No.27/216/DKom
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 8 – 12 September 2025
Pada akhir hari Kamis, 11 September 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.455 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun relatif stabil di 6,37%.
- DXY[1] melemah ke level 97,53.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,021%.
Pada pagi hari Jumat, 12 September 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.425 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,33%.
Aliran Modal Asing (Minggu II September 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 11 September 2025 sebesar 69,04 bps, turun dibanding dengan 4 September 2025 sebesar 69,55 bps.
- Berdasarkan data transaksi 8 – 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp14,24 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,22 triliun di pasar saham, Rp5,45 triliun di pasar SBN, dan Rp6,57 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp54,33 triliun di pasar saham dan Rp117,72 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp58,94 triliun di pasar SBN.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Jakarta, 12 September 2025
Departemen Komunikasi
Ramdan Denny Prakoso
Direktur Eksekutif
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
