Pengalaman bekerja mencari uang sendiri dalam satu tahun terakhir belum membuat Sentini berhasil menyisihkan gaji untuk ditabung. Jangankan itu, mengelola pos-pos pengeluaran untuk bayar kos, kebutuhan harian, belanja barang keinginan, dan kebutuhan sosial saja masih berantakan. Perkara pengelolaan keuangan dan investasi memang memiliki tantangan tersendiri, bahkan untuk level ibu rumah tangga yang seharusnya sudah memiliki pengalaman di bidangnya.
Beruntung, Sentini memiliki sahabat yang bekerja sebagai wealth management di sebuah perusahaan ternama. Aya, dahulu merupakan teman sebangku Sentini. Mereka sering meluangkan waktu untuk sekedar nongkrong bertukar cerita. Sabtu siang ini, di pojok sebuah warung kopi lokal, Sentini dibuat takjub oleh cerita dari Aya yang ternyata piawai memecahkan masalah dompet orang.
Sentinipun bertanya, “Ya, aku nih udah setahun kerja, boro-boro kasih keluarga, nabung buat diri sendiri aja belum bisa, padahal gaji juga lebih tinggi dari UMR, dan rasanya gaya hidup juga nggak semewah influencer di Tik-Tok itu. Apa yang harus kurubah ya, Ya?" Aya berkelakar, “Bisa aja tiba-tiba konsul gratisan, hahaha. Bayarin kopi, ya!", serunya sambil bercanda.
Dari perbincangan berfaedah Sabtu siang itulah Sentini mendapat formula dari sahabatnya bagaimana cara untuk bisa mengalokasikan dana dan investasi di tahun 2023 agar tetap optimis dengan berbagai peluang dan cuan, serta waspada terhadap ketidakpastian kondisi perekonomian saat ini. Kira-kira beginilah formula paling ringan untuk bisa mengelola keuangan sendiri yang dibagikan Aya untuk Sentini.
Mulai dari selalu catat pemasukan dan pengeluaran. Selanjutnya, hitung ulang kebutuhan rutin bulanan, jadikan sebisa mungkin hanya memakan 30%-50% dari pendapatan. Sisa kebutuhan rutin tadi bisa dimanfaatkan untuk dibagi ke dalam 3 (tiga) pos investasi.
Pos investasi pertama untuk menabung down payment (DP) rumah. Masa iya mau ngontrak atau ngekos terus? Sebagai salah satu dari kebutuhan pokok, kebutuhan akan 'papan' hukumnya wajib dimiliki. Untuk bisa mencapainya, Aya menyarankan Sentini agar menabung uang muka atau down payment (DP) Kredit Pembiayaan Rumah (KPR). Apabila sudah memenuhi syarat sebagai debitur, Aya menyarankan untuk langsung mengambil KPR saat ini, selagi Bank Indonesia (BI) masih melonggarkan kebijakan Loan to Value (LTV) sampai dengan 31 Desember 2023 nanti. Kebijakan ini membuat bank bisa memberikan DP KPR sampai dengan 0% kepada nasabah.
Pos investasi kedua adalah investasi pribadi. Bagi Sentini yang terlahir dari keluarga biasa saja, bisa memberi sumbangsih pada biaya pernikahannya sendiri nanti wajib hukumnya. Aya memberikan pilihan sarana investasi yang menarik; melalui logam mulia, tabungan rencana, deposito, ataupun reksadana yang saat ini sedang menawarkan banyak keuntungan imbas kenaikan suku bunga BI. “Kamu juga bisa inves ke Surat Berharga Negara (SBN) dengan flexible rate yang saat ini nggak kalah cuan," imbuh Aya.
Ketiga, sisa uang yang telah dialokasikan dalam 2 pos tadi bisa dimanfaatkan sebagai dana darurat dan kebutuhan sosial (memberi keluarga, pergi ke pesta, atau belanja kebutuhan hobi).
Hal yang paling penting dari perencanaan manajemen kekayaan dan investasi ini adalah tidak impulsif dalam berbelanja, menyesuaikan gaya hidup dengan dana yang ada, serta konsistensi dalam membuat laporan keuangan untuk dapat dikaji lagi kedepannya. Mulai dari saat ini, yuk, rencanakan keuangan sedari dini seperti Aya dan Sentini! Agar hidup selalu berkecukupan dan batin juga terasa tenang.