No. 25/254/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 11 – 15 September 2023
Pada akhir hari Kamis, 14 September 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.350 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,63%.
- DXY[1] menguat ke level 105,41.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,286%.
Pada pagi hari Jumat, 15 September 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.385 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,66%.
Aliran Modal Asing (Minggu II September 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 14 September 2023 sebesar 76,58 bps, turun dibandingkan per 8 September 2023 sebesar 79,03 bps.
- Berdasarkan data transaksi 11 – 14 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,45 triliun tediri dari jual neto Rp3,98 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,47 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 14 September 2023, nonresiden beli neto Rp75,32 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp3,64 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Jakarta, 15 September 2023
Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
