Raden Mas (R.M.) Notonegoro lahir pada 6 September 1886. Ia berasal dari trah Paku Alam. Notonagoro diketahui pernah sekolah di School Tot Opleiding van Indlansche Artsen (STOVIA) yang berada di Batavia. Meskipun belajar untuk menjadi dokter, ia menempuh karirnya sebagai pegawai DJB. Notonegoro bisa bekerja sebagai pegawai De Javasche Bank Agentschap Jogjakarta sejak tanggal 1 Oktober 1910. Setelah bekerja selama sembilan tahun dan atas usul dari presiden DJB saat itu, E.A. Zeilinga Azn., Notonegoro diusulkan menjadi Pejabat Pemegang Buku atau akuntan. Jabatan tersebut mulai diemban olehnya sejak tanggal 29 April 1919. Hal ini menjadikan Notonegoro pejabat bumiputra pertama di DJB.
Catatan tentang jabatan R.M. Notonegoro ini terdapat dalam Surat Kabar Mataram terbitan tanggal 28 Januari 1928. Pada surat kabar tersebut terdapat artikel berita tentang Peringatan Satu Abad DJB. Isi artikel tersebut antara lain:
“Dalam pembicaraan tentang kantor cabang DJB di Yogya ini tidak boleh dilupakan tokoh Pemegang Buku, yang bagaimanapun telah berjasa kepada Bank, yang terkenal tuan Raden Mas Notonegoro, satu-satunya orang Jawa intelek dalam dunia perbankan di Hindia Belanda yang mendapat kepercayaan begitu besar dari Direksinya, sehingga menerima kuasa tersebut.
Sejak tanggal 29 April 1919, tuan Noto menjabat sebagai Pemegang Buku di Kantor Cabang Yogya, dan tugas-tugas intern berada di tangannya. Beruntunglah Bank,
Mudah-mudahan Pemimpin Cabang yang sekarang dan Tuan Noto diberi usia panjang untuk masih dapat menyumbangkan darma-baktinya kepada DJB pada umumnya, dan Kantor Cabang Yogya pada khususnya.”
Ia terus bekerja sebagai Pejabat Akuntan tersebut hingga masa pensiunnya tahun 1939. Dua tahun sebelum pensiun, dalam peringatan ulang tahun DJB tahun 1937, atas jasa-jasanya sebagai pegawai DJB, ia dianugrahi bintang emas “Ridder van Oranje Nassau. Bintang tersebut ordo kesatriaan Belanda yang diberikan oleh Ratu Belanda kepada rakyatnya, baik sipil ataupun militer, yang dianggap memiliki jasa istimewa bagi masyarakat.