Mencermati
kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19,
Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai
berikut :
A. Perkembangan
Nilai Tukar 19 – 22 Oktober 2020
Pada akhir hari Kamis, 22
Oktober 2020
1. Rupiah
ditutup pada level (bid) Rp14.640 per dolar AS.
2. Yield SBN
(Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,72%.
3. DXY melemah
ke level 92,95.
4. Yield UST (US
Treasury) Note 10 tahun naik ke level 0,856%.
Pada pagi hari Jumat, 23
Oktober 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.650 per dolar AS.
2. Yield SBN 10
tahun stabil
pada 6,59%.
Aliran Modal Asing (Minggu IV
Oktober 2020)
1. Premi
CDS (Credit Default Swaps)
Indonesia 5 tahun relatif stabil pada 93,91
bps per 22 Oktober 2020 dari 93,22 bps per 16 Oktober 2020.
2. Berdasarkan
data transaksi 19-22 Oktober 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli
neto Rp4,04 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,98 triliun dan
jual neto di pasar saham sebesar Rp0,94 triliun.
3. Berdasarkan
data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual
neto sebesar Rp160,56 triliun.
B. Inflasi
berada pada level yang rendah dan
terkendali
1. Berdasarkan
Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Oktober 2020, perkembangan harga pada
bulan Oktober 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,08% (mtm). Dengan perkembangan
tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender sebesar 0,97%
(ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal
dari komoditas cabai merah sebesar 0,09% (mtm), bawang merah sebesar 0,03%
(mtm), minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal
dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm), serta beras dan emas
perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Bank
Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta
langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Jakarta,
23 Oktober 2020
Kepala Departemen
Komunikasi
Onny Widjanarko
Direktur Eksekutif
Informasi tentang Bank Indonesia
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
CDS atau Credit Default Swaps merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.