No.27/217/DKom
Konsistensi dan inovasi melalui sinergi pentahelix akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media menjadi kunci dalam memperkuat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa. Penyelenggaraan FESyar Jawa 2025 ini menjadi momentum untuk terus mendorong hal itu. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Ibrahim, dalam penutupan FESyar Jawa 2025 pada Minggu (14/9), di Surabaya.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan sinergi dan komitmen ini perlu terus diperkuat untuk mewujudkan rantai ekosistem halal di wilayah Jawa, khususnya di Provinsi Jawa Timur. Salah satu program yang perlu terus didukung adalah perluasan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) melalui pendetailan kawasan yang berpotensi untuk dijadikan Zona KHAS, antara lain di lingkungan kampus. Selain Zona KHAS, jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) bersertifikasi halal perlu terus ditingkatkan sebagai pemasok bahan makanan di masyarakat. Untuk membantu para pemilik RPH dan RPHU dalam memperoleh sertifikasi halal, perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai penyelia halal. “Selain perguruan tinggi, sinergi pemerintah daerah dan pelaku usaha menjadi penting untuk mewujudkan ketersediaan bahan makanan di masyarakat" pungkasnya.
FESyar Jawa 2025 telah digelar mulai 12 s.d 14 September 2025 di Surabaya, Jawa Timur, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Imam Hartono. Dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional", FESyar Jawa 2025 menekankan tiga fokus utama, yakni pertumbuhan, inklusi, dan digitalisasi. Rangkaian penyelenggaraan FESyar Jawa 2025 yang melibatkan 203 UMKM syariah yang berpartisipasi baik secara offline di Masjid Al-Akbar dan secara online melalui platform e-commerce telah menorehkan capaian yang membanggakan. Hingga 14 September 2025, total penjualan mencapai Rp6,8 miliar, komitmen pembiayaan melalui temu bisnis (business matching) sebesar Rp29,66 miliar, dan komitmen perdagangan sebesar Rp25,66 Miliar. Animo yang tinggi dari masyarakat terlihat dari jumlah pengunjung yang hadir langsung pada seluruh rangkaian acara seminar, talkshow, showcase UMKM, business matching & coaching, Kajian Senja, lomba, dan kegiatan lainnya yang mencapai 49.320 pengunjung, serta pengunjung online melalui website yang mencapai 207.076 orang. Berbagai capaian tersebut mencerminkan kuatnya perkembangan dan potensi ekonomi keuangan syariah di wilayah Jawa dan FESyar sebagai platform strategis yang menjembatani inisiatif lokal menuju panggung nasional dan global.
FESyar Jawa merupakan rangkaian ke-3 menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan diselenggarakan pada 8 – 12 Oktober 2025 di Jakarta, dan telah diawali sebelumnya dengan FESyar wilayah Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia. Penyelenggaraan FESyar di tiga kawasan bukan hanya menjadi katalis mendorong dan berkembangnya aktivitas ekonomi syariah yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, tapi juga mendorong pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa keberkahan. Bank Indonesia bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta seluruh mitra strategis akan terus berkolaborasi lintas sektor dalam memperkuat rantai nilai halal, pembiayaan syariah yang inklusif dan adaptif, serta peningkatan literasi dan inklusi eksyar yang berakar pada nilai-nilai luhur Islam, untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat eksyar dunia pada 2029.
Jakarta, 14 September 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif

