Cerita BI

BI Icon

​​Departemen Komunikasi​

6/26/2025 1:00 PM
Hits: 27

Mengapa BI Kembangkan Eksyar? Kunci Stabilitas Ekonomi Nasional

Halo, Sobat Rupiah! 

Pernah nggak sih kepikiran, kenapa Bank Indonesia (BI) makin gencar ngurusin yang namanya Ekonomi Syariah (Eksyar)?

Nah, ternyata ada cerita seru di balik ini semua. Bukan cuma karena mayoritas penduduk Indonesia itu muslim, tapi juga karena gaya hidup halal alias 'halal lifestyle' ini lagi hits banget, dan Eksyar sendiri lagi naik daun. Penasaran kan? Yuk, kita ngobrol santai sambil ngopi-ngopi, biar makin paham! 

Halal Lifestyle: Bukan Sekadar Tren, Tapi Gaya Hidup Keren! 

Sobat Rupiah, coba deh bayangkan. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim  terbesar di dunia. Jadi kebutuhan dan gaya hidup yang sesuai dengan  nilai-nilai syariah itu makin berkembang pesat. Dulu, mungkin kalau dengar kata ‘halal’, yang langsung terlintas di pikiran kita cuma makanan atau minuman. Betul nggak? Tapi sekarang, coba deh lihat sekeliling kita! 

Dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari bangun tidur sampai tidur lagi, halal lifestyle  ini sudah merasuk ke mana-mana. Mulai dari fesyen muslim yang modelnya makin  kekinian dan nggak kalah sama brand internasional, kosmetik dan obat-obatan yang sudah pasti halal dan aman, sampai pariwisata ramah muslim yang bikin liburan makin nyaman. Bahkan, urusan keuangan pun sekarang ada pilihan syariahnya yang makin diminati banyak orang. 

Ini bukan cuma tren musiman kayak es kepal Milo atau lato-lato, lho! Ini adalah  pergeseran gaya hidup yang mencakup aspek keselamatan, kesehatan, keadilan, serta keseimbangan alam dan lingkungan. Masyarakat, terutama generasi muda  yang melek informasi, makin sadar pentingnya memilih produk dan layanan yang nggak cuma berkualitas, tapi juga berkah dan sesuai prinsip syariah. Ibaratnya, kalau dulu kita cuma mikir 'yang penting enak', sekarang mikirnya 'yang penting enak dan halal'. Potensi pasar yang segede gaban ini tentu saja jadi magnet buat banyak pihak dan BI berperan agar potensi tersebut membawa kemaslahatan bersama. 

Eksyar Makin Moncer, Indonesia Makin Kece di Mata Dunia! 

Ngomongin soal Eksyar, Sobat Rupiah tahu nggak sih kalau Indonesia ini makin moncer di kancah global? Ibaratnya, kalau dulu kita mungkin masih jadi pemain cadangan, sekarang kita sudah masuk tim inti dan jadi sorotan! Berdasarkan laporan dari State of Global Islamic Economy Report (SGIE Report), Indonesia berhasil nangkring di  peringkat ketiga dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi dalam pengembangan ekonomi syariah pada tahun 2023/2024. Keren banget, kan?

Prestasi ini bukan sulap bukan sihir, Sobat Rupiah. Ini hasil kerja keras dan sinergi  banyak pihak. Pemerintah, lembaga keuangan, pelaku usaha, sampai kita semua yang  makin sadar dan peduli sama Eksyar. Bahkan Indonesia sudah menetapkan target ambisius, lho! yakni, pengen jadi negara yang menduduki peringkat pertama ekonomi syariah global di tahun 2029. Wah, kebayang nggak sih kalau itu terwujud? Pasti makin bangga jadi orang Indonesia! 

Kenapa BI Ikut Turun Tangan? Ini Dia Rahasianya! 

Nah, sekarang pertanyaan besarnya: kenapa Bank Indonesia ikutan sibuk ngembangin Eksyar? Apa nggak salah kamar? Eits, jangan salah, Sobat Rupiah! BI juga punya tugas turut mendukung stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Upaya mengopmalkan potensi besar Eksyar ini merupakan salah satu langkah BI untuk mewujudkan hal tersebut. 

Bayangkan begini, sistem ekonomi nasional itu layaknya sebuah pesawat yang mempunyai dua sayap, ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. Apa jadinya jika hanya satu sayap yang berfungsi? pesawat akan oleng, tidak seimbang, bahkan bisa gagal mencapai tujuannya. Padahal keduanya punya fungsi yang saling melengkapi untuk menjaga keseimbangan arah, kecepatan, dan kestabilan terbang. 

