No. 27/242/DKom
“Generasi muda adalah motor utama transformasi ekonomi syariah yang perlu terus diperkuat, dengan semangat wirausaha yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berlandaskan nilai etika, kejujuran, keadilan dan prinsip syariah yang mendorong usaha berkelanjutan. Inilah generasi yang akan membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing global". Demikian disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, dalam Youth Sharia Entrepreneurship Forum (YSEF) 2025 dengan tema “Driving an Inclusive and Sustainable Economy through Youth-led Entrepreneurship" di Jakarta International Expo (JIEXPO), Convention Centre, (11/10).
Destry Damayanti mendorong generasi muda untuk menciptakan berbagai model bisnis eksyar dengan daya inovasi dan kemampuan digital yang dimiliki. Sebagai langkah nyata, BI akan meluncurkan Program Dukungan Inovasi Industri Pelaku Usaha Muda Kreatif, dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan syariah. Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya model bisnis eksyar yang diharapkan tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi dapat dirasakan kebermanfaatannya oleh seluruh masyarakat (inkusif), berkelanjutan, dan berdaya saing global. Selain itu, sinergi lintas kementerian, dunia usaha, dan akademisi akan terus diperkuat dalam mendukung wirausaha syariah muda, sehingga dapat mengoptimalkan potensi besar ekonomi halal global yang terus tumbuh.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi BI dan HIPMI Syariah dalam mendorong pengembangan eksyar. Ke depan, ia mengharapkan kolaborasi pada industri halal dapat diperluas pada sektor pertanian dan pangan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Angga menambahkan bahwa sejumlah tantangan dalam pengembangan eksyar masih perlu diantisipasi salah satunya dalam mengelola kepercayaan masyarakat. “Untuk menjawab hal tersebut dibutuhkan aksi nyata melalui sinergi dan kolaborasi antar pihak dalam menumbuhkan eksyar sebagai alat untuk mendorong pemerataan dan kesejahteraan ekonomi Indonesia", demikian ujar Angga.
YSEF hadir sebagai ruang inspirasi, edukasi, dan kolaborasi bagi para youthpreneur untuk mengembangkan kapasitas bisnis berbasis syariah. Melalui rangkaian seminar, inspiration talk, breakout sessions, dan peluncuran Youth Shariapreneur Innovation Competition (YSIC), forum ini diharapkan dapat memberikan 3 manfaat. Pertama, meningkatkan literasi dan keterampilan kewirausahaan syariah, termasuk digital marketing, penggunaan Artificial Intelligence (AI), dan pengelolaan keuangan berkelanjutan. Kedua, memperluas akses jejaring dan kolaborasi dengan mentor, investor, dan pelaku industri halal nasional, dan ketiga mendukung inovasi industri kreatif muda, melalui peluncuran Blueprint HIPMI Syariah dan Kick-off YSIC yang menghubungkan pelaku usaha muda dengan pembiayaan dan pendampingan bisnis berbasis syariah. Inisiatif seperti YSIC juga diharapkan mampu memperluas rantai nilai halal di sektor pangan, fesyen, pariwisata, serta keuangan sosial syariah, sejalan dengan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi erat BI bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), HIPMI Syariah, dan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), serta didukung oleh Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), kementerian/lembaga, dan pelaku industri halal nasional. Sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, forum ini menjadi wadah bagi lebih dari 1.800 generasi muda dan pengusaha muda untuk memperkuat peran kewirausahaan berbasis prinsip syariah dalam mendorong ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Jakarta, 11 Oktober 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
