Berita Terkini (Siaran Pers)

BI Icon

Departemen Komunikasi​

6/4/2021 4:00 PM
Hits: 2190

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (4 Juni 2021)

Siaran Pers
 

No.23/ 137 /DKom

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

A.  Perkembangan Nilai Tukar 31 Mei – 4 Juni 2021

Pada akhir hari Kamis, 3 Juni 2021

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.280 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,40%.
  3. DXY[1] menguat ke level 90,51.
  4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 1,625%.

Pada pagi hari Jumat, 4 Juni 2021

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.290 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,41%.

Aliran Modal Asing (Minggu 1 Juni 2021)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 74,71 bps per 3 Juni 2021 dari 75,78 bps per 28 Mei 2021.
  2. Berdasarkan data transaksi 31 Mei – 3 Juni 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp14,68 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp12,27 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,41 triliun.
  3. Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp2,43 triliun.

B.   Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali

  1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Juni 2021, perkembangan harga pada minggu I Juni 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,09% (mtm).  Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,81% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,40% (yoy).
  2. Penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,08% (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06% (mtm), cabai rawit -0,04% (mtm), bawang merah -0,02% (mtm), tomat, kelapa dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain emas perhiasan sebesar 0,04% (mtm) telur ayam ras sebesar 0,03% (mtm) minyak goreng, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).  

    Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

     

     

Jakarta, 4 Juni 2021

Kepala Departemen Komunikasi

Erwin Haryono

Direktur Eksekutif

 

Informasi tentang Bank Indonesia

Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id

 



[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.


Infografis_Perkembangan_Indikator_Stabilitas_Nilai_Rupiah_4_juni_2021.jpg


Lampiran
Kontak

​​​​​Contact Center BICARA : (62 21) 131 e-mail : bicara@bi.go.id
Jam operasional Senin s.d. Jumat Pkl. 08.00 s.d 16.00 WIB

Halaman ini terakhir diperbarui 6/4/2021 10:32 PM
Apakah halaman ini bermanfaat?
Terima Kasih! Apakah Anda ingin memberikan rincian lebih detail?
Tag :

Baca Juga