Sebagai bagian dari anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga terkait senantiasa menjaga kedua sayap ini berfungsi optimal dan bergerak harmonis, karena ekonomi konvensional mendorong pertumbuhan sistemik dan ekonomi syariah memperluas akses dan sistem keuangan serta berbasis nilai syariah.

Dengan demikian, kedua sayapnya—konvensional dan syariah—harus dikembangkan bersama. Bukan satu menggantikan yang lain, tapi saling menyeimbangkan.

Ada beberapa alasan kenapa BI begitu semangat mengembangkan Eksyar: 

  1. Bagian dari Strategi Nasional Ekonomi Syariah

BI merupakan salah satu inisiator terbentuknya KNEKS bersama Kementerian Keuangan, Bappenas, dan LPS yang memiliki tujuan untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai arus pertumbuhan nasional, mendorong kemandirian ekonomi umat dan memperkuat sektor riil yang produktif.

  1. Potensi Besar Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan 244,7 juta, disusul Pakistan dengan 239,7 juta (Goodstats, 2025). Namun kontribusi sektor halal dan keuangan syariah masih dapat dioptimalkan dari potensi maksimumnya. BI melihat ini sebagai ruang strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Contohnya sektor makanan halal, modest fashion, pariwisata syariah, dan keuangan mikro syariah yang berkembang pesat.

  1. Biar Ekonomi Kita Nggak Gampang Oleng (Stabilitas Ekonomi)

Ekonomi Syariah itu punya prinsip yang unik, Sobat Rupiah. Dia melarang yang namanya riba (bunga), maysir (judi), dan gharar (ketidakpastian). Kenapa dilarang? Karena hal-hal ini bisa bikin ekonomi jadi spekulatif dan gampang oleng kayak kapal di  tengah badai. Dengan Eksyar, investasi itu harus produktif dan nyambung ke sektor riil, alias usaha-usaha yang nyata, bukan cuma di atas kertas. Jadi, kalau Sobat Rupiah pinjam modal buat buka warung kopi, itu yang didorong untuk membuat sistem ekonomi kita lebih kokoh. Bukan cuma pinjam buat jual beli komoditas tanpa dasar nilai riil (overtrading).

  1. Biar Rezeki Merata, Nggak Cuma Numpuk di Satu Orang (Pemerataan  Ekonomi)

Pernah dengar zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ISWAF)? Nah, ini dia  instrumen keren di Eksyar yang fungsinya kayak jembatan rezeki. Dana-dana ini  dikumpulkan dan disalurkan buat bantu masyarakat yang membutuhkan, buat  modal usaha UMKM, atau bahkan bangun fasilitas umum. Jadi, harta itu nggak  cuma berputar di kalangan tertentu aja, tapi juga mengalir ke bawah, bikin daya  beli masyarakat meningkat, dan pada akhirnya mengurangi kemiskinan serta  ketimpangan sosial. Keren, kan? Ibaratnya, kalau ada kue, semua bisa kebagian, nggak cuma satu orang yang makan sendirian.

​Jadi, Sudah Paham Kan, Sobat Rupiah? 

Pengembangan Ekonomi Syariah oleh Bank Indonesia itu bukan cuma sekadar ikut ikutan tren atau biar kelihatan keren. Ini adalah langkah strategis dan visioner untuk membangun fondasi ekonomi Indonesia yang lebih kuat, adil, dan berkelanjutan. Ibaratnya, BI turut andil untuk membangun jalan tol baru yang lebih efisien dan aman untuk perjalanan ekonomi syariah kita. 

Dengan makin banyaknya Sobat Rupiah yang sadar dan tertarik sama halal lifestyle, serta makin berkembangnya Eksyar, bukan hal yang mustahil kalau Indonesia bisa jadi pusat Ekonomi Syariah dunia. Bayangkan, betapa bangganya kita nanti! Jadi, yuk, kita dukung terus upaya pengembangan ekonomi syariah, biar ekonomi kita makin maju dan berkah.



Lampiran
Kontak

Contact Center Bank Indonesia Bicara: (62 21) 131

e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB​​​​​​​​​​​​​​​
Halaman ini terakhir diperbarui 6/26/2025 1:50 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :

Baca Juga