No.26/69/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 1 – 5 April 2024
Pada akhir hari Kamis, 4 April 2024
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.890 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,67%.
- DXY[1] melemah ke level 104,12.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,309%.
Pada pagi hari Jumat, 5 April 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.890 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil pada 6,67%.
Aliran Modal Asing (Minggu I April 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 4 April 2024 sebesar 73,92 bps, naik dibandingkan 29 Maret 2024 sebesar 72,22 bps.
- Berdasarkan data transaksi 1 – 4 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp8,07 triliun terdiri dari jual neto Rp1,41 triliun di pasar SBN, jual neto Rp5,88 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 4 April 2024, nonresiden jual neto Rp34,75 triliun di pasar SBN, beli neto Rp23,95 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,05 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jakarta, 5 April 2024
Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Asisten Gubernur
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.