisata ini menempati suatu lembah di kaki gunung Tanggamus yang berhawa sejuk dimana terdapat air terjun bertingkat yang jarak satu dengan lainnya kurang lebih 200m. Air terjun ini merupakan aliran dari Sungai Lalaan yang bermuara ke Teluk Semangka. Sebuah tangga semen sepanjang kurang lebih 100m menurun menuju lembah dibangun sejak zaman Belanda dahulu kala. Payung-payung peristirahatan, kamar ganti pakaian dan peralatan parkir tersedia bagi pengunjung yang datang. Way Lalaan terletak di sisi jalan raya Bandar Lampung ke Kota Agung 1,5 jam berkendaraan dari Bandar Lampung

7. DANAU RANAU

Merupakan danau alam yang luasnya kurang lebih 144km2 dan menjadi batas Provinsi Lampung di bagian utara dengan Sumatera Selatan, 4 jam berkendara dari Kotabumi, Lampung Utara. Penginapan terdapat di daerah Banding Agung di tepi danau (Pusri, Putri Gunung dan lain-lain). Pada beberapa tepi danau terdapat sumber air panas mineral yang berasal dari kaki Gunung Seminung di tepi selatan danau, yang merupakan daerah perkebunan tembakau rakyat zaman Belanda. 

​1) Sejarah Singkat KPw BI Provinsi Lampung                                                                                     
Kantor Cabang Bank Indonesia Teluk Betung (Bandar Lampung) resmi beroperasi pada tanggal 2 Desember 1961, dengan menempati gedung utama yang pembangunannya dimulai sejak bulan Juli 1959. Pada saat itu Lampung masih merupakan Karesidenan di bawah Provinsi Sumatera Selatan, namun pembukaan kantor cabang Lampung menjadi yang pertama dari 13 kantor cabang Bank Indonesia yang dibuka antara tahun 1959-1966 atau di era demokrasi terpimpin. Pada tahun 1964 ketika Provinsi Lampung diresmikan, Bank Indonesia turut berperan dalam melayani transaksi dan aliran dana untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Lampung. 

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, daya tampung gedung dinilai tidak lagi memadai sementara usia bangunan sudah relatif tua, sehingga tahun 2010 dimulai pembangunan gedung baru diatas lahan di lingkungan gedung lama seluas lahan 13.819 meter persegi. Pembangunan gedung berlantai 4 seluas 11.700 meter persegi tersebut diawali dengan Peresmian Pelaksanaan Pembangunan Gedung pada tanggal 19 Februari 2010 oleh Gubernur Lampung, Sjahroedin ZP, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ardhayadi Mitroatmodjo. Gedung baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dimaksud diresmikan penggunaannya pada tanggal 20 Desember 2012 oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas.

2) Struktur Organisasi dan SDM                                           
Sesuai SE Intern No. 18/82/INTERN tanggal 30 September 2016, struktur organisasi KPw BI Provinsi Lampung adalah sebagai berikut : 





Baca Juga