Organisasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sri Darmadi Sudibyo

Direktur – Kepala Perwakilan BI Daerah Istimewa Yogyakarta

Peta

Kontak

​Jl. Panembahan Senopati No. 4 - 6
Yogyakarta, ​55121
Telp: (0274) 377755, 377756, 377757
Fax: (0274) 371706, 371707

Menurut letak astronomis, wilayah administrasi DIY terbentang pada posisi 70 33' LS - 8 12' LS  (Lintang Selatan) dan 110 00' BT - 110 50' BT (Bujur Timur). Bentang alam wilayah DIY merupakan kombinasi antara daerah pesisir, dataran rendah, dan perbukitan.
 
DIY terdiri atas 5 kabupaten/kota yaitu Kota Yogyakarta, Kab. Sleman, Kab Bantul, Kab. Kulon Progo dan Kab. Gunung Kidul. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk DIY pada tahun 2015 sebesar 3.679.176 jiwa atau 0,14% penduduk Indonesia.
 
Komponen fisiografi yang menyusun Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 (empat) satuan fisiografis yaitu Satuan Pegunungan Selatan (Dataran Tinggi Karst) dengan ketinggian tempat berkisar antara 150-700 meter, Satuan Gunungapi Merapi dengan ketinggian tempat berkisar antara 80-2.911 meter, 

Satuan Dataran Rendah yang membentang antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulonprogo pada ketinggian 0-80 meter, dan Pegunungan Kulonprogo dengan ketinggian hingga 572 meter.
Luas Kota: 3.185,80 km2 terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa (sumber data dari SIAK per tanggal 28 Februari 2013) dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/Km²
Perekonomian DIY secara umum ditopang oleh berbagai sektor ekonomi dengan kontribusi yang hampir merata. Dari sisi struktur perekonomian, DIY tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Berdasarkan pangsanya selama 5 tahun terakhir, sektor-sektor utama yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap perekonomian DIY adalah sektor industri pengolahan, pertanian dan penyediaan akomodasi dan makan minum (hotel dan restoran) dengan kontribusi mencapai 33,99% terhadap total perekonomian DIY.
 
Pengembangan sektor ekonomi yang berdaya saing tinggi dapat mendorong pertumbuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekspor. Berdasarkan hasil asesmen, diperoleh 3 subsektor ekonomi berdaya saing tinggi yang diharapkan dapat menjadi “engine of growth” perekonomian DIY, yaitu industri TPT, furnitur dan kerajinan kayu, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebagai subsektor jasa utama pendukung aktivitas pariwisata.
 
Bank Indonesia berkontribusi juga dalam meningkatkan produktivitas, exposure serta pengembangan dalam beberapa komoditas inti seperti Padi, Cabe, Kopi dan wisata.
Daya tarik utama pariwisata DIY masih mengandalkan kekayaan alam, sejarah maupun budaya yang menjadi kekuatan pariwisata DIY. Dari sisi objek wisata yang ditawarkan, wisata alam dan budaya masih menjadi unggulan di DIY. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, pada tahun 2017, DIY memiliki sekitar 92 objek daya tarik wisata (ODTW) yang beragam, baik wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata belanja serta 121 desa wisata yang tersebar di seluruh kabupaten di DIY. Menurut hasil kajian Dinas Pariwisata, Pantai Selatan Gunung Kidul masih menempati peringkat teratas 20 destinasi wisata unggulan di DIY sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Peringkat selanjutnya ditempati oleh wisata budaya yaitu Candi Prambanan yang menjadi daya tarik DIY terutama bagi para wisatawan mancanegara yang pertama kali berkunjung ke DIY.
 
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta juga mempunyai Mitra Binaan dalam sektor pariwisata, antara lain:

1. Argowisata Kampung Flory
Berlokasi di Jugang Pangukan, Desa Triadi, merupakan desa wisata yang memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha budidaya tanaman hias dan tanaman buah

2.  Desa wisata nglanggeran
Berlokasi di kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Tujuan dari kegiatan pengembangannya Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan segala potensi alam dan budaya yang ada sekarang juga melindungi kelestariannya. Tujuan pengembangan Desa Wisata Nglanggeran adalah mewadahi masyarakat yang cinta terhadap desanya untuk melakukan kegiatan masing-masing dengan masing-masing dengan pariwisata yang menjadi pengikatnya. Menilai nilai kearifan desa tetap dan masyarakat sejahtera dengan adanya aktivitas kepariwisataan sebagai pengungkit kegiatan ekonomi.

Tempat Wisata lainnya di Jogja yang menjadi favorit wisatawan lokal dan internasional antara lain: Bukit Panguk Kediwung, Air Terjun Gedad, Jembatan Gantung Pantai Timang, Ayunan Langit Watu Jaran, Hutan Mangrove Pasir Kadilangu, Bukit Kali Kuning, Jurang Tembelan, Seribu Batu Songgo Langit, Hutan Pinus Pengger Dlingo, Puncak Watu Goyang, Gardu Pandang Pinus Asri, Kraton Yogyakarta, Taman Pintar, Tugu Yogya, Benteng Vredeburg, Titik 0 KM Yogyakarta, Alun-alun Selatan, Sindu Kusuma Edupark, Kebun Binatang Gembira Loka, Jalan Malioboro. 
Sesuai dengan SE Organisasi KPwDN Kel B daerah Jawa​

Baca Juga